Info Taruhan Bola – Kinerja Man Utd memasuki musim kedua belum juga terang, kritikan pun langsung menghujam Louis Van Gaal.
Sekarang ini Louis Van Gaal sedang memasuki musim keduanya bersama dengan Manchester United. Tentu saja misinya yaitu untuk membuat timnya tersebut mendapatkan prestasi. Sebelumnya mereka berhasil mendapatkan karcis untuk bermain di Liga Champions setelah berhasil finis di posisi paling bontot untuk mendapatkan tiket tersebut yaitu di peringkat ketiga pada periode 2014/15 yang lalu. Sedangkan di awal musim ini, United tercatat hanya mendapatkan 1 kali kekalahan dari enam laga perdananya.
Terlepas dari kesuksesan menembus putaran pertama di Liga Champions, kinerja The Red Devils id level domestik bisa dikatakan tidak begitu memuaskan. Kenapa? Dari empat pertandingan yang mereka jalankan di Premier League edisi kali ini mereka hanya berhasil menceploskan bola ke gawang lawan sebanyak tiga kali dari total empat pertandingan yang mereka mainkan. Bahkan salah satu gol mereka berbuah dari aksi blunder lawan yang mencetakkan gol bunuh diri. Sudah barang tentu keadaan ini bisa dibilang sangat miris untuk klub sebesar mereka.
Di akhir pekan ini, mereka akan menghadapi pertandingan yang sangat berat di mana mereka akan dihadapkan dengan salah satu pesaing mereka, yaitu Liverpool. Mereka akan menjadi tim tuan rumah di Old Trafford sebagaimana dituliskan oleh Situs Info Taruhan Bola di website-nya. Van Gaal sendiri diwajibkan untuk bisa mendapatkan kemenangan dalam duel ini. Shearer mengungkapkan kalau Van Gaal memang harus bisa menang dari pertandingan tersebut.
“Saya pikir Van Gaal memang sudah memiliki pekerjaan rumah semenjak dirinya mendapatkan cuma 3 gol saja dari 4 pertandingan terakhirnya. Setelah itu dirinya akan diwajibkan untuk meraih kemenangan ketika bermain kontra The Reds nanti.” kata Shearer yang dituliskan dalam kolom beritanya sebagaimana berhasil kami kutip.
“Saya rasa dia sudah memiliki cukup banyak waktu untuk mengenal karakteristik dari para pemain dan filosofi bermain di United. Waktu adaptasi itu sudah cukup dan sekarang ini yang ia perlukan adalah untuk membenahi permainan klub ke arah yang lebih baik. Sudah cukup bagi dirinya untuk mempelajari. Apa bila ia terus meminta waktu maka saya merasa kalau dirinya hanya akan mendapatkan kritikan dari para supporter. Manchester United adalah tim yang tidak suka menunggu terlalu lama untuk bisa mendapatkan performa terbaik. Semenjak kepergian Sir Alex Ferguson, mereka sudah menunjukkan karakter seperti itu. Jadi saya berharap Van Gaal sekarang ini berhati-hati dengan posisinya.” tegasnya mengujarkan.
“Tentu saja anda tidak bisa mengatur bagaimana banyaknya perubahan yang telah ia bawakan semenjak ia datang ke sana. Selama dirinya berada di sana sudah ada ratusan juta euro dia habiskan untuk melakukan pembelanjaan pemain. Ketika ia diminta untuk me-manage dengan sebaik mungkin tentang pemain mana yang akan ia datangkan, ia sebenarnya diharapkan mendatangkan nama yang bisa nyetel dengan bagaimana caranya melatih di dalam tim supaya dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk membuat si pemain berbaur dalam rencana permainannya. Apa bila ia tidak bisa melakukan hal tersebut, maka kita bisa mengatakan kalau dirinya gagal dalam menjalankan tugas di Old Trafford. Klub Manchester United memiliki misi penting yaitu untuk meraih trofi tiap tahun di Liga Primer dan untuk itu, mereka akan membutuhkan seorang manajer yang bisa melakukannya atau mereka akan mencari siapa yang bisa melakukan hal tersebut.” tegasnya memaparkan lebih lanjut lagi.
“Kinerja Van Gaal sendiri saya akui cukup membosankan di bangku manajer. Dilihat dari 10 laga belakangan yang ia jalankan di liga musim kemarin, mereka cuma berhasil mengamankan tiga kemenangan saja yang mana itu terbilang sangat lah minim. Para pendukung sudah pasti mengharapkan agar dia bisa memberikan performa yang lebih daripada itu.” tegasnya mengujarkan lebih lanjut lagi.
Shearer pada kesempatan kali ini memang sepertinya ingin memaparkan kepada Info Taruhan Bola Profesional kalau Van Gaal melakukan kebijakan transfer yang terkategori gagal. USai gagal mendapatkan pemain seperti Thomas Mueller, Pedro atau Neymar, kini mereka malah mendatangkan pemain yang sebenarnya kurang terkenal, Anthony Martial dari klub Perancis, AS Monaco dan memakan biaya yang sangat besar untuk bisa melancarkan transfer tersebut.
“Saya akan katakan kalau dia telah bereksperimen dengan sesuatu yang kemungkinannya sangat tidak bisa terukur. Dalam empat laga musim ini, dirinya menggunakan nama Adnan Januzaj untuk dipasangkan di dalam tim intinya. Dia juga mengungkapkan kepada Javier Hernandez kalau ia akan memberikan kesempatan ke-2 untuk si pemain, akan tetapi pada akhirnya itu semua berujung kepada penjualan. Kemudian tiba-tiba ada seseorang yang belum berpengalaman di level tinggi sepak bola bernama Martial yang dia datangkan dengan harga 57 juta pounds. Apakah ia sedang bergurau dengan kebijakannya tersebut? Saya tidak tahu, tapi itu adalah keputusan tanpa pertimbangan dasar yang kuat menurut saya.” tutupnya.
Klub papan atas lainnya yang mendapatkan perhatian sangat tajam kali ini adalah Juventus. Info Taruhan Bola Asia mengetahui kalau mereka memiliki 2 pekan yang sangat buruk di liga. Meski demikian, Massimiliano Allegri menolak untuk menyerah. Dia pun bertekad untuk membawa timnya tersebut bangkit kembali di pekan mendatang.
Juventus memiliki awal musim yang buruk di mana mereka mendapatkan 2 kekalahan dengan berturut-turut. Ketika menjadi tuan rumah atas Udinese, mereka mengalami kekalahan dengan angka 0-1 pada pekan pertama. Kemudian ketika melakukan aksi pertandangan ke markas Roma, lagi-lagi mereka menelan kekalahan dengan angka tipis 1-2. Gara-gara hasil ini, nama mereka kini pun terperangkap di urutan ketujuhbelas pada papan klasemen Serie A tanpa ada 1 poin pun mereka dapatkan.
“Sekarang ini kami merupakan sebuah tim yang sedang berada dalam tahap pembuatan konstruksi. Oleh karena itu kami masih belum bisa memprediksikan sampai di mana kami akan bisa melaju. Musim kami baru dimulai pada minggu ini.” ujar Allegri menerangkan kondisi yang sekarang ini sedang dialami oleh timnya.
Walaupun sedang mengalami sebuah perubahan besar di dalam timnya, Allegri sendiri menuturkan kalau dirinya menolak anggapan kalau timnya sekarang ini sedang berada dalam proses transsii dalam timnya.
“Dalam sebuah tim besar, tidak akan ada proses transisi karena kami selalu memasang target untuk mendapatkan trofi. Oleh karena itu kami akan selalu mencoba untuk mendapatkan trofi, dan itu tidak bisa kami dapatkan kalau harus melakukan transisi.” tegasnya mengujarkan.
“Kemenangan adalah hal yang tidak bisa pasti kami dapatkan. Satu hal yang perlu diketahui adalah kenyataannya lawan-lawan kami pada musim ini sudah memperkuat skuat mereka dan sekarang adalah waktu bagi kami untuk membuktikan kalau kami bisa beradaptasi pada perubahan.
Namun dari seluruh kehilangan mereka, yang terlihat paling merugikan adalah karena mereka kehilangan Carlos Tevez.
Adalah Alessio Tacchinarid yang mengungkapkan hal ini. Disebutkan olehnya bahwa sekarang ini Juventus sedang kekurang sosok yang bisa memimpin di atas lapangan. Paul Pogba yang mendapatkan penilaian sebagai pemain terbaik dikatakan olehnya tidak memiliki jiwa untuk memimpin timnya.
“Saya harus katakan kalau Pogba memang memiliki teknik dan skill yang tinggi dalam bersepak bola. Namun terlepas dari itu, maaf sekali saya harus jujur mengatakan kalau dirinya tidak memiliki jiwa sebagai seorang leader. Apa lagi dia masih lah muda untuk sekarang ini. Meskipun demikian saya bisa melihat kalau dirinya mungkin bisa menjadi kapten suatu saat nanti ketika dirinya sudah lebih matang.” pendapatnya yang diungkapkan untuk Info Taruhan Bola Indonesia.
“Tevez adalah orang yang melakukan hal itu di musim kemarin. Sering kali dia menjadi orang yang membakar semangat teman-temannya di atas lapangan. Meskipun sedang berada di bawah tekanan dia sepertinya bisa mengatasi hal tersebut dengan baik. Tanpa kehadiran Carlos dalam amunisi pemain Juventus, kini mereka seperti kehilangan arah permainan.” tegasnya lagi.
“Mungkin kalau diibaratkan Juventus sekarang ini seperti rumah dengan fondasi yang bergetar, tidak kuat. Tidak seperti ketika mereka memiliki pemain Argentina itu. Kita akan lihat apa yang akan mereka lakukan mengenai hal ini.” cetus Tacchinardi mengakhiri perbincangan bersama Taruhan Bola Ibcbet. (RB)