Pasaran Bola Italia – Penurunan di musim ini dirasakan oleh AS Roma. Mereka pada akhirnya merasa lega karena bisa kembali ke level 3 besar.
Sebenarnya awal musim dari pada klub serigala ibu kota ini bisa terbilang cukup oke. Bahkan mereka sempat berada menjadi pimpinan klasemen di Liga Italia setelah 10 pekan pertama mereka. Namun demikian usai itu kinerja mereka mengalami penurunan.
Dalam sembilan pertandingan yang lebih lanjut, mereka hanya berhasil mendapatkan 2 kemenangan saja walau pun cuma mengalami 2 kali kekalahan. Alahasil, posisi mereka pun kemudian secara berturut-turut mengalami penurunan sehingga mereka berada pada peringkat kelima pada papan klasemen sementara.
Hasil-hasil tersebut lah yang kemudian membuat manajemen i Lupi ketika itu memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan Rudi Garcia. Kemudian ketika klub berada di bawah tangan kepelatihan manajer baru bernama Luciano Spalletti, baru lah akhirnya mereka mengalami kebangkitan kembali dan mengumpulkan laju positif secara perlahan tapi pasti.
Di dalam 18 kali berlaga di bawah arahannya Roma hanya 1 kali menelan kekalahan dan memenangkan 13 di antaranya sementara sinya berakhir dengan seri. Bahkan mereka sudah tidak pernah lagi menelan kekalahan dalam 16 pertandingan terakhir. Mereka pun sudah berhasil memastikan diri untuk finis padap eringkat tiga besar pada musim ini dan mereka masih memiliki peluang untuk menaikkan diri pada peringkat dua kalsemen.
“Di dalam satu titik kami sempat berada pada peringkat kelima. Namun kemudian mereka mendapatkan kemenangan secara berturut-turut. Kami berhasil mendapatkan cukup banyak kemenangan di liga. Pada saat itu dan cuma 1 kekalahan saja yaitu ketika mereka berhadapan dengan juventus.” jelas Kostas Manolas yang merupakan pemain bek AS Roma menerangkan.
“Saya bisa bilang kalau itu merupakan pemulihan yang sangat baik. Namun demikian kami harus benar-benar tampil dengan oke semenjak awal musim depan annti.” jelasnya mengimbuhkan lebih lanjut lagi.
Mengenai perubahan dari Garcia kepada kubu Spalletti, Manolas mengungkapkan bahwa yang apling signifikan adalah pada intensitas permainan mereka. Mantan pelatih Zenit St Petersburg tersebut juga mengugnkapkan selalu berusaha untuk menekan seluruh kesalahan tim dengan sebaik mungkin yang ia bisa.
Akibat polesannya tersebut, sekarang ini kubu Roma berhasil melangkahi Fiorentina dan Inter Milan dan sekarang ini persis berada di belakng Napoli yang mana mereka berselisih sebanyak 2 poin dengan kubu yang berbaju biru muda tersebut.
“Tidak banyak yang saya rubah di dalam tim ini. Paling saya hanya menaikkan tingkat intensitas kepelatihannya saja. Mereka bertindak sama ketika segala hal berjalan dengan kurang buruk atau baik. Dia akan melihat kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dan meminta kami untuk memperbaiki kesalahan tersebut.” keterangan Manolas memaparkan lebih lanjut.
“Di dalam sepak bola, saya rasa tidak pernah akan ada yang cukup. Dan hasil ini merupakan bukti bahwa kami telah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Kami memang sempat berada di belakang Nerazzuri, Napoli serta Fiorentina dan kemudian kami bangkit dan meninggalan seluruh pengajar. Secara keseluruhan saya bisa bilang kalau kami telah bekerja dengan sangat baik belakangan ini.” akhir kata dari pria yang berasal dari Yunani tersebut mengungkapkan lebih lanjut.
Membahas tentang topik lain, sekarang ini yang akan menjadi bahasan kita adalah Luis Suarez. Sebagaimana yang kita ketahui, Pasaran Bola Italia Online menuliskan di sini kalau pemain yang berdarah Uruguay tersebut pernah mendapatkan sepatu emas akan tetapi tidak berhasil mendapatkan trofi bersama dengan Liverpool. Suarez pun mengungkapkan kalau dia tidak ingin hal tersebut kembali terulang bersama dengan Azulgrana pada musim ini.
Di dalam musim terakhirnya membela Si merah pada periode 2013/14 yang silam, Suarez bis dibilang tampil dengan begitu ganas di mana ia berhasil membuahkan 31 gol dan membuat dirinya mendapatkan Sepatu Emas sebagai sebauh award pribadi sebagai seorang pemain paling tajam di eropa. Dia harus berbagi bersama dengan Cristiano Ronaldo yang juga membukukan pencapaian serupa.
Namun demikian pencapaian itu sendiri tidak dibarengi dengan kesukseasn Liverpool untuk menjadi juara di Liga karena pada pekan terakhir mereka blunder dan pada akhirnya peluang menjadi juara malah dipatenkan oleh Manchester city.
Selama 2 tahun berselang setelah itu, kondisi yang kurang lebih mirip dialami kembali oleh Suarez. Sekarang ini pria yang berdarah uruguay tersebut berada pada daftar puncak tops korer di La Liga Primera. SEjauh ini dirinya sudah berhasil mendapatkan sebanyak 37 gol. Dia punya jarak selebar empat poin dari Cristiano Ronaldo. barcelona sendiri sementara waktu berada pada klasemen paling atas mejelang berakhirnya pekan. Suarez sendiri merupakan salah satu kandidat untuk memenangkan sepatu emas. Akan tetapi sang pemain mengungkapkan bahwa lebih penting lagi untuk membuat klub yang ia bela menjadi juara.
Dan untuk bisa menggenapi apay ang ia inginkan tersebut, maka yang harus dilakukan oleh barcelona adalah memetik kemenangan dari Granada pada pekan terakhir dan hasil apa pun yang nantinya didapatkan oleh Real Madrid tidak akan memiliki pengaruh apa pun lagi.
“Adalah sebuah kesenangan terbesar ketika anda bisa membantu tim. Tidak akan ada artinya sepatu emas bagi diriku apa bila tim tidak berhasil menjadi juara dan itu adalah apa yang saya pikirkan sekarang ini.” tegasnya.
Di satu sisi, Pasaran Bola Italia dan Spanyol juga berhasil melansir satu lagi bahasan terakhir yang ingin kami paparkan dan ini adalah tentang Everton. Setelah perginya Roberto Martinez dari klub tersebut, sering kali Everton dihubungkan dengan Frank De Boer. Mantan manajer Ajax Amsterdam tersebut diungkapkan tertarik dan dinilai adalah orang yang sangat cocok untuk tim yang berjulukan The Toffees tersebut.
Perspektif ini dikatakan oleh kakak dari pada Frank yakni Ronald De Boer. Hal ini sepertinya memberikan penebalan terhadap agen dari pada Frank sebelumnya yang pada artikel sebelumnya telah mengungkapkan kalau Everton bakalan menjadi tantangan yang super menarik sesudah dirinya meninggalkan klub Ajax.
“Sepertinya Frank tertarik dengan tawaran bekerja bersama dengan klub Everton. Namun demikian secara proses, itu semua tergantung lagi kepada dirinya dan dia adalah orang yang benar-benar tepat untuk pekerjaan tersebut.” keterangan Ronaldo memaparkan.
Ronaldo sendiri mengungkapkan kalau adiknya telah lama ingin mencoba sepak bola di Liga Primer Inggris. Bahkan katanya ada pernah dilakukan pembicaraan dengan kubu Tottenham Hotspur namun demikian hal tersebut kandas.
Ronald mengungkapkan kalau Frank bakalan cukup sukses bersama dengan Everton apa bila nanti pada akhirnya diberikan kepercayaan untuk memegang tim tersebut. Dia akan kembali membandingkannya dengan Ronald Koeman yang ketika itu membuat nama Southampton berada pada peringkat ketujuh di Liga Primer dan merupakan posisi yang sama sehubungan dengan pertandingan tearkhir pada musim ini.
“Sebelumnya ia berpikir kalau memenuhi cita-citanya untuk bekerja di Lgia Primer telah menjadi sebuah kenyataan ketika ia mencoba untuk menjadi bagian dari paada Spurs. Namun akhirnya impian itu menjadi kandas.” terang Ronaldo sesuai dengan yang tertulis oleh Pasaran Bola Italia Hari Ini.
“Pada saat andam elihat apa yang telah dialkukan oleh Ronald di Southampton, mungkin saya akan memberikan pendapat kalau Frank setidaknya akan memiliki kualitas yang sama bagusnya dengan dirinya. Hal ini tentu saja diperkuat dengan garis besar tentang apa yang telah ia lakukan bersama dengan tim Ajax. Itu bisa saja menjadi tolok ukur. Sejauh ini saya selalu berpendapat bahwa dia memiliki misi dan visi yang sangat baik ketika sedang melatih sebauh klub dan saya mendukungnya secara penuh di mana pun ia melatih. Saya sendiri tidak bsia memberikan banyak kata mengenai hal ini. Namun satu hal yang pasti adalah bahwa tim ini memiliki kemampuan untuk mengalami kenaikan.” tegasnya menyambungkan.
Frank De Boer sendiri sudah enam tahun melatih di Ajax sebelum pada akhirnya ia memilih untuk mundur ketika musim ini berahir. Dan dia berhasil mendapatkan empat gelar Liga Belanda secara berturut-turut diulai dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Sebagai komparasi, Koeman juga pernah melatih di sana dengan persembahan 2 kali menjadi gelar liga dan 1 kali memenangkan titel KNVB, sekian diwartakan oleh Bursa Liga Italia. (RB)