Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Kabar Bandar Bola – Milner Tidak Menyalahkan Wasit

Kabar Bandar BolaKabar Bandar Bola – Sering kali kekalahan Liverpool dikaitkan dengan kesalahan wasit dalam menangani pertandingan. Mengenai hal ini Milner berbicara.

Liverpool dituliskan mendapatkan kekalahan dengan skor akhir 3-1 dari klub Sevilla pada pertandingan final di Liga Eropa yang mana laga ini menggunakan tempat di Saint Jakob Park yang bertempat di Basel tanggal 19 Mei 2016 yang silam. Sempat mendapatkan keunggulan melalui Daniel Sturridge pada babak pertama, kemudian Liverpool malah meraih kekalahan setelah tim Sevilla malah membuat kedudukan tersebut menjadi berbali melalui Coke dengan 2 golnya serta Kevin Gameiro. Gol balasan itu sendiri bersama-sama terjadi pada babak II pertandingan tersebut dan hal itu lah yang kemudian menjadi permasalahan yang masih panas untuk dibicarakan sampai dengan sekarang ini seakan pertandingan itu tidak layak apa bila berakhir dengan kekalhan untuk kubu Liverpool.

Di babak I, ada terjadi 2 handball kepada pemain Sevilla yang kemudian dinilai oleh beberapa punggawa The Reds seharusnya menjadi hadiah penalti untuk mereka. Akan tetapi wasit Jonas Eriksson merasa tidak setuju dengan hal tersebut dan dia mengungkapkan bahwa tidak ada penalti yang terjadi. Memasuki babak II< gol ke-3 yang dibuahkan oleh Sevilla kemudian membuat keadaan menjadi berbalik unggul setelah jeda turun minum. Pada babak ke-2 juga terjadi gol ketiga untuk Sevilla yang mana hal ini dibuahkan oleh Coke dan hal tersebut sempat menjadi bahan protes dari pada para pemain The Reds lantaran ini dinilai adalah sebuah offside yang seharusnya tidak terjadi kepada mereka.

Di dalam replay tersebut, Coke memang sebenarnya berada lebih dekat dengan gawang dari pada para pemain The Reds. Oleh sebab ini lah pada saat bola sampai kepada jangkauannya wasit pun langsung kemudian mengangkat bendera tanda sebuah hal yang tidak sah telah terjadi.

Tapi oleh karena hal tersebut Eriksson kemudian langsung memberikan koreksi kepada keputusan daripada asistennya. Ia menilai bahwa bola terlebih dahulu memantul kepada arah Coke setelah bla tersebut menyentuh kaki dari pada Philippe COutinho dan kemudian ia pun memberikan tanda sah kepada gol dari pada Sevilla.

“Memang benar bahwa kekalahan tersebut memberikan kami kekecewaan yang luar biasa dan kami tidak ingin memungkiri hal tersebut. Namun demikian yang paling mengecewakan adalah bahwa  kami tidak mengeluarkan performa maksimal kami.” tegas Milner dalam pertandingan tersebut yang dijadikan kapten sesuai dengan informasi yang diterima oleh Kabar Bandar Bola Terlengkap.

“Sepanjang turnamen tersebut berjalan, sebenarnya kami sudah menunjukkan bahwa performa kami meiliki kadar untuk menjadi juara dan saya yakin tidak akan ada yang bisa memungkiri hal tersebut. Apa yang kami lakukan sejauh ini sudah sangat baik dan oleh karena itu saya ingin terlebih adulu pertama-tama memberikan pujian kepada seluruh rekan yang telah bekerja dengan sangat keras untuk sampai kepada titik ini. Apa yang telah kami perbuat pantas untuk mendapatkan kredit.” tambah Milner mengungkapkan lagi di dalam statement -nya kepad kami.

Liverpool sendiri berhasil memainkan 2 final pada periode 2015/16 ini dan salah satu yang lain adalah di kompetisi Piala Liga Inggris. Malang bagi mereka, Liverpool mengalami kekalahan dalam dua-duanya turnamen tersebut.

Berikut selanjutnya di dalam bahasan kami, akan kami paparkan tentang perkeembangan sepak bola Indonesia yang mana bisa dibilang jarang sekali kami bahas. Akan tetapi sejauh ini kita sebenarnya bisa melihat bahwa kualitas permainan sepak bola di Indonesia secara perlahan telah mengalami perkembangan yang luar biasa.

Toni Apriliano yang merupakan Anggota Komite Eksklusif dari apda PSSI memberikan pernyataan bahwa ada beberapa kriteria untuk menjadi seorang pelatih tim nasional Indonesia. Dia mengugnkapkan bahwa salah satu orang yang bisa memenuhi persyaratan untuk melatih tersebut adalah Jacksen F Tiago.

Melalui Direktur tim nasional, PSSI sekarang ini sedang melakukan pendiskusian tentang siapa saja calon pelatih yang akan mereka angkat untuk bekerja sebagai manajer tim nasional INdonesia. Menurut rencananya pengumuman ini akan dilakukan pada tanggal 23 Mei nanti.

Toni sendiri mengungkapkan bahwa ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam hal ini yaitu tentangm engetahui soal sepak bola di Indonesia dan tidak terikat kontrak bersama dengan pihak yang mana pun nantinya. Bisa saja ini menyangkut soal pelatih dari dalam negri atau luar negri.

Dan dilihat dari kritera-kritera yang ia sebutkan sepanjang perbincangan bersama dengan Kabar Bandar Bola Online, semuanya mengarah kepada 1 orang calon yang bernama Jackson F Tiago. Disebutkannya bahwa pria yang berasal dari Brasil tersebut merupakan salah satu orang yang cocok untuk dimasukkan ke dalam radar pencarian mereka atas beberapa alasan tertentu yang bisa dikatakan cukup masuk akal.

“Mungkin salah satu yang paling cocok menurut pandangan saya secara pribadi orang tersebut adalah Jacksen. Dia pernah menjadi pelatih di sini, yaitu bersama dengan kubu Persipura. DIa juga memiliki pengalaman dalam masalah timnas.” kata Toni mengujarkan kepada kami.

Sekarang ini pada kenyataannya Jacksen sedang menganggur. Dia sudah tidak lagi menjadi pelatih dari pada Penang FA usai dipecat dari jabatannya di bulan April yang silam. SEmentara itu terakhir kali ia memiliki pengalaman dalam melatih tim nasional adalah pada tahun 2013 yang silam.

Di level klub, Jacsen sendiri bisa dibilang memiliki kesuksesan dalam membwaa nama Persipura Jayapura menjadi juara di ISL dan ini terjadi sebanyak 3 kali kepada mereka. Di samping itu mereka juga terkenal sangat dekat dalam hal memotivasi para pemain yang mereka miliki.

Selanjutnya Kabar Bandar Bola Akurat ingin mengabarkan untuk terakhir kalinya tentang Evan Dimas yang pulang ke Indonesia setelah 3 bulan lamanya menjalani latihan di Spanyol. PRia yang merupakan eks kapten dari pada tim nasional Indonesia U-19 tersebut mengungkapkan klau dia mendapatkan cukup banyak experience yang berarti dari negara yang sering kali dijuluki dengan Matador tersebut.

Evan sendiri menjalankan cukup banyak latihan bersama dengan Espanyol B yang mana hal ini sudah terjadi semenjak bulan Februari yang silam. Dan ia baru tiba di kota JAkarta pada tanggal 19 Mei 2016 yang silam pada pagi ini. Namun demikian Evan tidak serta merta langsung melakukakn kepluangan ke SUrabaya. Namun demikian ia terlebih dahulu melakkan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi di Senayan.

Evan mengungkapkan kalau sepak bola di Indonesia dengan sepak bola di Spanyol adalah 2 hal yang benar-benar berbeda jauh. Semua pembicaraan ini dimulai dengan berbicara soal fasilitas mereka dari hal yang paling kecil seperti makanan yang diberikan kepada para pemain mereka dan dalam hal ini berarti yang sedang dibicarakan adalah tentang masalah asupan gizi tentunya. Walau pun memiliki batu sandaungan berupa bahasa akan tetapi dia selalu mencoba untuk mencari tahu mengenai sepak bola Spanyol lebih dalam lagi.

Evan mengungkapkan kalau para pemain bakalan selalu berbaris dengan begitu teratur di samping itu juga dibatasi dalam asupan makan nasi. Selama 3 bulan berada di sana ia juga engungkapkan telah menglaami kenaikan empat kilogram secara berat badan.

“Mereka selalu memulai dari sesuatu yang kecil terlebih dahulu sebelum berbicara tentang hal yang besar di luar lapangan. Semua pemain di sana bersinergi dengan sangat baik dan yang bisa saya katakana adalah bahwa saya terkagum sekali dengan bagaimana system sepak bola di sana berjalan.” Sergah Evan mengungkapkan lebih lanjut lagi.

“Makanan di sana, sangat lah bergizi. Biasanya sering kali di sini kami memakan sambal dan hal ini sebenarnya tidak begitu baik untuk kita sebagai para atlit. Dan seharusnya kami memakan sesuatu yang lebih bergizi untuk kami dan dalam hal ini berarti kita harus makan ayam, ikan, salad karena apa bila latihan yang kami jalani adalah soal geark akan tetapi yang kami makan nasi, maka sebenarnya ini adalah hal yang merugikan. Bukan cuma itu saja, akan tetapi di sana kami juga terus diberikan latihan fitness yang berkepanjangan. Sementara di sini hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi.” tandas Evan mengakhiri kalimatnya bersama dengan kami seperti tertulis oleh Berita Bandar Bola. (RB)

US Business Email List