Taruhan Judi Bola Bantul – Pemain Man Utd, Anthony Martial mendapatkan peringatan bertegangan tinggi dari Mourinho soal finishingnya.
Pemain sayap muda yang berumur 21 tahun tersebut tidak berhasil mengulang kinerja oke nya pada musim kemarin ketika dirinya berhasil mengemas tujuh belas gol pada seluruh turnamen. Dan sekarang ini setelah Manchester United berada di bawah kependidikan Jose Mourinho, Martial diketahui baru berhasil membuahkan enam angka dan kesulitan untuk mempermanenkan tempatnya di adlam susunan tim reguler klub.
Kondisi yang lebih rumit lagi untuk Martial lantaran cukup banyak sekali pesaing pada posisi mereka. Martial sendiri pada dasarnya cuma bermain sebanyak 65 menit saja ketika Manchester United mendapatkan hasil seri 1-1 dari Liverpool sebelum pada akhirnya dirinya dicoret dari skuat dalam pertandingan kontra Stoke City pada akhir pekan lalu.
Martial sekarang ini akan mengetahui tentang nasib mereka ketika The Red Devils menjalani pertandingan semi final pada leg ke-2 pada kompetisi di Piala Liga Inggris melawan Hull City di mana ini telah terjadi tanggal 27 Januari yang silam. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa Martial telah mengalami kegagalan dalam memaksimal kesempatan yang ia miliki sejauh ini.
“Saya merasa bahwa dia bukan sedang kehilangan konsentrasi.” papar Mourinho pada saat diminta oleh Master Taruhan Judi Bola Bantul untuk memberikan keterangan tentang pemainnya yang satu itu.
“Kami sendiri masih memiliki lima pemain untuk berada pad aposisi tersebut. Oleh sebab itu di sini kami tidak ingin terlihat sebagai sebuah klub yang kekurangan. Ketika kita bicara soal Memphis Depay maka kita sedang berbicara pada posisi di mana kami malahan terlalu banyak memiliki pemain untuk diisi pada posisi tersebut.” ujar pria dengan nama lain The Special One tersebut menambahkan statement nya ketika berkomentar kepada kami.
“Untuk sekarang ini kami masih memiliki lima pemain untuk posisi tersebut dan tentang hal ini saya sama sekali tidak bisa memberikan seorang pemain untuk kesempatan banyak bermain dan saling membunuh dengan pemain internal yang lainnya. Saya rasa saya telah membuat hal ini jelas dengan mengakuisisi persaingan dengan basis internal yang berkompetisi. Mereka akan bersaing dengan sehat satu dengan yang lain untuk mendapatkan tempat di dalam tim inti. Saya juga telah melakukan hal ini dengan Memphis dan menganggap dirinya sebagai opsi terakhir dengan tidak memberikan dirinya satu pun opsi.” jelasnya menambahkan lebih lanjut dalam keterangannya.
“Namun demikian dengan pemain yang lain saya merasa bahwa anda mungkin akan mengajukan pertanyaan kepada diriku tentang kenapa Mata tidak diturunkan atau kenapa Marcus Rashford sampai dengan sekarang ini belum turun. Atau mungkin nama Jesse Lindgard seorang pemain yang biasnya mendapatkan kesempatan di timnas kenapa tidak turun lapangan?” ujar pria yang berasal dari Portugal ini mengungkapkan lebih sambung.
“Kami seperti kalian ketahui memiliki beberapa opsi yang tercatat di antaranya adalah Henrikh Mkhitaryan, Jesse Lindgard, Juan Mata, dan Rashford. Dan satu lagi tentu saja adalah Martial dan kami tidak bisa memberi 1 orang pemain kesempatan dan kesempatan lagi tanpa ada usaha bagi dirinya untuk membuktikan kalau dirinya memang pantas untuk mendudki tempat tersebut. Saya pikir dia harus menyertakan hal ini dengan bukti bahwa dia adalah orang yang tepat untuk diturunkan. Karena tanpa hal tersebut maka sama saja itu adalah sebauh omong kosong dan saya sebagai pelatih bisa dibilang adalah seorang yang pilih kasih.” terangnya memaparkan lebih lanjut.
“Sejauh ini Anthony sendiri telah bermain kontra The Reds dan ini merupakan pertandingan yang luar biasa besar untuk kami dan untuk dirinya. Dan kemudian ada pertandingan selanjutnya di mana kami memainkan nama mkhitaryan serta Mata dan ini adalah siatuasi yang sedang berjalan sejauh ini. Sudah begitu saja yang bisa saya paparkan pada pertemuan kita kali ini.” akhir kata dari pria yang merupakan eks manajer Real Madrid, Inter Milan dan Chelsea tersebut.
Membahas mengenai klub saingan, Liverpool, mereka tentu saja sangat berharap supaya Senegal tidak bertahan lama di kompetisi Piala Afrika. Mengapa demikian? Karena mereka sekarang ini terlihat begitu loyo tanpa kehadiran pemain mereka, Sadio Mane.
Mane adalah pemain yang dalam waktu singkat berhasil merebut perhatian dari pada pelatih dan menjadi andalan yang tidak tergantikan pada posisi lini serang segera setelah dirinya dibeli dari klub Soton pada musim panas yang silam dan tidak lah sulit untuuk Mane bisa langsung beradaptasi dengan bagaimana cara bermain Klopp.
Bersama dengan Roberto Firmino serta Philippe Coutinho, Mane merupakan bagian dari pada trisula yang begitu menakutkan pada barisan penyerangan klub mereka. Dan sejauh ini tercatat oleh Daftar Taruhan Judi Bola Bantul kalau dia telah bermain sebanyak 21 kali dengan torehan sembilan angka serta tujuh assist dari seluruh turnamen dan menjadiakn dirinya merupakan pemain yang paling tajam di sepanjang musim ini.
Performa impresif yang ditunjukkan oleh The Reds sama sekali tidak lepas dari pada peran pemain yang berumur 24 tahun tersebut. Tertulis dalam statistik kalau Liverpool cuma mendapatkan 1 kekalahan saja ketika Mane bermain semenjak awal dengan angka akhir 3-4 dari kubu Bournemouth lalu. Kekalahan tersebut bisa dibilang terjadi usai Mane ditarik keluar dari lapangan dengan catatan bahwa mereka telah memimpin terlebih dahulu dengan angka 3-1. Sementara itu Liverpool sukses mendapatkan lima belas kali kemenangan dan liam kali hasil seri sejauh ini.
Dan hal tersebut tentu saja sudah cukup untuk mencerminkan tentang betapa pentingnya nama Mane untuk permainan klub pada musim ini. Dan hal yang begitu disayangkan adalah bahwa aksi impresif dari pada Mane harus terhenti sejenak lantaran dia harus bertugas bersama dengan negaranya yakni Senegal untuk menjalani Piala Afrika.
Dan hal ini tidak ayal memunculkan rasa kuati tentang apakah nantinya ketiadaan nama Mane bakalan bisa ditutup dengan baik oleh amunisi pemain lainnya di dalam klub? Walau pun demikian Mane sendiri selalu meyakini kalau klubnya akan tetap baik saja tanpa kehadiran dirinya di atas lapangan.
Namun demikian harapannya tersebut seperti nya tidak lah terkabul. Dilansirkan langsung dalam tulisan yang dibuat oleh Link Taruhan Judi Bola Bantul kalau selepas Mane pergi dari klub Liverpool mendapatkan enam pertandingan dengan hanya 1 kali kemenangan dan itu pun terjadi dengan angka yang tipis 0-1 dari kubu Plymouth dalam pertandingan ulangan babak III di Piala FA yang lalu.
Dan sisanya tim mendapatkan hasil seri sampai dengan 2 kali dan tiga kali harus menelan kekalahan di mana termasuk 2 kekalahan yang mereka dapatkan dari Soton serta semi final dalam kompetisi Piala Liga Inggris serta dari Swansea city yang terjadi di Anfield pada akhir pekan kemarin.
Secara garis besar lierpool cuma mendapatkan 3 kali kemenangan dan sudah kalah sebanyak empat kali tanpa adanya nama Mane terhitung sedari awal musim dan di dalamnya sudah termasuk kekalahan ketika mereka bertemu dengan Burnley dengan skor 0-2 ketika menjalani pekan ke-2 mereka di Liga Primer Inggris.
Sehubungan dengan Senegal kini telah berada pada tahap perempatfinal maka fans dan mungkin para pemain Liverpool mengharapkan supaya Senegal mengalami kekalahan supaya Mane bisa kembali bergabung bersama dengan tim dan memunculkan keajaiban lagi untuk The Reds.
Jamie Carragher sendiri secara khusus memberikan penilaian kepada Liverpool bahwa mereka seperti bermain sepuluh orang ketika bertemu dengan Soton. Dan dalam hal ini dia mengkritik nama Daniel Sturridge.
“Pada saat dia tidak membuahkan angka, hal ini seperti tim bermain dengan sepuluh orang saja di dalam klub. Dia tidak memberikan dampak yang cukup untuk tim dan hal ini tentu saja harus diperhatikan oleh pihak klub.” terang Carragher menuturkan.
“Dan sekarang ini Sturridge merupakan pemain yang berbeda dan apa yang ia lakukan pada saat pertama kali ia datang ke dalam tim tentu saja memperlihatkan bahwa tim telah berada pada performa di mana mereka butuh untuk mengambil waktu sejenak dan mempertimbangkan apa yang harus mereka lakukan. Sturridge harus bis berkontribusi maksimal meskipun tanpa Mane karena itu adalah tuntutan wajib untuk dirinya dan merupakan tugasnya di lini depan.” akhir kata dari pada Carragher menunaikan perkataan untuk Taruhan Judi Bola Pemanukan. (RB)