Bola Tangkas Live – Antonio Conte mengaku aneh dengan tradisi yang dimiliki di Liga Primer Inggris dimana pada natal tetap melangsungkan laga.
Antonio Conte sendiri masih merasa cukup aneh dengan sejumlah tradisi yang ada di ajang Liga Primer Inggris dimana mengharuskannya untuk bekerja selama masa Natal. Untuknya, Natal merupakan kans untuk menghabiskan sejumlah waktu bersama sanak keluarganya. Liga Primer Inggris merupakan salah satu ajang liga Eropa dimana tidak mengenal namanya liburan musim dingin. Conte dimana umumnya menikmati masa libur itu kala asi menangani klub Italia maupun tim nasional Italia kini tidak mendapatkannya semenjak dia menangani Chelsea dimusim lalu. Dia sendiri mesti memimpin skuatnya dalam laga Boxing Day dimana dilangsungkan satu hari usai natal. Saat ini Conte untuk kedua kalinya bakal merasakan hal sama. Dia bakal menangani Chelsea dalam pertandingan menghadapi Brighton & Hove Albion yang digelar di markas sendiri, Stamford Bridge pada malam ini. Menjelang pertandingan tersebut, Conte balik ditanya mengenai pengalamannya soal periode natal yang begitu sibuk di negara Inggris. Dia menyatakan bahwa ini merupakan hal yang cukup aneh. Chelsea saat ini berada diklasemen tiga pada papan klasemen Liga Primer Inggris dengan membukukan 39 angka dalam 19 pertandingan yang dilakoninya. Mereka berjarak 16 angka dibelakang City yang menjadi pemuncak klasemen.
“Ini bakal menjadi perdana kalinya Serie A tampil pada sama natal namun mereka bakal memiliki liburan musim dingin dibulan satu. Bukan sebuah ide yang jelek usai masa nata dalam memberikan istirahat, demikian juga di Inggris. Para punggawa layak memperolehnya. Bermain sepakbola pada saat nata sangat aneh untukku. Musim kemarin merupakan perdana kali untukku dan keluargaku namun ini begitu oke. Natal merupakan masa vital sebab kita dapat membuang waktu banyak dengan keluarga kita dan rasanya luar biasa untuk sejumlah orang dalam menghabiskan sebagian natal dalam sepakbola dengan kami dan untuk kami semana agar tetap bersama,” ungkap Conte di situs resmi Bola Tangkas Live Di Indonesia.
Conte memberikan peringatan kepada punggawa atau mantan punggawa dimana mau menjadi manajer bahwa tidak gampang meraih keberhasilan secepat Zinedine Zidane atau sosok Pep Guardiola. Pep langsung meraih gelar treble pada musim perdananya menangani Barca pada tahun 2008 dan usainya merupakan history baik di klub Bayern Munich dan kini tengah dibangunnya dalam klub Manchester City.Zidane pun menunjuk penampilan bagus kala diangkat untuk menggantikan Rafael Benitez pada bulan Januari 2016. Belum pas dua tahun menangani Real Madrid, sosok Zidane telah memiliki delapan trofi terasuk dua gelar Liga Champions. Padahal klub Madrid merupakan skuat senior perdanan yang dibesut oleh Zidane. Sangat wajar andai keduanya langsung menjadi para punggawa belia dimana akhir-akhir ini timbul terutama dalam dunia sepakbola Jerman. Katakan saja Domenico Tedesco yang menangani Schalke 04 dan Julien Nagelsmann yang menangani klub Hoffenheim dimana telah menangani pada awal umur 30an. Namun apa yang sudah digapai oleh Zidane dan juga Peo tak dapat merta menjadi tolak ukur dalam hal ini. Disamping keduanya menangani klub besar yang dibantu dengan kekuatan keuangan, sejumlah faktor dimana juga memberikan pengaruh salah satu kualitas individu manajer. Sebelum memetik kerbehasilan dengan Juve, menangani timnas Italia serta menjadi kampiun di Liga Primer Inggris pada musi pertama menangani Chelsea, Conte memang kerap berpindah tempat.
“Kadang kala pungawa memiliki karier luar biasa merasa mereka mampu menjadi pelatih dengan cepat. Namun hal tersebut merupakan dua al berbeda kala bermain diatas lapangan dan juga kala menangani sebua klub. Kita mesti melakoni sejumlah pengalaman sebelum mencapai sebuah hal yang luar biasa. Untuk alasan inilah, aku memutuskan untuk memulai dari bawa dan juga merasakan namanya kekecewaan. Kala aku mulai menangani, pengalaman perdanaku menangani Arezo di ajang Serie B diberhentikan usai sembilan pertandingan. Kemudian mereka menggunakanku kemblai menjeang akir tahun. Pengalaman sebagaimana ini vital bagiku. Apakah kita masih bekerja bersama dengan para punggawa terbaik dunia atau pada tingkat bawah, kerap rumit memang mengajarkan filosofi tampil kita. Kita mesti menangani banyak dalam hal teknik, aspek teknik dan video analisis dan kita mesti mengurasi sejumla hal mengenai mental punggawa. Ini mengenai cara untuk memindahkan ide dan mentalitas kita. Sebagai manajer, ini merupakan pekerjaan yang rumit namun diwaktu yang sama, kita bakal puas andai skuat tampil sebagaimana kemauan,” lanjut Conte kepada Website Bola Tangkas Live.
Usai cuma meraup satu poin di kubu Everton, Chelsea memiliki kans besar balik ke arah kemenangan kala ditantang oleh Brighton and Hove Albion. Chelsea bakal menjalani pertandingan Boxing Day dengan melawan Brighton and Hove Albion di markas sendiri dan berharap dapat membukukan poin sepenuhnya setelah cuma meraih hasil seri 0-0 pada sabtu lalu di Goodison Park. The Seagulls tengah dalam laju bagus usai cuma meraih satu hasil positif dalam delapan laga terakhir Liga Primer Inggris. Sedangkan disisi lainnya, Chelsea cuma menelan kekalahan satu kali dalam sebelas laga terakhirnya dimana delapan diantaranya berakhir kemenangan. Dengan jarak cuma tiga angka atas MU diklasemen kedua, Chelsea wajib meraih kemenangan dalam menjaga selisihnya.
Dibawah ini catatan statistik laga diantara Chelsea dengan Brighton, yakni:
– Chelsea memenangkan semua empat laga sebelumnya menghadapi Brighton walaupun ini menjadi laga perdana kedua klub semenjak bulan tiga 1989.
– Brighton tak berasil menorehkan gol dalam tiga laga dari empat laga menghadapi Chelsea di ajang liga tergolong dua laga di markas Chelsea.
– Kemenangan tungal Brighton atas Chelsea di ajang manapun tercipta pada perjupaan perdana di ajang Piala FA pada bulan januari 1933.
– Ini menjadi perjumpaan perdana kedua skuat dipapan atas. Brighton menjadi rival yang ke 60 untuk Chelsea pada tingkat tertinggi sepakbola Inggris.
– Chelsea tak tertaklukkan dalam 12 laga terakirnya pada Boxing Day yakni meraih kemenangan tujuh kali, imbang lima kali, semenjak menelan kekalahan atas Carlton pada tahun 2003. Sedangkan Brighton malah tak pernah meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhirnya yakni imbang tiga kali dan menelan kekalahan lima kali semenjak menaklukan QPR di ajang Championship pada tahun 2005.
Demikian hasil kutipan Bola Tangkas Paling Bagus. (yn)