Bandar Ibcbet Indonesia – Gary Neville menelan pil pahit usai debutnya sebagai manajer Valencia berakhir dengan kegagagalan lolos timnya.

Debutnya sosok Gary Neville sebagai seorang manajer dalam klub Valencia mesti berakhir pahit sekali sebab Valencia harus tersingkir. Gary sendiri tak ingin memberikan sejumlah alasan dan merasa bahwa klub arahannya layak menelan kekalahan sebab tampil begitu jelek.

Untuk perdana kalinya bagi Gary untuk menanganiValencia dari sisi lapangan usai diangkat menjadi manajer kepala skuat itu. Dalam pertandingan menghadapi Barcelona, Gary masih melihatnya dari tribun penonton. Namun sangat disayangkan sekali, debutnya sebagai manajer Valencia berakhir tak sebagaimana diharapkannya.

Padahal dalam pertandingan yang dilangsungkan di Mestalla pada dinihari tadi merupakan pertarungan antara hidup dan mati bagi Valencia. Melawan Lyon sendiri merupakan ketidakberuntungan untuk Valencia sejak gol yang dilahirkan Skhodran Mustafi pada lima menit awal laga yang tak disahkan dengan tanpa alasan.

Dimenit ke 37 laga, jala Jaume kejebolan usai tendangan yang dilakukan oleh Maxwell Cornet. Pada paruh kedua laga, Valencia kerap menerjang untuk bisa menyeimbangkan kedudukan. Namun, bukannya Valencia melahirkan gol, jala mereka malah kembali kebobolan usai tendangan Alexander Lacazette dimenit ke 87 laga.

Valencia menelan kekalahan 0-2 dan pada akhirnya mesti tergusur diajang Liga Champions dan hanya tampil pada ajang Liga Europa saja. Hasil kekecewaan tersebut sangat dalam pastinya sebab menilik bahwa musim ini adalah musim baliknya mereka berajang di Liga Champions usai beberapa musim absen pada ajang tersebut.

“Aku merasa bahwa sejumlah pemain kami cukup lelah. Hal itu disebabkan kami baru saja menjalani laga lainnya pada saat ini,” ungkap Gary sebagaimana dikutip oleh Bandar Ibcbet Indonesia Terpercaya.

“Kami sudah bermain bagus pada paruh perdana namun pada paruh kedua kami memperoleh tekanan demi tekanan sehingga kebobolan. Lyon memiliki punggawa yang mampu memberikan serangan dengan baik namunkami mestinya dapat tampil lebih oke lagi,” lanjutnya.

“Lyon bermain bagus dibandingkan permainan kami dan aku tak perlu mencari  alasan untuk kekalahan ini. Hasil ini pastinya tak membuat kami puas namun kami tak dapat menyalahkan orang lain. Kami memiliki target sendiri dan memiliki sejumlah pertandingan sebelum jeda internasuonal dan aku ingin kami dapat secepatnya menurunkan punggawa yang cedera saat ini. Sekarang ini kami memang tampil buruk,” jelasnya.

Ketidakberhasilan Valencia sendiri dalam melangkah ke babak 16 besar menjadikanmereka bermain diajang Liga Europa. Ada sejumlah kans berjumpa dengan klub Manchester United pada paruh 32 besar. Namun, Gary mengaku masih belum terpikir begitu jauh.

Valencia hanya mampu mengakhiri babak grup diposisi ketiga klasemen di Grup H ajang Liga Champions usai menelan kekalahan dengan skor 0-2 atas Lyon dalam pertandingan terakhirnya. Padahal pertandingan yang dilangsungkan dimarkas sendiri tersebut, Valencia perlu meraih kemenangan untuk dapat meloloskan diri ke babak selanjutnya sembari berdoa agar Gent menelan kekalahan atas Zenit St Petersburg.

Keadaan tersebut menjadikan Valencia mesti menyambungkan perjalanannya di ajang Liga Europa dengan bertanding pada paruh 32 besar di ajangtersebut dengan sejumlah skuat yang telah tersingkit di ajang Liga Champions layaknya Sevilla, Bayer Leverkusen, Olympiakos, Skhaktar Donetsk dan MU.

Dalam hasil undian paruh 32 besar dimana dilangsungkan pada tanggal 14 desember nantinya, akan ada 12 kampiun pada babak grup ajang Liga Europa ditambah dengan empat klub yang berposisi ketiga besar dimana memiliki torehan oke pada babak yang sama termasuk ke dalam pot unggulannya. Sedangkan empat klub sisanya akan tergolong pada pot tidak unggulan.

Ada kemungkinan besar bahwa Valencia akan masuk  ke pot tak unggulan menilik permainan mereka tak begitu oke pada babak grup dan berjumpa dengan MU yang berada pada pot unggulannya. Agen Bandar Ibcbet Indonesia mencatat bahwa ini memberikan arti bahwa klub arahan Gary bakal berjumpa dengan mantan skuatnya untuk perdana kalinya sebagai rival usai 20 tahun memebla MU kala masih berstatuskan sebagai punggawa sepakbola. Untuk Neville sendiri, hal tersebut tak bakal terlalu dipikirkannya.

“Kami bakal menjalani ajang ini dengan begitu serius,” sambungnya.

“Mengenai pertemuan yang mungkin terjadi yakni berjumpa MU, aku cuma berpikir mengenai pertandingan akhir pekan ini menghadapi Eibar dan memastikan semua anak didikanku dalam keadaan bugar untuk dimainkan,” tambahnya.

“aku sendiri tak mempedulikan apakah kami bakal menghadapi MU atau klub lainnya di ajang Liga Europa,” tutupnya sebagaimana dicatat oleh Bandar Ibcbet Asia. (Yn)