Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Prediksi Judi Bola – Leicester Angkat Trofi

Prediksi Judi BolaPrediksi Judi Bola – Leicester City pun mengangkat gelar juara Liga Primer Inggris setelah laga duel melawan Everton di King Power Stadium.

Usai memastikan trofi kampiun Liga Primer Inggris, Leicester City tidak pernah melemah. Kemenangan yang dipetik oleh Leicester setelah menaklukkan Everton dengan hasil positif 3-1.

Sebagaimana tradisi yang da, Leicester memperoleh guard of honor usebelum laga yang dilangsungkan di markas sendiri, King Power Stadium paa sabtu semalam. Penyanyi seriosa papan aatas bernama Andrea Boelli ikut meramaikan dengan menyanykan sebuah lagu sebagai tanda penghormatan keda Claudio Ranieri selaku pelatih Leicester.

Menyambut Everton, Leicester sukses melahirkan gol cepat lewat Jamie Vrdy. Keunggulan Leicester pun bertambah usai Andy King menorehkan gol kedua dan Vardy sendiri balik menorehkan namanya pada papan skor melalui titik putih.

Menjelang pertandingan usai, Everton pun melahirkan gol hiburan dimana dilesakkan oleh punggawa pengganti bernama Kevin Mirallas. Atas hasil tersebut maka Everton pun turun ke posisi 12 dengan mebukukan 44 angka dan berjarak dua poin atas Swansea City sementara Leicester berada pada posisi puncak dengan membukukan 80 angka.

Kronologi laga oleh Prediksi Judi Bola Online.

Leicester memimpin langsung kala laga baru berlangsung lima menit saja. Hasil umpan silang yang dilakukan Andy King dari sebelah kanan pun disambut oleh Jamie Vardy dengan menyontek bola didepan jala untu membwa keunggulan 1-0 bagi Leicester kala melawan Everton.

Adapun tekanan skuat tuan rumah balik mendatanginya. Hasil upa silang yang dilakukan Riyad Mahrez ke posisi dekat tiang jala pun ditandukkan King namun bola tersebut masih mengarah pas ke dalam pelukn penjaga gawang Everton bernama Joel Robles.

Leicester pun membuang sebuah kans pada menit ke 19 kala Wes Morgan tak berhasil menembah dari posisi dalam kotak titik putih Everton. Sembilan menit usai itu, tendangan N’Golo Kante tak erhasil diraih sempurna oleh sosok Robles sebelum akhirnya mampu dicecar oleh Shinji Okazaki.

Gol kedua dimana ditunggu-tunggu oleh Leicester akhirnya terlahirkan jiga pada menit ke 33. Dimulai dari sebuah pergerakan Mahrez, bola pun jauh kepada King dimana dilanjutkan dengan tekanan untuk mengalahkan penjagaan Robles. Leicester pun menang 2-0 melawan Everton.

Adapun perlawanan yang dilakukan Everton akhirnya tampak pada paruh kedua. Pada menit ke 58, John Stones menandukan bola dari keadaan tendangan sudut diana mengarah menuju Romelu Lukaku. Akan tetapi, upaya Lukaku tersebut cuma mengarah kepada Kasper Schmeichel.

Adapun pelanggaran yang dilakukan Matthew Pennington kepada Vardy menjdikan pengadl lapangan menunjuk penalti. Vardy melangkah maju dan berassil menendangkan bola ke pojok kanan jala Everton pada menit ke 65. Leiester pun unggul 3-0 atas Everton.

Everton memberikan respon tiga menit usai itu. Hasil crossing ang dilakukan Leighton Baines pun diterima baik oleh aaron Lennon ddekatt tiang jala, namun bola hasil tendangannya masih menyamping.

Adapun pelanggaran yang dilakukan Daron Gibson kepada Jefrey Schlupp pada kotak terlarang balik menjadikan Leicester memperoleh hadiah penalti. Vardi yang keluar sebagai eksekutor tak berhasil menunaikan kinerjanya dengan baik sebab tendangannya asih melayang dan sekaligus mnjadikan dirinya ta berhasil menorehkan hat trick.

Leicester hampir saja melahirkan gol ke empatnya. Dalam lima menit terakhir laga, Leandro Ulloa melepaskan tandukan dimana meayang tipis diatas tiang jala.

Kala laga hanya tinggl menyisakan waktu dua menit, pada akhirnya Everton melahirkan gol balasannya. Kevin Miralls menjadikan everton menipiskan skor menjadi 1-3 melalui sonteknnya.

Leicester pun sudah menerima kado atas hasil kerja keras yang mereka lakukan disepanjang musim. Leicester seniri telah resmi menerima gelar kampiun Liga Primer Inggris pada musim ini usai pertandingan menghdapi Everton.

Sebelum laga yang dilangsungkan pada kemarin malam di King Power Stadium, ada sejumlah tamu istimewa yang turun ke lapangan. Pelatih Leicester bernama Claudio Ranieri pun keluar dari lorong stadium sampai menggandeng tangan penyanyi tenar bernama Andrea Bocelli.

Bocelli dan Ranieri yang berasa dari Italia tersebut pun naik ke sebuah panggung kecil ditengah kapangan dimana diisi dengan bunga berwarna putih disekelilingnya. Kedua pria tersebut memperoleh sambutan yang meriah dari para fansnya.

“Aku mau mengatakan sebuah hal kepada kalian semua. Kita menjadi juara sebab dukungan dan dorongan dari kalian semuanya. Aku mengucapkan terima kasih banyak,” ungkap Ranieri dimna kemudian dissambut dengan tepuk tangan merih dari para fansnya sebagaimana dikutip oleh Agen Prediksi Judi Bola.

Lalu Bocelli membuat semua stadion merasa merinding melalui lagu yang dinyanyikannya. Nyanyian yang dinyanyikan Bocelli dikenal fans sepakbol usai menjadi sebuah lagu tema ajang Piala Dunia 1990.

Bocelli lalu membuat semua fans terpukau melalui nyanyiannya Tiime To Say Goodbye. Penyanyi yang berumur 5 tahun tersebut kemudian melepaskan jaketnya dan didalam ada seragam Leicester dengan nama punggung Bocelli. Para fans bergerumuh sekali lagi.

Usai itu, para punggawa dari kedua klub masuk ke dalam lapangan. Para punggawa Everton keluar lebih dulu sekaligus membentuk seuah penghormatan kepada klub Leicester.

Setelah pertandingan usai, persiapan acara penyerahan gelar pun dilangsungkan. Podium dipindahkan ke posisi tengah lapangan. Para aggota skuat pun mulai masuk ke dalam lapangan.

Para staf klub Leicester lalu keluar dari lorong kemudian masuk ke dalam lapangan dimana dipimpin oleh pemilik klub Leicster bernama Aiyawatt Srivaddhanaprabha dan Vichai Srivaddhanaprabha. Beberapa waktu usai itu, pemain legenda Leicester bernama Alan Birchenall muncul dan membawa gelar Liga Primer Inggris ke dalam lapangan.

Usai itu, Ranieri pun keluar dari ruang ganti dan berjalan dikarpet samil kemudian disalami seluruh staf dan pemilik klub. Sang pelatih menjadi sosok perdana dimana diberikan medali kampiun di podium.

Para punggawa memperoleh gantian berikutnya. Mereka sudah berbaris sebagaimana nomor punggawa dimana berurut dari nomor punggung dari kecil hingga ke yang besar. Terkecuali berlaku bagi sang kapten dengan nomor punggung 5 bernama Wes Morgan dimana menjdi pemai terakhir ang menerima mendalinya.

Usai Morgan menerima medali kampiun, ia menerima gelar Liga Primer Inggris dan mengangkat setting mungkin bersama manajernya, Ranieri. Kembang api pun dinyalakan dan confetti pun berterbangan. Keadaan dalam stadiu sungguh membuat semua merasa merinding.

Menjadi kampiun musim ini menjadi kejutan untuk seluruh orang. Akan tetapi, Ranieri telah percaya benar bahwa Leicester akan bisa meraih gear juara kala mereka sukses meraih kemenangan di kubu City.

“Aku eras bahwa kala kami meraih kemenangan di kubu City. Namun kaa kami menelan kekalahan atas Arsenal, aku mengatakan kepadda asistenku bahwa kami dapat membuat sebuah hal sebab Arsenal sangat kerumitan tampil sebelas melawan sepuluh,” ungkap Ranieri.

“Aku kerap berpkir bahwa dalam karierku, cepat ataupun lambat aku bakal bisa merai gelar jura di liga. Pada awalnya aku tak pernah berpikir bahwa Leicester bakal ada disini sebagaimana saat ini. Namun pelan-pelan aku mengatakan keapa tidak? Ini merupakan musim yang luar biasa dan sejumlah skuat besar tak bermain stabil. Namun, kami bermain stabil disepanjang musim ini,” lanjutnya.

“Mengangkat gelar merupakan sebuah hal yang fantastis untukku sebab aku tak lagi gampang. Sangat berbeda sekali sebab kala kita meraih sebuah hal yang istimewa sebagaimana Liga Primer Inggris, ini merupakan sebuah hal yang istimewa bagi seluruh orang terutama aku,” tambahnya.

Yang namanya hari istimewa, hal yang istimewa juga ikut serta. Sebuh sosok istimewa pun didtangkan untuk menyaksikan dan membuka pesta gelar ampiun yaitu Andreaa Bocelli.

Ia datang dengan keinginannya sendiri untuk merayakan keberhasilan Ranieri, sesama asal Italia, mengalahkan tanah Inggris pada musm ini dengan Leicester, klub dimana pada awal musim diperirakan berusaha untuk menghindar zona merah, bukan menjadi kampiun. Disamping it, Bocelli juga telah kehiangan penglihatannya semenjak usia 12 tahun sebab mengalami keelakaan kala bermain sepakbola.

“Rasanya sungguh fantasts usai akhirnya mampu meraih gelar. Aku merasa terharu. Aku beruaya untuk tak mengeluarkan arti mata dan mengangkat gelar. Ini merupakan perasaa terbai dunia. Seluruh orang membahas bagaimana aku bakal meraih gelar dan mengatakan jangan menjatuhkannya dan menjadikan aku agak tertekan. Tak ada satu pun perasaan yang jauh lebih oke dibandingkan mengangkat gelar ini,” ungkap Morgan kepada Taruhan Judi Bola. (yn)

US Business Email List