Bursa Taruhan Judi – Ada perbedaan penampilan dari Mourinho di dalam laga Liga Champions lalu. Apakah itu? Mari kita bahas.
Chelsea menjalankan awal petualangannya di Liga Champions musim ini dengan bermodalkan kemenangan dengan angka tanpa balas 0-4. Mereka menjadi tim tuan rumah atas Maccabi Tel Aviv di markasnya sendiri yaitu Stamford Bridge. Pada pertandingan yang dilangsungkan tanggal 17 September 2015 kemarin itu, gol-gol itu merupakan hasil sumabngan yang diberikan oleh Oscar, Diego Costa, Cesc Fabregas dan Willian.
Hasil tersebut juga telah membuat The Blues menuntaskan puasa kemenangan mereka yang sudah terjadi selama 2 kali berturut-turut. Hal itu juga sekaligus menjadi penyegar untuk timnya. Sejauh ini, sepanjang 2014/15 berjalan mereka sudah mengantongi 2 kemenangan. Namun sebelumnya diketahui kalau mereka memiliki rapor buruk karena mengalami kekalahan berturut-turut dalam awal permainan mereka di liga domestik. Hal tersebut membuat mereka cuma mendapatkan empat poin saja dari total lima pertandingan yang telah mereka lakoni. Dengan begitu maka dapat disimpulkan kalau mereka hanya mendapatkan 1 kemenangan saja serta 1 kali hasil seri, sisanya berakhi dengan kekalahan, benar-benar sebuah hasil yang sangat miris untuk seorang yang menyandang predikat sebagai juara bertahan di dalam klub.
“Sudah barang tentu akan ada orang yang tidak puas dengan hasil sukses yang kami torehkan di musim kemarin dan hal itu sudah biasa terjadi dalam sepak bola, saya sendiri sangat tidak heran melihat bagaimana pandangan orang-orang terhadap kami.” keterangan Mourinho mengungkapkan ketika bertemu langsung dengan salah satu jurnalis dari Bursa Taruhan Judi Sbobet Online.
“Sebagai contoh kita bilang saja Wayne Rooney. Dia sedang menjalani periode yang bisa dibilang berada dalam tahap buruk. Akan tetpai tahu-tahu dia sudah berhasil menorehkan diri sebagai pemain INggris terbaik sepanajng sejarah. Hal ini menunjukkan kalau dalam karir tidak selamanya anda akan terus turun dan tidak selamanya juga anda akan terus naik, pasti akan ada pasang surutnya dan menurut saya itu sangat lah wajar.” terang pria yang sering kali dipanggil dengan julukan The Special One tersebut.
“Bukannya saya sombong, tapi saya sendiri melihat diriku sebagai orang yang sangat fantastis sebagai seorang manajer. Bahkan ketika saya sedang mengalami kekalahan. Banyak sekali pundit sepak bola mendaptkan banyak uang, akan teapi sebenarnya pekerjaan mereka tidak lah simpel. Mereka benar-benar harus menjadi seseorang yang jenius dalam bersepak bola sehingga bisa mengetahui dengan benar kelemahan atau kelebihan dari sebuah klub dan untuk itu diperlukan analisa yang sangat mendalam.” kata Mourinho megujarkan lagi.
Penampilan Mou dalam pertandingan terbaru Chelsea ini bisa dikatakan adalah sesuatu yang bebeda apa bila dikomparasikan dengan ayng sebelum=sebelumnya saat timnya mengalami kekalahan saat bertanding kontra Everton. Pria yang meramu taktik dan berasal dari Portugal itu telah terlihat lebih rapi dengan memotong rambutnya. Dia terlihat cepak tidak lagi gondrong seperti yang dulu kita kenal. Tentu saja apa yang dilakukannya itu adalah karena ia berhasil membawa timnya menjadi lebih baik dengan gol dan kemenangan yang dibuat oleh timnya.
Mengenai style rambutnya yang kini tersebut, Mourinho sendiri mengungkapkan kalau ia memang telah memaerkan gayanya yang baru itu, hal tersebut juga termasuk soal rambut halus yang terdapat di wajahnya kini sudah terpotong habis.
Saat itu seorang wartawan menanyakan dirinya mengenai apakah gaya rambut itu telah menunjukkan kalau dirinya telah siap untuk maju ke medan perang untuk membawa timnya kepada kebangkitan? Ini lah jawaban yang ia berikan kepada Bursa Taruhan Judi Ibcbet.
“Sebenarnya potongan rambut yang saya buat pernah lebih ekstrim lagi dari pada ini. Apa yang andal ihat sekarang cuma sebuah potongan kecil saja, ini bukan lah apa-apa.” kata Mourinho memberikan keterangan terhadap pertanyaan yang kami ajukan langsung kepada dirinya.
Chelsea sendiri adalah tim semata wayang yang berhasil mendapatkan kemenangan ketika bermain di Liga Champions. Sedangkan tim Inggris sisanya seperti Manchester United, Arsenal dan Manchester City, mereka masing-masing mendapatkan kekalahan.
Padahal pada kenyataannya mereka memiliki start yang jelek ketika bermain di kancah sendiri.
Sebagai informasi, Manchester City tertunduk dari Juventus dengan angka 2-1. Sedangkan United ketika berhadapan dengan PSG mendapatkan kekalahan berangka 2-1. Begitu juga skor yang serupa tercipta ketika Arsenal dibungkam oleh Dinamo Zagreb.
Walau pun demikian ketiga orang itu merupakan rival untuk The Blues di level domestik. Hal ini rupanya tidak membuat Mourinho menjadi turut gembira atas kalahnya mereka. Sebaliknya, dia malah merasa bersimpati atas mereka.
“Menurutku ini adalah hal yang menyedihkan. Menurutku ini adalah hal yang buruk.” jelas Mounrho mengujarkan.
“Tentu saja saya tidak senang dengan kekalahan ini. Tentu saja saya ingin agar mereka bisa mendapatkan kemenangan karena kami berasal dari tempat yang serupa. Di liga kami sendiri memang kami bersaing, akan tetapi ketika sudah berada di Liga Champions kami berharap astu sama lain bisa bertemu di final.” tegasnya mengujarkan.
Klub Liverpool sendiri yang tidak ikut berkompetisi di Liga Champions musim ini mendapatkan tekanan yang cukup berat, terutama apa bila berbicara soal manajer mereka. Liverpool mendapatkan rentetan kekalahan secara terus-menerus dan itu kurang lebih telah membuat karir Brendan Rodgers di Anfield kini menjadi sebuah tanda tanya yang besar dan belum terjawab.
Semenjak mendapatkan kemenangan dari tim bernama Bournemouth yang merupakan tim promosi di Premier league pada pekan kedua, The Reds masih belum pernah satu kali pun mendapatkan kemenangan di tiga laga setlah itu. Setelah berhasil membuat Arsenal tertahan dengan skor kaca mata, The Reds dibuat malu oleh West Ham Untied dengan angka 0-3 dan kemudian dikalahkan oleh Manchester United dengan skor 103. Hal ini membuat nama ROdgers kini menjadi bahan spekuilasi oleh para media dan termasuk ke dalam bahasan utama Bursa Taruhan Judi Online. Pelatih yang berumur 42 tahun dan berasal dari Irlandia tersebut sampai dengan sekarang ini terlihat masih belum bisa memberikan perkembangan yang cukup berarti untuk klubnya. Tidak usah berbicara banyak dulu soal prestasi akan tetapi bahkan sampai dengan sekarang ini di musim keempatnya bersama dengan klub tersebut ia sama sekali belum berhasil membuat perkembangan bersama dengan timnya.
Menurut kabar yang beredar, The Reds sudah mulai memikirkan untuk mengganti nama Rodgers dari bangku kepelatihan. Mantan manajer Borussia Dortmund yakni Juergen Klopp diyakini bakalan menjadi penggantinya, lantaran menurut isu yang beredar ada yang mengungkapkan kalau Klopp sudah mulai didekati oleh pihak manajemen.
Akan tetapi Rodgers dalam tanggapannya bersama dengan kami, dia mengujarkan bahwa ia sama sekali tidak merasakan tekanan atas apa yang terjadi kepadanya sekarang ini disebutkannya bahwa apa yang kita dengar selama ini di media hanya lah sebuah bahasan yang tidak perlu untuk didengar.
“Tekanan? Level tekanan yang saya rasakan sekarng ini sepertinya sama saja dari musim pertama sampai dengan sekarang ini.” tutur Rodgers mengujarkan.
“Tekanannya memang bisa dikatakan tidak mengikat tapi hal ini sudah biasa terjadi ketika anda memutuskan untuk menjadi seorang manajer sepak bola dan saya sama sekali tidak heran dengan semua ini.” keterangannya menuturkan.
“Selalu ada tekanan di manap un anda berada dan sekarang ini kami sedang berusaha untuk membuat etkanan itu berbalik menjadi sebuah motivasi.” ungkapnya.
Jordan Henderson yang merupakan kapten Liverpool sekarang ini harus absen dalam jangka waktu yang lebih panjang dari pada yang diprediksikan di awal. Semua ini dikarenakan ada yang bermasalah pada bagian tumitnya. Demi bsia memulihkan cedera tersebut, Henderson bahkan sampai menyempatkan diri untuk melakukan penerbangan ke negri Paman Sam demi bisa mendapatkan pertemuan lnagsung dengan salah satu dokter spesialis di sana.
Henderson sendiri sudah tidak hadir dalam tiga laga teranyar yang dimainkan oleh Si Merah. Pria yang beroperasi sebagai gelandang tersebut terakhir kali bermain adalah ketika timnya menundukkan Bounrnemouth. Semenjak itu batang hidungnya sudh tidak pernah lagi terlihat menggunakan seragam Merah.
Henderon sendiri tadinya diharapkan sudah bisa fit setelah selesai menjalankan jeda internasional. Akan tetapi rupanya dia mungkin akan tetap kehilangan kaptennya tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang lagi karena ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan di sini.
Tepatnya tanggal 14 September 2015 yang lalu, Henderson mengambil penerbangan ke negri Paman Sam itu untuk langsung bertemu dengafn Dr James Cozzarelli yang berlokasi di New Jersey. Di sana ia ditemani dengan dokter tim yang bernama Andy Massey.
Henderson sendiri akan langsung di AS untuk menjalankan perawatannya. Menurut berita terbaru yang berhasil kami dapatkan, dikatakan kalau ia masih belum sampai perlu dinaikkan ke meja operasi untuk menangani cedera yang ia dapatkan tersebut. Jadi bisa dikatakan kalau kadar cedera nya masih belum benar-benar parah.
Semenjak Henderson absen, hingga sekarang ini The Reds masih belum pernah menang dalam tiga pertandingan yang telah mereka jalani. Mereka mendapatkan 1 kali hasil imbang serat 2 kali dikalahkan. Kapan kah ia akan bisa segera kembali lagi bersama dengan tim? Hal ini masih berada di dalam pantauan Prediksi Taruhan Judi. (RB)