Bandar Buntut – Kali ini kita akan menilik ajang Copa America dan membahas hal yang menarik dalam ajang ini.
Copa America sendiri merupakan sebuah ajang sepakbola dari negara Amerika Selatan dimana beranggotakan sepuluh negara yang mendatangkan berbagai pemain bintang papan atas. Hal menarik yang akan dibahas mengenai ajang itu, sebagaimana dirangkum dalam Situs Bandar Buntut:
1. Ajang Internasional yang terus bertahan
Copa America sendiri telah dilangsungkan sejak tahun 1916 dan sekarang ini sudah terdaftar dalam ajang internasional yang terawat disepanjang masa. Usai sebelumnya, ajang yang mempertemukan negara-negara paling lama bertahan ialah British Home Championship dimana Inggris, Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia tergabung didalamnya dimana dimulai sejak tahun 1884 namun hanya bertahan seratus tahun saja.
2. Terbentuknya empat negara
Pada edisi perdana, Copa akan dilangsungkan di Argentina dimana diikuti cuma empat negara saja. Keempat negara inilah dimana lalu dianggap sebagai pendiri ajang ini, yakni Uruguay, Chile, Brasil dan Argentina.
3. Undangan untuk negara diluar dari Amerika Selatan
Sejak tahun 1993, Copa telah mengundang dua negara diluar dari Amerika Selatan atau yang dikenal dengan CONMEBOL sehingga para peserta menjadi 12 dalam satu ajang. Negara yang bukan dari Amerika Selatan dimana pernah diundang ialah Jamaika, Jepang, Amerika Serikat, Honduras, Kosta Rika dan Meksiko. Meksiko merupakan negara yang paling kerap diundang yakni sebanyak sembilan kali.
4. Negara yang pernah melakukan penolakan atas undangan yang diberikan oleh Copa
Ada tiga negara yang pernah menolak undangan Copa dengan berbagai alasan yakni China, Kanada dan Spanyol. Pada tahun 2011, undangan Cpa kepada Spanyol ditolak sebab mereka tak mau mengganggu para pemain yang tengah libur.
5. Dari awal hingga Akhir, Uruguay Tetap Yang Paling Sukses
Sampai sekarang ini, Uruguay merupakan negara yang paling berhasil di ajang Copa America dengan meraih gelar juara sebanyak 15 kali termasuk paa edisi perdana ditahun 1916 dan tahun 2011. Argentina sendiri berhasil meraih 14 kali gelar juara dan Brasil baru sebanyak delapan kali saja.
6. Musim Paceklik Argentina
Meskipun telah mampu meraih gelar juara sebanyak 14 kali namun Argentina sendiri belum pernah meraih gelar juara lagi dalam tujuh ajang terakhirnya. Terakhir kalinya mereka menjadi juara adalah kala Copa dilangsungkan di Ekuador pada tahun 1993. Argentina berhasil lolos ke final ialah tahun 2004 dan tahun 2007 namun kerap ditaklukkan oleh Brasil.
7. Ketidakberhasilan Martin Palermo dalam penalti
Tidak ada satupun yang pernah menyangka termasuk Bandar Buntut Deposit. Pada tahun 1999, salah satu striker Argentina bernama Martin Palermo tak berhasil menorehkan gol dalam tiga sepakan penalti dimana dieksekusinya dalam laga menghadapi Kolombia.
8. Brasil merupakan negara pencetak gol terbanyak
Sejak tahun 1989, ada lima punggawa Brasil yang berhasil menorehkan gol terbanyak pada ajang ini yakni Bebeto ditahun 1989, Ronaldo dan Rivaldo ditahun 1999, Adriano ditahun 2004 dan Robinho ditahun 2007.
9. Rekor yang dicetak Alfredo di Stefano
Pemain legenda asal Argentina bernama Alfredo di Stefano. Dia cuma menjalani enam kali laga internasional dengan Argentina. Seluruh pertandingan ia lakoni di Copa 1947 kala ia menorehkan enam gol dan Argentina berhasil menjadi kampiun. Usai itu, Di Stefano membela timnas Spanyol yakni dari tahun 1957 hingga 1961.
10. Maradona dan Pele tidak pernah menjadi kampiun
Dua dewa sepakbola Amerika Selatan ini tidak pernah menjadi kampiun pada ajang lokalnya. Pele cuma bermain pada tahun 1959 dan terpilih menjadi punggawa terbaik dan pencetak gol terbanyak yakni sebanyak delapan namun Brasil menelan kekalahan atas Argentina di ajang final. Adapun penggapaian terbaik Maradona merupakan paruh semifinal ditahun 1987.
Lalu, bagaimana tanggapan Suarez, Neymar dan Messi mengenai ajang Copa America ini? Neymar mengungkapkan bahwa dirinya ingin membawa Brasil meraih keberhasilan pada ajang Copa America 2015 ini sebagaimana ia berhasil membawa Barca menjadi juara Liga Champions. Sedangkan Messi mengakui bahwa untuk menjadi juara takkan semudah membalikkan telapak tangan namun ia yakin bahwa ia dan rekan satu timnya akan mampu membawa kesuksessan untuk Argentina. Suarez sendiri tidak akan melakoni ajang ini sebab masih diskor larangan bermain. Namun, kepada Bandar Toto Singapura, Suarez tetap memberikan dukungan kepada Neymar dan Messi. (yn)