Taruhan Bola Singaraja – Claudio Ranieri mengaku cukup kecewa atas pemecatan yang diterimanya dari Leicester City. Mengapa? Mari kita simak berita dibawah ini.
Ranieri merasa kecewa atas pemecatan yang diterimanya sebab ia memiliki banyak hal yang masih mau digapainya bersama Leicester. Ranieri mesti kehilangan posisinya sebagai manajer dalam skuat Leicester usai Leicester memecatnya karena hasil jele yang diperoleh skuatnya pada musim ini. Padahal dimusim lalu, Ranieri berhasil mengantarkan Leicester menjadi kampiun di ajang Liga Primer Inggris. Namun pada musim ini semuanya berubah sangat banyak yang mana Leicester malah erumitan dan terpuruk pada klasemen bawah, berposisi di 17 klasemen dengan jarak satu angka saja dari klub yang berada pada zona merah.
“Kemarin mimpiku telah hancur. Usai euforia pada musim kemarin dan menjadi kampiun di ajang Liga Primer Inggris, aku bermimpi agar bisa bertahan di Leicester dimana merupakan klub yang aku cintai. Namun sayangnya tak demikian,” ungkap Ranieri.
Selama satu setengah tahu membesut Leicester, Ranieri memiliki 44,44 persen besarnya rasio hasil positif. Dari 81 kali pertandingan, Ranieri memetik kemenangan 36 kali, 23 hasil negatif dan 22 kali hasil imbang. Selain itu, pemecatan yang terjadi kepada Ranieri mendatangkan simpati dari sejumlah manajer dimana tak henti-hentinya terjadi. Sebagaimana dirangkum oleh Agen Taruhan Bola Singaraja, inilah tanggapan dari beberapa pelatih, diantaranya:
A. David Moyes
Keputusan pemecatan Ranieri dinilai Moyes bahwa Leicester tidak menghargai jasa yang sudah diberikan Ranieri pada musim lalu. Ia juga mengatakan bahwa pemecatan yang terjadi pada Ranieri merupakan hari yang paling menyedihkan untuk seluruh manajer yang ada.
“Aku begitu kecewa dengan yang sudah terjadi kepada Ranieri. Untuk seluruh elatih sekarang ini, ini menjadikan timbulnya sebuah perspektif bahwa kita dapat meraih gelar Liga Primer Inggris dan kala kita melakoni musim berikutnya dengan hasil yang tak bagus maka kita akan dipecat. Andai kalian bertanya kepadaku, aku sangat sedih dengan yang sudah terjadi kepada Ranieri dan aku merasa bahwa ini adalah hari yang begitu menyedihkan untuk para pelatih di seluruh penjuru dunia atas hal yang sudah terjadi ini,” ungkap Moyes.
B. Roberto Mancini
Mancini ikut merasa prihatin atas pemberhentian Ranieri sebagai manajer Leicester. Disamping itu Ranieri telah menorehkan hasil prestasi yang begitu fantastis di klub Leicester bakal kerap dikenal disepanjang masa. Pemecatan sosok Ranieri tersebut banyak memperoleh kritikan dari sejumlah pihak sebab dirasa begitu berlebihan karena sang manajer baru saja mengantarkan klub meraih gelar juara dimusim kemarin.
“Sayang sekali sepakbola memang demikian. Andai kita meraih gelar juara maka kita merupakan manajer terbaik namun andai tak berhasil maka kita harus membayar hal itu. Dia telah membuat sebuah hal yang luar biassa dan orang bakal masih mengingat sosok Ranieri untuk 2000 musim mendatang. Pada akhirnya inilah hal paling penting. Kami merupakan manajer dan kami mengerti dengan hal ini. Kala kita memustuskan untuk memilih pekerjaan sebagai manajer, kita bakal kerap kerumitan. Namunsayangnya kala menelan kekalahan dan berada dalam masa yang rumit, manajer kerap mempertanggungjawabkan hal itu. Inilah hukum dunia sepakbola,”ungkap Mancini kepada Prediksi Taruhan Bola Singaraja.
C. Juergen Klopp
Klopp mengatakan bahwa hal itu merupakan hal yang aneh. Keputusan tersebut diambil oleh pihak manajemen Leicester untuk memecat Ranieri menjadikan Leicester banyak memperoleh seragan sebab dirasa telah bersiap tak adik kepada pelatih berkebangsaan Italia tersebut. Klopp mengatakan bahwa pemecatan sang manajer eicester tersebut merupakan hal yang mengejutkan dan aneh, sebagaimana dengan hasil keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dimana usai terpilihnya sosok Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.
“Jika ditanya apakah aku merasa terkejut hal sebagaimana ini dapat terjadi? tentu tidak. Ini tak cuma terjadi dalam dunai sepakbola. Ada sejumlah keputusan yang aneh selama musim ini. Aku tak tahu mengapa Leicester memutuskan hal itu. Seluruh orang dapat menyaksikan keadaan mereka di ajang liga Inggris maupun Liga Champions. Dia merupakan orang yang baik dan spesial. Aku berjumpa dengannya kala ia mengunjungiku di Dortmund,” ungkap Klopp.
“Aku tak mengetahui banyak hal, bisa jai kalian harus bertanya langsung kepada phak manajemen Leicester mengapa mereka memutuskan demikian. Namun aku tak percaya bahwa apakah hal itu bakal memberikan pengaruh kepadda kami. Kami tak mengetahui apa yang sudah kami inginkan namun pastinya Leicester mengetahui bagaimana masalah mereka. Kami mestinya memberikan yang terbaik dari Leicester” sambungnya.
D. Jose Mourinho
Mourinho dimana sebelumnya dikenal tidak cocok dengan sosok Ranieri malah menjadi manajer pertama yang melontarkan simpatinya atas pemecatan Ranieri itu. Padahal dulunya Ranieri diberhentikan oleh Chelsea sebab kehadiran Mourinho. Saat ini Mourinho balik memperlihatkan rasa solidaritas karena ketidakadilan yang diperoleh Ranieri dari klub Leicester. Dalam jumpa pers menjelang laga final Piala Liga Inggris, Mourinho yang memakai kaus polo berwarna hitam dimana berinisial CR pada dada sebelah kanan dimana memberikan arti Claudio Ranieri bukan logo JM sebagaimana biasanya. Menurut sosok Mourinho apa yang sudah menimpa sosok Ranieri jauh lebih menyedihkan dibandingkan yang diperolehnya dimusim emarin kala ia diberhentikan Chelsea sebab Chelsea bermain jelek setelah menjadi kampiun di ajang Liga Primer Inggris musim 2014-2015.
“Kala aku diberhentikan oleh Chelsea itu disebabkan hal yang tidak bagus. Namun aku mengetahui betul bahwa ini bukan hal besar. Dukunganku kepada Ranieri ialah melalui kaus ini. Aku mempersembahkan sebuah hal kecil untuk sosok pria dimana telah melahirkan kisah terindah di ajang Liga Primer Inggris. Sosok yang layak dijadikan nama dalam stadium Leicester yakni CR Stadium. Leicester melahirka kisah indah dalam dua musim ini, cerita terindah dan mereka saat ini juga tengah menjadi sorotan sebab hasil keputusan memecat Claudio Ranieri dimana menjadikan seluruh orang dalam dunia sepakbola ini rumit untuk bisa menerima hal itu. Vital bagi kami sadar bahwa inilah sepakbola dan kami mesti dapat mampu beradaptasi didalamnya. Seluruh hasil buruk klub adalah tanggung jawab manajer klub,” tutur Mourinho kepada Taruhan Bola Kuta. (yn)