Piala Eropa 2016 – Leicester City berhasil mengalahkan Stoke City dengan kemenangan 3-0 dalam pertandingan yang berlangsung di King Power Stadium.
Jamie Vardy berhasil mengakhiri puasa gol. Striker Leicester City tersebut menorehkan sebuah gol saat skuatnya menaklukkan Stoke City dengan kemenangan 3-0 dalam laga yang dilangsungkan di King Power Stadium pada sabtu malam lalu. Sebelum laga menghadapi Stoke, terakhir kalinya Vardy menorehkan gol adalah kala Leicester menaklukkan Chelsea dengan kemenangan 2-1 pada tanggal 15 desember 2015 lalu. Lamanya waktu Vardy tak melahirkan gol menimbulkan tanggapan bahwa ia telah mulai kehilangan ketajamannya. Akan tetapi, striker berumur 29 tahun tersebut memperlihatkan bahwa performanya belum usai. Dalam pertandingan malam sabtu lalu, Vardy bermain oke.Ia melakukan tiga kali percobaan tembakan disepanjang pertandingan dimana dua diantaranya pas ke sasaran tapi hanya satu yang berhasil bersarang ke jala Stoke.
Kemenangan Leicester atas Stoke sendiri berawal melalui gol pemain lini tengah mereka bernama Danny Drinkwater dimenir ke 42. Gol itu berawal dari sepakan penjuru Leicester dimanamasih mampu diamankan oleh punggawa Stoke. Bola yang jatuh pada luar kotak titik putih lalu direbut Drinkwater dengan tendangan kaki kanannya. Leicester memiliki lima kali percobaan tembakan ke sasaran disepanjang laga sedangkan Stoke hanya melakukan dua kali percobaan ke sasaran. Salah satu hasil percobaan yang pas sasaran mereka diperoleh melalui tandukan Joselu pada menit ke 71. Akan tetapi, tandukan pemain striker Stoke tersebut masih mampu diamankan oleh Kasper Schmeichel selaku penjaga gawang Leicester. Schmeichel bermain oke. Dua tendangan ke sasaran Stoke seluruhnya sukses digagalkannya.
Keunggulan Leicester pun makin bertambah dimenit ke 66 kala Vardy menjebol jala yang dijaga oleh Jack Butland. Sebagaimana yang kerap dilakukan sebelumnya, Vardy mengunggulkan kecepatannya demi menaklukkan pemain lini belakang rival. Ia pun berlari untuk menerima hasil umpan dari tengah dimana dilakukan oleh Drinkwater, lalu berlari meninggalkan benteng pertahanan Stoke dan mengecoh Butland, kemudian membobol jalanya. Usai gol itu, Leicester pun semakin menekan benteng pertahanan Stoke. Akan tetapi, sejumlah kans yang mereka peroleh termasuk kans dari sosok pemain sayap mereka bernama Riiyad Mahrez masih belum sanggup menjebol jala Stoke. Gol ketiga Leicester baru mampu dilahirkan pada menit ke 87. Mahrez yang mengassist. Umpan dari punggawa berkebangsaan Aljazair tersebut dimaksimalkan oleh Leonardo Ulloa dengan tendangan kaki kanan dari dalam kotak titik putih.
“Sangat vital untuk bisa meraih kemenangan laga ini. Aku merasa senang dengan kerja sama yang bagus dimana dilakukan oleh para anak didikanku diatas lapangan. Aku berharap kami bisa terus melahirkan kemenangan demi kemenangan dan bisa terus berada pada papan atas klasemen. Gelar Liga Primer Inggris sendiri menjadi incaran kami pada musim ini. Kami bersaing ketat bersama Arsenal dan beberapa klub lainnya pada papan atas klasemen. Bukan hal yang mustahil untuk bisa meraih gelar andai kami terus bermain bagus sekaligus berharap Arsenal bisa tergelincir dalam sisa musim ini. Aku juga berharap Dewi keberuntungan selalu memihak kepada kami,” ungkap Claudio Ranieri sebagaimana dikutip oleh Agen Piala Eropa 2016.
Leicester sendiri bakal berlaga sebanyak empat kali pada bulan dua nanti. Mereka bakal menyambut kedatangan Liverpool pada tanggal 2 februari 2016, kemudian bertandang ke kubu City di Etihad Stadium pada tanggal 6 februari 2016 lalu bertandang ke kubu Arsenal, Emirates Stadium pada tanggal 14 februari 2016 dan terakhir adalah menghadpai Norwich City pada tanggal 27 februari 2016.
“Baik City, Liverpool maupun Arsenal adalah klub yang begitu kuat dan hebat sekaligus luar biasa sekali pada musim sebelumnya dan juga musim ini. Namun, kami disini telah siap berlaga menghadapi mereka.Kini para punggawa memiliki tiga hari untuk menjalani liburan dan ini pun kami gunakan untuk menjernihkan pikiran kami dan kala mereka balik, kami akan mulai berusaha keras kembali sebab untuk kami, liga Primer Inggris merupakan liga yang begitu menarik sekali,” ungkap Ranieri.
Dalam laga lainnya di Premier League, Soton sukses menaklukkan MU dengan kemenangan 1-0. Atas kemenangan tersebut maka Soton sukses mengulang lagi sebuah hasil pada tahun 1969 atau lebih kurang 47 tahun lalu. Dalam laga yang dilangsungkan diOld Trafford pada dinihari sabtu lalu, punggawa pengganti bernama Charlie Austin menorhekan gol untuk kemenangan Soton pada menit ke 87 atau tiga menit sebelum waktu normal berkahir. Sedangkan disisi lainnya, MU bermain sangat jelek disepanjang pertandingan berlangsung. Dalam sepanjang laga, MU menguasai ball posession sebesar 56 persen namun cuma sanggup melahirkan sebuah percobaan tembakan kesasaran dalam delapan kali tembakan yang dilakukannya.
Sedangkan Soton jauh lebih terakurat dengan melahirkan dua kali tembakan ke sasaran dalam tujuh percobaan tembakan. Untuk Soton, kemenangan ini merupakan kemenangan tandang beruntun atas MU. Usai sebelumnya, Soton juga meraih kemenangan 1-0 karena gol semata wayang yang dilesakkan oleh Dusan Tadic pada bulan januari 2015 silam. Hasil Piala Eropa 2016 mencatat bahwa kemenangan kembali Soton dimarkas MU merupakan yang pertama kali semenjak tahun 1969. Setelah laga berkahir, para fans MU yang stres mengejek skuat kesayangan mereka sendiri.
Atas kekalahan tersebut maka MU saat ini berada diposisi kelima klasemen dengan membukukan 37 angka, berjarak lima angka atas Spurs yang berada diatasnya. Van Gaal dan juga MU diejek oleh para fansnya usai kekalahan yang ditelan kala menyambut Soton. Bagi Van Gaal sendiri, ejekan tersebut merupakan sebuahhal yang layak mereka terima. MU mesti mengakui keunggulan Soton pada pertandingan di ajang Liga Primer Inggris pada sabtu kemarin. MU ditaklukkan dengan skor 0-1 oleh gol semata wayang yang dilesakkan Charlie Austin dimenit akhir pertandingan. Setelah wasit membunyikan peluit panjangnya, para fans MU merasa kurang puas pun langsung memberikan sorakan kepada MU dan Van Gaal yang sedang melangkah menuju ruang ganti. Ejekan itu terdengar begitu jelas di kubu MU.
“Kita tak dapat mengatakan bahwa mereka salah. Mereka memamng benar dan pasti saja mereka merasa kecewa atas hasil yang kami terima dan karena itulah, mereka memiliki hak untuk memberikan sorakan kepadaku. Akan tetapi, mereka mesti kerap bersama-sama dalam menjalani sisa musim ini dan memberikan dukungannya kepada kami sebab kamimemiliki banyak pemain yang tengah cedera. Aku merasa rekasi para fans merupakan hal terburuk sejak aku menangani MU ditahun 2014. Aku merasa itu begitu jelas. Aku juga dapat membayangkan alasannya sebab aku juga menyaksikan bahwa MU telah melakoni pertandingan yang buruk,” ungkap Van Gaal.
“Aku tak dapat merubah persaanku. Aku hanya dapat berusaha keras dengan seluruh anak didikanku untuk bisa merubah gaya permainan kami ke arah yang lebih baik lagi. Inilah yang tengah aku kerjakan. Pasti saja aku merasa begitu kecewwa namun aku mesti merasa dan aku telah bertanya kepada sejumlah anak didikanku bagaimana kami dapat merubah ini? Hal itu sebab kami merubahnya dan inilah hasil pekerjaanku. Aku berharap kami bisa terus berusaha yang terbaik untuk memberikan kegembiraan kepada para pendukung kami,” lanjutnya.
Kekalahan atas Soton menjadikan perjuangan MU sendiri untuk mengakhiri musim dengan menduduki posisi empat besar klasemen bakal semakin berta. Mereka saat ini berada pada posisi kelima klasemen dengan membukukan 37 angka. Demikian hasil kutipan Berita Bola Piala Eropa. (yn)