Bursa Taruhan Bola – Menurut Franck Ribery bahwa Antoine Griezmann masih belum sempurna dan belum bisa tergaolong sebagai pemain terbaik dunia.
Franck Ribery sendiri membantah keras atas sebuah tanggapan dimana berisikan bahwa Antoine Griezmann merupakan pemain terbaik dunia. Menurut Franck Ribery, masih memerlukan waktu yang cukup lama bagi Antoine Griezmann untuk dapat menggapainya.
Semenjak bergabung bersama Atletico Madrid, sosok Antoine Griezmann semakin memperlihatkan penampilan bagusnya diatas lapangan hijau dimana menjadikannya kini menjadi bidikan oleh sejumlah klub papan atas di Eropa.
Dalam dua musim membela Atletico Madrid, Antoine Griezmann telah menorehkan 63 gol dalam 115 laga yang dilakoninya di semua ajang. Penampilan Antoine Griezmann sendiri semakin memperoleh pengakuan kala dirinya melaju bersama Prancis ke babak final Piala Eropa 2016 walaupun pada akhirnya menelan kekalahan atas timnas Portugal.
Dalam ajang itu, Antoine Griezmann pun berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan menorehkan enam gol ditambah trofi sebagai pemain terbaik. Sangat tak mengherankan andai Antoine Griezmann telah ulai dirasa seimbang dengan sejumlah nama pemain terbaik dunia layaknya Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo.
Namun Franck Ribery tidak memiliki pendapat yang sama sebab ia menilai bahwa Antoine Griezmann masih perlu memperlihatkan kestabilan permainannya dalam tingkat tertinggi Eropa. MAsih perlu waktu yang lama untuk Antoine Griezmann dalam mencapai status tersebut.
“Antoine Griezmann telah tampil luar biasa pada musim kemarin. Namun kita mesti bermain stabil andai mau menjadi pemain terbaik dunia. Sejumlah orang terkadang ebgitu cepat menyatakan bahwa pemain tersebut merupakan pemain yang luar biasa dan layak meraih gelar Ballon d’Or cuma disebabkan permainan bagus satu musim saja. Aku tak sependapat atas hal itu,” ungkap Franck Ribery kepada Bursa Taruhan Bola Online.
“Untukku sendiri, kita mesti memperlihatkan kemampuan diri kita dalam kurun waktu sepuluh, 12 maupun 15 tahun lamanya andai mau dirasa sebagai pemain terbaik dunia. KErjakan itu dan aku bakal memberikan selamat kepada dia,” jelas Franck Ribery dimana juga merupakan rekan satu tim Antoine Griezmann dalam tim nasional Prancis.
Franck Ribery yang merupakan pemain sayap Bayern Munich saat ini tengah memperoleh sorotan tajam atas sikap yang ditunjukkannya diatas lapangan. Akan tetapi, Franck Ribery memberikan penegasan abhwa ia bukan merupakan pemain sepakbola yang kasar.
Pemain sepakbola berumur 33 tahun tersebut telah terlibat dalam empat kejadian disepanjang tahun ini. Didalam beberapa kans, siku, lengan maupun tangan Franck Ribery kelihatan mengenai wajah dan kepala punggawa rivalnya.
Sebuah kejadian dimana paling nampak terjadi pada ajang Piala Super Jerman dimana dimenangkan oleh Bayern Munich atas Borussia Dortmund yang berakhir dengan skor 2-0. Franck Ribery tampak dua kali melakukan tindakan kekerasan dengan menyikut punggawa belia Dortmund bernama Felix Passlack namun berhasil lolos dari kartu merah.
Sikap Franck Ribery menjadikan dirinya memperoleh sejumlah teguran dari pemain sepakbola. Salah satunya berasal dari sang kapten Bayern Munich bernama Philipp Lahm.
“Aku mengerti betul bahwa aku harus memperlihatkan bagaimana sikapku. Namun sekali lagi aku mau menegaskan bahwa aku bukan merupakan pemain yang bermain tak adil. Aku selalu bermain adil. Semenjak seluruh berita berbicara mengenai diriku sendiri bermunculan, sebenarnya aku merasakan abhwa jika para pemain rival berusaha untuk memprovokasiku saja,” ungkap Franck Ribery kepada Bursa Taruhan Bola Terkini.
“Aku merupakan pemain hebat dan para pemian rival mengetahui bahwa pertarungan denganku akan dicermati dengan begitu ketat. Oleh sebab itu mereka mengerahkan seluruh kemampuan mereka agar bisa menghentikanku. Pada musim ini, aku dilanggar, ditendang dan memperoleh serangan yang lebih keras dibandingkan sebelumnya,” tambahnya.
“Bisa jadi kadang kala aku bisa langsung terpancing. Namun hal tersebut terjadi kala punggawa rival memang berkeinginan untuk membuatku cedera. Aku tak menentang adanya tekelan dan pertarungan yang adil namun kala aku merasa bahwa diriku dikasari agar aku memperoleh kartu merah dan keluar dari lapangan maka aku akan melakukan pembelaan diri,” terangnya.
“Yakinlah bahwa aku tak mau menyakiti siapapun juga pada saat-saat itu dan satu menit usai itu, semuanya telah terlupakan,” tutupnya sebagaimana dikutip oleh Taruhan Bola Asian. (yn)