Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Taruhan Bola Tasikmalaya – Pirlo Jadi Asisten Conte?

Taruhan Bola Tasikmalaya – Berhembusnya kabar bahwa Andrea Pirlo akan menjadi asisten Antonio Conte. Namun hal itu langsung ditepis sang manajer.

Pelatih Chelsea bernama Antonio Conte menepis rumor yang mengatakan bahwa Andrea Pirlo bakal bergabung bersamanya sebagai seorang assisten. Bagi sosok Conte, Pirlo sendiri masih mau menyambungkan kariernya sebagai pemain sepakbola. Eks pemain dan juga assisten pelatih Chelsea bernama Ray Wilkins, belakang ini memberikan informasi bahwa Conte berharap Pirlo bisa menjadi assistennya mulai musim mendatang untuk menggantikan sosok Steve Holland. Sosok Holland bakal bergabung bersama Gareth Southgate dalam skuat tim nasional Inggris.

Pirlo sekarang ini masih tampil bersama klub MLS yakni New York City FC dan masih memiliki kontrak samai akhir tahun 2017 ini. Pemain lini tengah berumur 37 tahun tersebut sebelumnya pernah datang ke komplek pelatihan Chelsea di Cobham dan juga pernah menjadi seorang tamu istimewa Roman Abramovich, pemilik klub Chelsea didalam sebuah laga yang digelar di Stamford Bridge. Akan tetapi, Conte menepis bahwa Pirlo bakal menggantikan sosok Holland. Konon katanya, Pirlo masih mau tampil lebih lama lagi disana.

“Ini begitu aneh sebab Andrea Pirlo masih tampil dan mau kerap tampil. Aku tidak tahu mengapa ada orang yang mendudukan keadaan layaknya ini untukku. Bakal jauh lebih bagus untukku dalam konsentrasi ke masa yang akan datang bagiku dan jga bagi para punggawa,” ungkap Conte sebagaimana dikutip oleh Daftar Taruhan Bola Tasikmalaya.

Conte dan juga Pirlo sebelumnya pernah bekerja sama didalam klub Juventus dalam kurun waktu tiga musim lamanya dan meraih gelar scudetto sebanyak tiga kali. Disamping itu, Diego Costa yang merupaan unggulan Chelsea dibarisan serang kini tidak banyak menorehkan gol akhir-akhir ini. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadikan Conte merasa cemas akan hal itu. Conte masih menjadi pencetak gol terbanyak di Chelsea pada musim ini dengan menorehkan 17 gol di ajang Liga Primer Inggris pada musim ini. Akan tetapi, penyerang asal Spanyol tersebut cuma meorehkan tiga buah gol dalam sepuluh laga diajang liga disepanjang musim 2017.

Terakhir kalinya sosok Costa menorehkan gol bagi Chelsea ialah dalam pertandingan menghadapi West Ham United pada awal maret kemarin. Usai itu, dia mandul dalam tiga pertandingan di ajang Liga Primer Inggris dan sebuah pertandingan di ajang Piala FA. Conte sendiri enggan mempermasalahkan keadaan ini dan ia juga percaya bahwa Costa bakal secepatnya subur kembali dan menorehkan banyak gol untuk Chelsea.

“Gol yang banyak begitu vital ntuk para striker. Akan tetapi, aku merasa dia tahu bahwa dirinya merupakan punggawa yang vital bagi kami, baik ia menorehkan gol maupun tidak. Dia mesti bisa mempertahankan komitmennya dan aku sendiri percaya bahwa dia bakal menorehkan gol. Dia tampil oke dan melakukan seua yang aku harapkan. Aku tak cemas mengenai hal itu. Aku membahas dengan seluruh punggawaku andai aku merasa tak gembira dengan sejumlah komitmen atau sikap orang namun tak kala ia tidak menorehkan gol. Ini dapat terjadi. Dalam sejumlah keadaan rumit dia merasa kurang beruntung namun sebagai punggawa layaknya Diego Costa dapat menorehkan gol dalam setiap laga dan aku percaya dapat melakukannya,” ungkap Conte di Agen Taruhan Bola Tasikmalaya.

Disamping itu, Chelsea juga memastikan bagaimana nasib mereka dalam persaingan memperebutkan trofi kampiun Liga Inggris. Saat ini skuat lain termasuk klub Tottenham Hotspur hanya tinggal berdoa agar Chelsea tergelincir. Chelsea sendiri masih kokoh menduduki pucuk klaseen sekarang ini dengan membukukan 69 angka dalam 30 pertandingan yang dilakoninya, lebih unggul tujuh poin atas Spurs sebagai salah satu persaing yang dekat dengannya. Walaupun masih ada delapan pertandingan lagi, Chelsea bisa digadang telah meraih gelar Liga Inggris dengan satu dari sepasang tangannya.

Konon katanya, penampilan anak didikan Conte tersebut digadag cukup stabil dan rumit untuk ditaklukkan. Mereka memang telah menelan kekalahan empat kali tapi lawan-lawannya sendiri tidak dapat meaksimalkan momentum yang mana Chelsea agak menurunkan penampilannya. Oleh sebab itu, sangat wajar andai Spurs meripakan pesaing dekat Chelsea cuma dapat pasrah berhubungan dengan kans mereka menjadi kampiun. Spurs bisa jadi hanya berharap agar Chelsea tergelincir dalam sisa musim kali ini dan mereka bisa memiliki kans merebut posisi pucuk klasemen.

“Kala kita meraih keunggulan tujuh angka diatas skuat posisi kedua dengan menyisakan delapan pertandingan, maka tak heran andai akhirnya menjadi kampiun di ajang liga. Rumit memang dalam memberikan pengaruh skuat kita bahkan kala kita ada dengan mereka setiap saat. Saat ini seluruhnya bergantung kepada Chelsea untu dapat menjadi kampiun. Kedudukan kami kini cuma menjalani tugas kami, meraih kemenangan dan memberikan sejumlah tekanan kepada mereka. Namun memang betul bahwa bakal rumit untuk diterima khususnya kala mereka tak berhasil menjadi kampiun usai delapan pertandingan terakhir ini,” ungkap Mauricio Pochettino selaku pelatih Spurs.

Musim perdana Pep Guardiola dalam kubu Manchester City pada kenyataannya tidak selancar musim perdana dikubu Barca dan juga Bayern Munich. Pep mengatakan bahwa pada musim ini menjadi sebuah pelajaran yang berharga untuknya. Adapun kekalahan 1-2 atas Chelsea pada pekan lalu semakin menjauhkan City dari gelar Liga Primer Inggris. City saat ini hanya berjarak 14 angka dibelakang Chelsea dimana kini menjadi pemuncak klasemen. Dengan delapan pertandingan sisa, Pep mengatakan bahwa kans skuatnya untuk menjadi kampiun telah usai.

Konsentrasi City kini ialah mengamankan posisinya di ajang Liga Champions pada musim mendatang. Disamping itu, mereka juga masih memiliki pertandingan semifinal ajang Piala FA menghadapi Arsenal. Jikapun City sukses meraih gelar juara Piala FA, penggapaian itu tidak sehebat dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pep dikubu Barca dan Bayern dalam musim perdananya. Di Barca, Pep langsung meraih tiga gelar sekaligus dalam satu musim sedangkan Di Bayern dia meraih dua gelar sekaligus. Pep paham jika publik memiliki ekspetasi besar kepadanya. Pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut pun percaya bahwa ia bakal jauh lebih baik dimusim mendatang. Demikian kutipan Taruhan Bola Temanggung. (yn)

US Business Email List