Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Taruhan Bola Medan – Jerman Atau Italia Yang Akan Lolos?

Taruhan Bola MedanTaruhan Bola Medan – Semua memiliki penilaiannya masing-masing, ada yang mengunggulkan Jerman dan ada juga yang unggulkan Italia. Lalu bagaimanakah dengan anda?

Empat tahun silam, sosok Thomas Mueller menangis usai Jerman dikalahkan oleh Italia. Ia pun memberikan penegasan bahwa pada akhir minggu ini, Jerman akan tampil beda.

Jerman dan Italia bakal berduel dalam lga delapan besar ajang Piala Eropa 2016. Laga tersebut bakal digelar di Nouveau Stade de Bordeaux, Bordeaux pada dinihari minggu pada jam 02.00 WIB.

Di ajang Piala Eropa sebelumnya, kedua skuat tersebut juga berjumpa pada babak semifinal. Kala itu, Italia pun menjadi pemenangnya dengan hasil positif 2-1 atas timnas Jerman dan Italia kemudian melangkah ke babak final.

Mueller dimana dalam laga empat musim kemarin turun sebagai pungagwa pengganti pada menit ke 71 bersama timnas Jerman, mengingat betul dengan laga itu terutama soal kekecewaan yang dia rasakan setelah pertandingan berakhir.

“Aku merasa sangat kecewa dengan laga 2012 silam. Aku turun menjadi pemain pengganti dan lalu laga tersebut berakhir dengan mengecewakan. Namun aku rasa tak perlu malu untuk mengeluarkan air mata khususnya sebab takkan ada lagi tangisan pada Piala Eropa 2016 ini,” ungkap Mueller kepada Taruhan Bola Medan Terbaru.

“Aku percaya betul bahwa pada pertandingan sabtu ini, kami akan sanggup melaluinya. Ini bakal menjadi sebuah laga rumit namun tetap bakal dilalui. Kami telah menunjukkan bahwa Jerman telah siap untuk melakoni laga-laga pada babak grup ini,” lanjutnya.

“Benteng pertahanan kami begitu kuat dan adanya kerja sama dalam sebuah tim yang cukup baik. Maka babak delapan besar ini tak bakal menjadi laga terakhir bagi kami,” tambahnya.

Namun sebagaimana dalam catatan statistik, Italia adalah tim yang susah untuk dikalahkan oleh Jerman. Italia digadang kerap mampu menaklukkan Jerman dalam keadaan krisis.

Menjelang laga tersebut, mantan manajer berkebangsaan Italia bernama Giovanni Trapattoni yakin bahwa Italia bakal sanggup untuk menghadapi seluruh hadangan dari skuat didikan Joachiem Loew terseut.

Semenjak tahun 2006 silam, Jerman dan Italia telah berduel sebanyak enam kali. Italia sendiri sanggup memenangkan laga sebanya tiga kali dan dua kali imbang serta kalah satu kali.

Hasil negatif tersebut diperoleh kala menjalani pertandingan ujicoba pada bulan maret silam. Italia kala itu kalah 1-4 atas Jerman.

“Mereka menyayangi dan menunggulkan kami namun kerap kermitan kala menghadapi kami dimana hal itu tak dapat ditepis,” ungkap Trapattoni kepada Lokasi Taruhan Bola Medan.

“Alasannya cukup jelas sekali, ada segi ide yang lebih dominan dari timnas Jerman. Mereka kerap merasa mereka hebat dan kami pun datang. Sebuah skuat kecil dan kerap melahirkan kontroversial tapi pada akhirnya tampil cemerlang. Kami kerap membuat mereka dalam bahaya,” lanjutnya.

Sementara penyerang Jerman bernama Mario Gomez mengetahui bahwa pertandingan delapan besar ajang Pila Eropa ini kala menghadapi Italia bakal berlangsung sulit. Italia digadang jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan timnas Slovakia.

Gomez menyadari benar bahwa Italia tengah bermain ciamik sekarang ini. Mereka barusan menaklukkan skuat kampiun bertahan yakni Spanyol dengan kemenangan yang meyakinkan yakni 2-0.

“Italia berbeda dengan Slovakia dan laga menghadapi mereka akan menjadi laga yang berat. Namun untukku, paling vital adalah kami mampu meyandang status sebagai peraih gelar kampiun Piala Dunia dan mau menambahkannya dengan sebuah trofi kampiun ajang Piala Eropa,” ungkap Gomez.

“Hingga kini, ajang telah berlangsung sangat oke. Kami melakoni babak grup dengan fantastis dan kerap bermain lebih oke semenjak paruh 16 besar. Kami percaya kepada diri kami sendiri,” tambahnya.

Kesuksessan Italia dalam mengalahkan sang kampiun bertahan tersebut yakini Spanyol dirasa adalah permainan terbaik dari Italia disepanjang ajang ini. Kala berduel dengan Jerman pada babak delapan besar ajang Piala Eropa kali ini diakhir pekan ini, Italia dipercaya tak bakal sanggup mengulang kembali pertandingan yang serupa. Hal itu digadang oleh Michael Ballack.

“Aku yakin bahwa Jerman dapat meraih kemenangan. Aku sangsi bahwa Italia bakal sanggup untuk melakoni laga sebagaimana yang mereka lakukan kala menghadapi Spanyol,” tutur Ballack.

Tanpa adanya pemain bintang dan bukan merupakan favorit kampiun, namun Italia bermain oke. Italia digadang dapat kembali bermain seperti kala menjadi kampiun Piala Dunia tahun 1982 silam.

Italia terbang ke Prancis untuk melakoni laga Piala Eropa 2016 dengan tim yang dapat digadang sederhana. Tidak ada punggawa yang hebat dan barisan tengah pun mesti kehilangan dua pemain unggulannya yakni Claudio Marchisio dan Marco Verratti. Andrea Pirlo sendiri tidak lagi dipanggil oleh manajer Italia.

Akan tetapi, Itailia memiliki sosok manajer yang hebat, Antonio Conte dimana dapat menunjukkan bahwa tanpa adanya pemain bintang tak menjadi masalah baginya. Dimulai dengan menaklukkan unggulan kampiun dengan kemenangan 2-0 pada pertandingan perdana, langkah Italia dapat digadang lancar walaupun sempat menelan kekalhan atas Republik Irlandia dengan skor 0-1 atas Republik Irlandia pada pertandingan akhir babak grup.

Permainan Italia pun lalu memperoleh sanjungan kala mereka sukses menaklukkan Spanyol. Cara yang dilakukan Conte dalam mempersiapkan skuat dan teknik yang dimainkan dalam pertandingan itu meperoleh sanjungan.

Saat ini, sanjungan pun datang dari mantan punggawa Italia bernama Gabriel Oriali dimana mengatakan abhwa kehebatan Italia saat ini sama layaknya kala menjadi kampiun Piala Dunia tahun 1982.

Oriali dimana juga tergabung dengan Dino Zoff dan Paolo Rossi mengatakan kala itu Italia tak diandalkan. Dunia jauh lebih mengunggulkan Brasil dimana memainkan sepakbola yang indah. Namun pada prosesnya, Italia sukses menaklukkan Brasil dan Argentina serta lolos ke ajang final. Jerman pun kala itu menjadi korban mereka yang trakhir dengan kemenangan 3-1.

“Kala itu, banyak orang yang menilai kurang mengenai kami kemudian kami jga tidak tampil oke dengan lolos karena tiga kali hasil seri pada babak grup. Kami mesti menghadapi Brasil dan Argentina pada paruh selanjutnya. NAmun, hal yang tak terduga bisa terjadi dalam dunia sepakbola. Itulah yang kemudian terjadi kepada kami pada tahun 1982,” ungkap Oriali.

“Perkembangan Italia dalam dua musim belakangan ini juga membuatku teringat akan skuat Italia 1982 silam sebab kami memiliki tim yang bekerja sama dengan baik dalam sebuah skuat, Kita dapat menjadi kampiun dengan kerja sama baik dan menghadai seluruh hadangan yang tampak mustahil sebagaimana kami tunjukkan pada 1982 silam,” lanjutnya.

Italia bakal melawan Jerman pada pertandingan delapan besar yang dilangsungkan dinihari minggu di Stade de Bordeaux.

Walaupun lebih difavoritkan namun Jerman tidak memiliki jaminan yang pasti mampu menaklukkan Italia. Namun sebaliknya Italia malah diandalkan akan memetik kemenangan melalui babak tambahan.

Adapun prediksi itu keluar langsung oleh manajer timna sItalia dimana juga sempat menangani dua partai besar Jerman yakni Bayern Munich dan Borussia Dortmund yakni Giovanni Trapattoni berhubungan dengan pertarungan kedua negaa tersebut pada babak delapan besar ajang Piala Eropa ini.

Bagi Trapattoni, sekarang ini Jerman memang dalam rasa pede besar dengan kualitas tim yang mereka miliki serta statusnya sebagai kampiun dunia. Walaupun begitu, hal tersebut dirasa dapat menjadi senjata makan tuan bagi Jerman.

Selain itu, Jerman juga memiliki torehan jelek sebab tidak pernah memetik kemenangan atas Italia pada ajng besar da bahkan dalam delapan perjumpaan terakhirnya, Jerman cuma meraih kemenangan satu kali, itupun dalam laga ujicoba pada bulan maret silam.

Trapattoni mengaku kepada Taruhan Bola Jakarta bahwa ia percaya Italia dapat meraih kemenangan atas Jerman melalui babak tambahan. (yn)

US Business Email List