Bursa Liga Italia – Leiceter City yang sudah resmi menjadi jawara Premier League musim 2015-2016 ini akan melakoni laga terakhir mereka melawan Chelsea.
Tepatnya, laga terakhir jawara Premier League musim 2015-2016 ini akan berlangung di markas The Blues Chelsea, Stamford Bridges. Manager sekaligus pelatih Leicester City, Claudio Ranieri punya menyatakan dirinya mempunyai ambisi untuk membawa seluruh pasukannya memenangkan laga di markas The Blues Chelsea sekaligus menutup ajang Premier League musim 2015-2016 dengan membanggakan. Meski The Blues Chelsea bukan lawan yang mudah untuk mereka kalahkan, tapi Ranieri akan berusaha keras membawa Jamie Vardy dkk mengalahkan mereka di Stamford Bridges.
Di prediksikan Bursa Liga Italia Serie B, Manager Claudio Ranieri mengaku bahwa dirinya tidak suka dengan gaya permainan tiki taka yang selalu mengutamakan penguasaan bola di atas lapangan. Menurutnya, sebagai seorang Manager asal Italia, dirinya lebih mementingkan pertahanan yang solid pada barisan belakang klub yang dia tangani. Selain itu, yang paling penting di sebuah pertandingan adalah meraih kemenangan di bandingkan bila menguasai bola, namun tidak bisa mencetak gol atau memenangkan laga tersebut, itu sama saja.
Preferensi gaya permainan atau taktik dari Claudio Ranieri pun terlihat sewaktu dirinya di tunjuk sebagai pelatih dari Valencia pada tahun 1997 yang lalu. Tim berjulukan Los Che itu juga merupakan salah satu klub non Italia pertama di dalam perjalanan karier Claudio Ranieri sebagai seorang Manager sekaligus pelatih. Sama seperti tim Spanyol pada umumya, Valencia juga di tuntut untuk memperlihatkan gaya permainan sepak bola yang indah. Akan tetapi, Claudio Ranieri tidak menanggapinya dan bersikeras dengan gaya permainan yang dia terapkan dari negara asalnya, Italia.
Bersama Valencia di awal tahun 1990 yang lalu, mereka pun meminta kepadaku untuk menerapkan gaya permainan tiki taka. Akan tetapi, saya pun langsung berkata bahwa, anda sudah mendatangkan pelatih yang salah, karena saya tidak sangat tidak suka gaya permainan penguaaaan bola. Di dalam sebuah pertandingan, yang paling penting adalah mencetak gol dan meraih kemenangan, tidak perduli gaya permainan apa yang di terapkan. Kata Ranieri.
Sejumlah pemain kami juga memiliki impian ntuk menjadi seperti Rivaldo dan juga Luis Figo yang pada waktu itu berada di Barcelona. Akan tetapi, saya jelaskan di sini, kami dapat membuat total tendangan dan juga umpan silang yang sama dengan mereka buat. Taktik yang saya terapkan itu pun terbukti sukses dengan membawa Valencia selesai pada zona 4 besar selama 2 musim secara beruntun. Dengan menempati peringkat itu pun, kala itu saya berhasil membawa Valencia berhak bermain atau tampil pada ajang kualifiaksi Liga Champions. Lanjut Ranieri.
Hal yang mirip pun di ulang oleh Claudio Ranieri bersama Leicester City pada musim 2015-2016. Tercatat Leicester City hanya berposisi ke 18 dalam hal penguasaan bola, yakni dengan rata rata 44,7 persen saja. Penguasaan bola yang sedikit itu pun di tutup oleh Claudio Ranieri dengan penampilan yang agresif. Seluruh anak asuh Claudio Ranieri di Leicester City bisa melepaskan rata rata 22,8 tackle per laganya atau hanya kalah dari The Reds Liverpool.
Selain itu, Leicester City bisa memenangkan laga yang mereka hadapi itu lewat gaya permainan serangan balik. Dengan catatan yang tercatat adalah 5 gol, mereka menjadi klub di Premier League tersubur lewat skenario itu. Atas dasar itulah, Claudio Ranieri pun menuntut seluruh pemainnya untuk terus berlari di sepanjang jalannya laga. Taktik yang Claudio Ranieri bersama Leicester City pun terbukti jitu, karena baru saja membawa Leicester City 1 musim bermain pada ajang Premier League, dia juga sudah berhasil mempersembahkan gelar Premier League pertamanya. Seperti yang di konfirmasikan Bursa Liga Italia 2016.
Lepas dari itu juga, saya juga menghampiri pemain Shinji Okazaki dan juga Jamie Vardy, lalu mengatakan bahwa saya menginginkan anda bermain seperti pesawat tempur dan tidak lupa juga, di Leicester City saya mempunyai N’Golo Kante pada sektor lini tengah. Tidak ada pemain yang dapat berlari seperti dia. Tutur Ranieri.
Saya sangat beruntung dan bahagia sekali bisa menangani klub seperti Leicester City dan gelar Premier League yang susah payah kami raih ini, akan kami pertahankan pada musim baru mendatang. Untuk itu, saya juga mengharapkan seluruh penampilan pemain saya supaya tetap konsisten dan yang paling utama setia dengan Leicester City. Oleh karena itu, kemungkinan besar saya tidak akan mendatangkan pemain baru pada bursa transfer musim panas mendatang. Tutup Ranieri. Demikian berita ini di beritakan untuk Info Bola Italia. (Ah)