Bandar Judi Terbaik – Usai kekalahan yang diterima Prancis atas Portugal, Didier Deschamps tak mau memberikan alasan untuk kegagalan ini.
Didier Deschamps tak mau memiliki alasan yang banyak setelah Prancis menelan kekalahan atas Portugal di ajang final Piala Eropa tahun ini. Baginya, Prancis menelan kekalahan sebab tak sanggup memaksimalkan kans yang diperolehnya.
Prancis pun akhirnya tak berhasil meraih gelar juara ditanahnya sendiri usai menelan kekalahan atas Portugal dinihari senin di Stade de France. Bermain seri 0-0 dalam 90 menit, skuat tuan rumah pada akhirnya harus menerima pil pahit sebab gol yang dilesakkan Eder pada menit 109 berhasil membobol jala Pancis.
Mengenai permainan kala Prancis bertemu dengan Portugal, sejujurnya Portugal lebih mengancam. Anak didikan Deschamps cuam unggul sedikit dengan persentase senilai 53 persen sebagaimana dicatat oleh Bandar Judi Terbaik Hari Ini. Namun dalam segi ancaman, mereka memiliki jauh lebih banyak ancamannya.
Ada 18 kali percobaan tembakan dimana dilesakkan oleh Prancis dan tujuh diantaranya pas ke sasaran. Sedangka Portugal hanya melakukan sembilan kali usaha dimana cuma tiga yang pas ke sasaran. Namun sebagaimana yang perlu untuk diketahui bahwa Portugal yang sanggup menorehkan gold an menjadikan gaya permainan menjadi lebih oke.
Deschamps sendiri enggan menepis jiak skuatnya agak lelah usai terbang ke Prancis dalam melakoni laga final. Namun tidak mau beralasan maka manajer berumur 47 tahun tersebut mengatakan bahwa hhasil negatif itu dikarenakan skuat araannya tak berhasil memaksimalkan kansnya.
“Walaupun kami agak merasa cepek namun ini bukan menjadi alasan kegagalan kami. Kami memiliki sejumlah kans untuk menorehkan gol. Ini dipatsikan oleh sejumlah hal kecil dan ini adalah pertandingan yang ketat. Kami memiliki peluang sebagaimana dimiliki Portugal. Namun cukup disayangkan apakah mereka akan menorehkan gol,” ungkap Deschamps.
“Adalah sebuah kecewa yang besar dimana kami rasakan kala mengakhiri jalan ini. Kami tak bisa membuang semua yang telah kami kerjakan namun kami telah membuang kans besar untuk menjadi kampiun Eropa,” lanjutnya.
Prancis tak berhasil meraih gelar juara ajang Piala Eropa 2016 didepan fansnya sendiri. Adapun penyesalan paling besar dimana dirasakan oleh Didier Deschamps sebab tak berhasil memberikan gelar kepada pendukung.
Sebagai tim tuan rumah, Prancis pastinya menjadi sebuah unggulan kampiun di ajang Piala Eropa pada tahun ini. Label tersebut sukses ditunjukkan dengan bukti langkah mereka ke babak final.
Pada pertandingan pucuk, Prancis juga jauh lebih diunggulkan dibandingkan rivalnya, Portugal. Disamping faktor sebagai tim tuan rumah, mereka juga memiliki modal kemenangan yang cukup memercayakan dengan skor 2-0 melawan Jerman, sang kampiun dunia pada babak semifinal.
Disamping itu, Prancis juga menorehkan torehan yang oke kala menjadi tim tuanh rumah ajang besar dalam dia kans terakhirnya. Mereka kerap menjadi kampiun kala bermain sebagai skuat tuan rumah di ajang besar terkahirnya di ajang Piala Eropa 1984 dan juga Piala Dunia 1998.
Biar bagaimanapun juga, Prancis mesti iklas kans dalam menyambungkan torehan tersebut cukup berakhir setelah menelan kekalahan 0-1 atas Portugal. Gol yang dilesakkan Eder pada paruh ekstra time menghilangkan mimpi kampiun didepan fansnya sendiri.
“Pasti saja perasaann yang lebih dominan merupakan kekecewaan yang besar. Merupakan sebuah hal yang kejam dalam melakoni laga final layaknya ini. Namun aku mesti memberikan semangat kepada Portugal. Pastinya kami memiliki sejumlaha kans dan tak begitu tajam. Kami tak santai namun aku tak bisa diam dengan anak didikanku. Mereka telah mengerahkan segalanya untuk bisa menang,” ungkap Deschamps di Bandar Judi Terbaik Gratis.
Adapun kekecewaan terbesar yang dilakukan Deschamps ialah ketidakberhasilan memberikan perayaan untuk para fans tim nasional. Namun ia merasa bahwa perjalanan hingga kini telah memperlihatkan sejumlah hasil baik.
“Kami mampu meraih gelar ini untuk para fans. Ada sejumlah hal baik namun rumit untuk menyaksikannya sekarang ini. Semua yang sudah kami lakoni dalam beberapa minggu dan bulan terakhirnya berlangsung bagus. Oleh sebab itu aku merasa kecewa andai kami tak mampu meraih gelar ini untuk para fansnya,” begitu ungkap pria berumur 47 tahun tersebut kepada Agen Judi Terbaik. (yn)