Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Website Bola – Liverpool Akhiri Tren Negatif

Website Bola – Liverpool berhasil mengakhiri puas kemenangan melawan Manchester United di ajang Liga Primer Inggris.

Sedangkan Jose Mourinho akhirnya menelan kekalahan kembali di Anfield usai sebelas tahun. Liverpool meraih kemenangan 3-1 kala menyambut kedatangan MU pada minggu malam di Anfield dalam pertandingan minggu ke 17 ajang Liga Primer Inggris. Usai gol yang dilahirkan Sadio Mane dibalas oleh Jesse Lingard pada paruh perdana, Liverpool memastikan hasil positifnya karena dua gol yang dilahirkan oleh Xherdan Shaqiri pada paruh kedua laga. Ini tertulis sebagai kemenangan paling besar Liverpool melawan MU yang digelar di Anfield semenjak Maret 2011, yang mana saat itu juga meraih kemenangan 3-1. Disamping itu, ini juga mmberikan tanda usainya puasa kemenangan Liverpool kala melawan MU. Usai sebelumnya, Liverpool tanpa meraih kemenangan dalam delapan kali perjumpaan terakhir melawan MU yang digelar di Liga Primer Inggris. Serangkaian tiga hasil seri dan lima kali menelan kekalahan tersebut berakhir dengan hasil kemenangan malam tadi. Disamping itu, Liverpool juga sukses menjadikan Mourinho merasakan kekalahan kembali yang digelar di Anfield usai sebelas tahun. Terakhir kalinya pelatih berkebangsaan Portugal tersebut menelan kekalahan di Anfield adalah pada bulan januari 2007 lalu.

Bhayangkara FC mengakhiri Liga satu 2018 dengan ada diposisi ketiga. Bhayangkara FC sempat berkubu di Surabaya, saat ini mempunyai markas di Jakarta. Bhayangkara FC dibesut oleh manajer Skotlandia bernama Simon McMenemy. Pada musim kemarin, Simon sukses mengantarkan Bhayangkara menjadi kampiun di ajang Liga satu, saat ini mereka mengakhiri pertandingan diposisi ketiga, pas dibawah Persija Jakarta dan PSM Makassar. Adanya keikutsertaan Bhayangkara FC di ajang Liga satu sempat memperoleh kritikan. Karena itu, klub itu ada dibawah penanganan Polri. Oleh sebab itu, Polri diminta untuk fokus mengamankan laga, bukan itu mengikuti ajang. Disamping itu, sejumlah kenyataan menarik ditorehkan dari klub dimana berkubu di Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut. Dibawah ini adalah rangkuman yang dikutip oleh Website Bola Paling Hits, yakni:

A. Di tangani oleh Polri
Bhayangkara FC dijuluki sebagai The Guardian. Klub bermula dari Surabaya, Jawa Timur dan ditangani Polri. Sebelum ada dibawah penanganan Polri, Bhayangkara FC dimiliki oleh Polda Jatim. Klub itu dibiayai melalui Koperasi Zebra Jaya dimana menangani Pegawai dan mantan pegawa Korps Lalu Lintas Mabe Polri. Koperasi tersebut menguasai 90 persen saham dari PT Mitra Muda Inti Berlian yang dikenal MMIB, Perusahaan legal dari Bhayangkara FC. PT itu sebelumnya dipakai untuk mengklaim Persebaya. Sebelum ada dibawah penanganan Zebra Jaya, Bhayangkara FC ada dibawah penanganan Koperasi Primkopol Zebra Jaya Mandiri Ditlantas kepunyaan Polda Jatim di Surabaya dengan penguasaan saham sebesar 54,9 persen.

B. Stadion
Bhayangkara FC berkubu di Stadion PTIK, Jakarta. Usai sebelumnya di Jakarta. Stadium pada mulanya ada di Stadion Gelora Delta bermarkas di Sidoarjo. Selain di Stadion Gelora Delta, Bhayangkara FC memakai Stadion Gelora Bung Tome, Surabaya sebagai stadium akternatif. Dalam ajang Liga satu musim 2017, Bhayangkara FC memakai Stadion Patriot, yang ada di Bekasi. Nah pada musim 2018, kubu mereka hengkang ke Stadion PTIK.

C. Juara Liga satu 2017
Bhayangkara berhasil meraih trofi kampiun Liga satu 2017. Kala itu, mereka dibela punggawa belia yang berkualitas, dimana diantaranya adalah Awan Setho Rahardjo, Putu Gede Juni Antara, Muchlis Hadi dan Evan Dimas Darmono. Bhayangkara juga didukung punggawa yang berpengalaman layaknya Firman Utina, Ilija Spasojevic dan Pauko Sergio. Sebagaimana dikutip oleh Website Bola Terkenal.

D. Pertarungan Persebaya Surabaya
Bhayangkara FC adalah hasi; dualisme Pesebaya Surabaya di tahun 2010. Kala itu, Surabaya punya dua klub Sepakbola tangguh yaitu Persebaya Surabaya dan Persebaya 1927. Persebaya 1927 bermain di Indonesia Primer League. Sedangkan Persebaya Surabaya bermain di Divisi Utama-dikenal menjadi Persebaya DU. Sementara itu, Persebaya Surabaya terus menampilkan kemampuannya di Sepakbola Indonesia dan suskes tampil di Indonesia Super League (ISL) usai tampil dua musim ke Divisi Utama kala tampil pada musim ketiga yaitu, kala menjalani ajang Piala Presiden 2015, usaha Persebaya untuk tetap menjalani ajang kasta tertinggi mulai mendapatkan hambatan yaitu, tak boleh menjalani laga arahan Mahaka Sports dan Enternainment.

Badan Olahraga Indonesia atau BOPI larang Persebaya menjalani turnamen Piala Presiden lantaran tak punya hak paten Iogo. Sedangkan yang diperbolehkan menjalani kompetisi garapan Mahaka Sport dan Enternaiment merupakan Persebaya 1927 di bawah PT Persebaya Indonesia. Situasi ini lantaran Persebaya 1927 punya hak bagus logo. Maka dari itu, untuk bisa menjalani ajang, Persebaya Surabaya mengganti nama sebagai Bonek FC. Lalu Bonek FC digantikan sebagai Surabaya United lantaran nama sebelumnya dinilai menjadi nama fans. Di tahun 2016 klub Sepakbola itu mengganti namanya sebagai Bhayangkara FC. Tim itu bermain menjalani turnamen Torabika Soccer Championship. Pada ajang TSC itulah Liga 1 Indonesia terus meningkatkan pesat dengan menancap misi yang ada di peringkat keliam besar, tapi kenyataannya ada di posisi ketujuh klasemen akhir. Demikian berita dari Judi Bola Terpercaya. (yn)

Related Tags: , ,
US Business Email List