Pasaran Bola Asia – Gerard Pique mengungkapkan bahwa permainan Espanyol yang menyusahkan sama sekali tidak mengagetkan dirinya.

Barcelona berhasil mendapatkan kemenangan dari Espanyol dengan angka akhir 1-4. Pertandingan itu sendiri menggunakan tempat di Camp Nou tanggal 7 Januari yang lalu. Lionel Messi berhasil membuahkan 2 gol untuk timnya serta membuat 2 assist untuk 2 angka yang diciptakan oleh Neymar dan Pique.

Pape Diop dan Hernan Perez, dua pemain Espanyol diberikan kartu merah setelah mendapatkan 2 kartu kuning di babak II. Perez sendiri langsung mendapatkan kartu merah instan setelah melakukan pelanggaran keras kepada Jordi Alba. Sementara itu Diop dikeluarkan karena dirinya sempat mengadu arguman bersama dengan pemain Azulgrana, Luis Suarez.

Walau pun Barcelona melakukan lebih banyak sengkatan di mana rasio nya adalah 28 banding 23 namun demikian pada faktanya Espanyol memiliki pelanggaran yang lebih banyak dibandingkan Azulgrana. Hal ini lah yang kemudian membuat Pique mengakui kalau apa yang dilakukan oleh sang lawan terebut sangat lah menyulitkan dan hal ini membuat mereka beberapa kali harus mengadu urat.

“Saya tidak akan memungkiri kalau Espanyol memiliki permainan yang sangat agresif kali ini dan itu sama sekali tidak terhindarkan. Mereka mencoba untuk mencegah kami melakukan permainan dengan cara yang biasa. Dan ini adalah sepak bola yang sangat mengedepankan permainan fisik. Hal tersebut sama sekali tidak bisa saya pungkiri. jelas Pique memberikan penjelasan lebih lanjut kepada Pasaran Bola Asia Malam Ini.

“Leg kedua nantinya saya yakin akan berjalan dengan jauh lebih emosional lagi. Kami telah memprediksi hal seperti ini bakalan terjadi. Kedua tim sama-sama ingin meraih kemenangan dan bentrokan sudah barang tentu tidak akan terhindarkan.” sambung pria yang merupakan suami dari pada Shaqira tersebut.

Sekedar informasi, leg kedua bakalan berlangsung pada tanggal 13 Januari 2016 di Estadi Cornella El-Prat.

Sementara itu klub Napoli baru saja berhasil memetik kemenangan dari Torino. Namun demikian hal ini rupanya tidak serta merta membuat sang pelatih, Maurizio Sarri merasa puas dengan apa yang diraih oleh anak didikannya. Disebutkan oleh sang allenatore bahwa ia menilai timnya seharusnya bisa mengamankan kemenangan dengan cara yang lebih oke dan skor yang lebih besar lagi.

Bermain di hadapan para supporter sendiri, Napoli sukses memenangkan pertandingan dengan angka tipis 2-1 dari Torino yang datang dengan predikat sebagai tim tamu. Awalnya, Lorenzo Insigne terlebih dahulu membuat keunggulan untuk timnya. Akan tetapi setelah itu kedudukan menjadi berimbang kembali setelah Fabio Quagliarella mecetakkan gol balasan. Kemudian datang lah Marek Hamsik mempertegas kemenangan bagi timnya dengan skor 2-1 dan itu terjadi empat menit sebelum jeda dari babak I.

Disebutkan oleh salah satu media, yaitu Pasaran Bola Asia Hari Ini bahwa hasil tersebut membuat timnya sukses menjaga tradisi atas kemenangan dalam pertandingan pertama setelah melalui jeda pergantian tahun dan ini sudah terjadi dalam lima musim belakangan ini.

Bukan cuma itu saja tambahan tiga poin tersebut secara otomatis juga membuat tim kini berada pada urutan ketiga pada papan klasemen di Serie A dengan 38 poin. Angka tersebut setara dengan yang dimiliki oleh La Voila yang sekarang ini berada pada puncak klasemen dan 1 poin dari klub Inter Milan yang merupakan pemegang resmi dari takhta klasemen. Biar begitu, Sarri sebagai pelatih mengungkapkan kalau dirinya tidak puas begitu saja atas hasil tersebut.

“Saya akan mengungkapkan kalau tim telah memainkan babak I yang cukup oke dan sayangnya kami kurang beruntung karena hanya berhasil membaut keunggulan 0-1 saja. Kemudian di babak II terlihat adanya penurunan intensitas dan saya akan mengungkapkan bahwa yang aslah di sini adalah jeda di musim dingin kemarin membuat kami menjadi mengalami penurunan intensitas secara garis besar dan hal itu sangat saya sesali terjadi kepada klub ini.” jelas Sarri mengujarkan kepada media.

“Padahal kami telah memanfaatkan cukup banyak waktu untuk berlatih bersama dengan pelatih kebugarana kami, akan tetapi seprtinya hal tersebut tidak lah begitu berarti untuk para pemain dan itu kelihatan dari bagaimana cara kami bermain hari ini.” tegasnya menambahkan.

Di Premier League sementara ini, Sam Allardyce yang merupakan manajer dari Sunderland memberikan komentar terhadap badai cedera yang sekarang ini sedang dialami oleh Liverpool. Disebutkan oleh Allardyce bahwa Juregen Klopp sama sekali tidak menyadari bahwa di Liga Primer, tuntutan untuk bermain secara fisik sangat lah besar dan hal ini jarang sekali ditemukan di liga lain.

Liverpool sendiri mendaptkan badai cedera tersebut pada awal tahun 2016 ini. Cdederanya Philippe Coutinho serta Dejan Lovren ketika mereka mendapatkan kemenangan dari Stoke City dengan skor tipis 0-1 di leg pertama semi final kompetisi Piala Liga Inggris membuat daftar pemain mereka yang cedera sekarang ini bertambah semakin banyak.

Sampai dengan sekarang ini tercatat ada 11 nama yang sedang berada di ruang medis. Sebelum ini diketahui bahwa sudah ada beberapa nama penting mereka yang sedang dirawat, di antaranya yang diketahui oleh Pasaran Bola Asia Online adalah Jordan Henderson, Mamadou Sakho, Joe gomez, Jordan Rossiter, Danny Ings, Divoc Origi, Jon Flanagan,dan Martin Skrtel.

Enam di antaranya mereka memilki masalah pada hamstringnya. Cedera tersebut dipercaya merupakan faktor dari pada kelelahan mereka karena memiliki jadwal yang begitu padat ketika bermain di liga lokal. Hal ini semakin berat sehubungan dengan kedatangan Klopp yang menerapkan gaya bermain seperti militer.

“Saya akan katakan kalau hal ini adalah karena ia meminta para pemain untuk terus memberikan penekanan kepada lawan dengan tempo yang cepat dari depan. Memang bagus bahwa para pemain bisa menjalankan apa yang ia instruksikan dengan baik. Namun demikian saya di satu titik merasa bahwa apa yang terjadi kepada para pemain sekarang ini ada hubungannya dengan ‘pemaksaan’ tersebut.” tegas Allardyce mewartakan.

“Menurutku Juergen sendiri tidak peka terhadap betapa ganasnya permainan yang diterapkan di dalam liga Inggris ini. Dia meminta kepada para pemain untuk berlari dengan tambahan 10 yards. Sementara para pemain merasakan kelelahan yang amat luar biasa ditambah lagi mereka memiliki jadwal yang begitu padat. hal tersebut sudah barang tentu membuat para pemain berujung kepada ruang perawatan dan saya sendiri tidak heran terhadap hal tersebut.

“Sebelumnya, saya harus tegaskan dulu di sini bahwa para pemain kami merupakan atlit-atlit yang terlatih namun mereka juga lah manusia yang akan memerlukan istirahat apa bial memang diperlukan. Bukannya dipaksa.” tegas nya mengakhiri perbincangan.

Muncul sebuah kabar mengejutkan yang mengungkapkan bahwaDidier Drogba akan segera gantung sepatu. Pria yang merupakan pemain penyrang tersebut malah menepis pemberitaan ini.

Salah satu media asal Perancis mengungkapkan kalau Drogba akan menutup karir profesionalnya sebagai seorang sepak bola. Beberapa warta mengungkapkan kalau kemungkinan besar ia akan menjadi asisten dari pada Guus Hiddink di Chelsea nantinya.

Memang sudah dalam beberapa waktu belakangan ini Drogba dihubungkan dengan The Blues. Belum lama ini Hiddink diangkat untuk menggantikan Jose Mourinho. Bahkan ia pernah mengungkapkan bahwa ia ingin supaya Drogba menjadi salah satu asisten untuk dirinya.

Namun demikian berita mengenai dirinya pensiun menjadi sesuatu yang ditampik. Striker berumur 37 tahun tersebut menerangkan bahwa hal mengenai masa depannya bersama dengan Montreal Impact sampai dengfan sekarang ini masih berada dalam tahap pembicaraan.

“Terlalu pagi utnuk mengatakan bahwa saya ingin pensiun. Itu adalah sesuatu yang dikarang dengan tidak bertanggung jawab. Saya sendiri belum mengeluarkan perkataan apa pun mengenai persoalan ini, namun mereka sudah bisa mengambil kesimpulan. Menurut saya hal tersebut sama sekali tidak lah etis. Adalah hal yang menyenangkan mendapatkan pesan seperti ini. Pensiun masih belum ada di pikiran saya sekarang ini. yang terpenting bagi ku sekarang ini adalah untuk mengungkapkan permasalahan soal masa depanku.” jelas Drobga memaparkan untuk Pasaran Bola Asia Over Under.

Drogba sendiri masih memiliki sisa kontrak sebanyak 1 tahun lagi bersama dengan klubnya. Pada musim perdananya Drogba memiliki penampilan yang oke di mana dia sukses membuahkan 11 gol dari total 11 kali bertanding di MLS sebagaimana pernah dipublikasikan oleh Handicap Pasaran Bola. (RB)