Bandar Bola Taruhan – Antoine Griezmann berhasil menorehkan dua buah gol ke dalam jala Jerman sehingga Prancis lolos ke final Piala Eropa 2016.
Melalui dua buah gol yang dilesakkan oleh Antoine Griezmann, tim nasional Prancis berhasil lolos ke laga final Piala Eropa 2016. Mereka meraih kemenangan dengan skor 2-0 melawan Jerman dan bakal melawan tim nasional Portugal dalam pertandingan puncak.
Prancis sempat memperoleh tekanan dari Jerman di paruh perdana laga namun mereka lalu berhasil unggul di akhir paruh perdana laga melalui titik putih Griezmann. Usai itu, kronologi laga pun berubah arahnya.
Pada paruh kedua laga, Prancis bermain jauh lebih agresif kembali. Upaya mereka tersebut lalu memperoleh gol kedua dimana dimulai dengan kesalahan di barisan belakang Jerman. Griezmann kembali menjadi pemain yang menorehkan gol tersebut.
Jerman sendiri kerumitan dalam menembus benteng pertahanan Prancis. Tanpa adanya posisi sebagai striker murni dimana pada umumnya dimainkan oleh Mario Gomez menjadi sebuah faktor kerumitan mereka. Disamping itu, ada sejumlah kans Jerman dimana juga dimentahkan oleh Hugo Lloris, penjaga gawang Prancis.
Prancis pun berhasil lolos ke babak final untuk melawan Portugal. Pertandingan final sendiri bakal dilangsungkan pada dinihari senin jam 02.00 WIB dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Stade de France, Saint- Denis.
Jika menikuti ajang dimana digelar dinegaranya sendiri, Prancis sangat luar biasa. Dalam tiga pertandingan terakhirnya, mereka kerap melangkah ke babak final.
Pada tahun 1984 silam, untuk perdana kalinya Prancis menjaid tim tuan rumah dalam ajang Piala Eropa. Hasilnya begitu maksimal yakni meraih gelar juara ditambah trofi pencetak gol terbanyak dan gelar punggawa terbaik pun jatuh kepada salah satu pemain JErman yakni Michel Platini.
14 tahun usai itu, mereka pun melangsungkan ajang Piala Dunia pada tahun 1998. Alhasil, mereka bermain sebagai pemenangnya usai menaklukkan Brasil dengan kemenagan 3-0 pada laga finalnya.
Demikian juga pada ajang Euro 2016 ini. Mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 pada babak semifinal dinihari jumat, anak didikan Prancis balik melangkahkan kakinya ke babak final dan bakal melawan Portugal untuk memperebutkan gelar juara.
Dua kali timnas Prancis tak berhasil menjadi kampiun kala tim tuan rumah ajang besar diantara negara yaitu pada ajang Piala Dunia 1938 dan Piala Eropa 1960. Pada ajang Piala Dunia 1938, mereka pun gagal pada paruh delapan besar usai ditaklukkan oleh Italia dimana lalu bermain sebagai kampiun. Ada juga Piala Eropa 1960 berhasil dimenangkan Uni Soviet, tim tuan rumah pun finish pada posisi empat besar.
Mampukah mereka menaklukkan Portugal dalam laga yang dilangsungkan akhir pekan ini di Stade de France? Dua musim gemilang pada tingkat klub dengan Atletico Madrid. Pada akhirnya, Antoine Griezmann pun resmi menjadi pemain baru dalam skuat timnas Prancis.
Perjalanannya begitu gampang. Pada ajang Piala Eropa 2016, ia telah menorehkan enam gol dalam enam laga dan ini menjadikanya menjadi calon terkuat pencetak gol terbanyak dalam ajang tersebut.
Dua buah gol terakhir yang dilahirkan Griezmann dilahirkan dalam pertandingan besar menghadapi Jerman pada paruh semifinal yang dilangsungka dinihari jumat di Stade Velodrome. Gol yang dilahirkan dari kaki punggawa dengan nomor punggung tujuh inilah yang berhasil membawa Prancis meraih kemenagan 2-0 dan meloloskan diri ke babak final.
Adapun catatan statistik yang dirangkum oleh Bandar Bola Taruhan Gratis, sebagai berikut:
– Griezmann lalu mengikuti jejak dari Michel Platini sebagai punggawa Prancis dimana sanggup melahirkan gol paling tidak empat buah dalam sebuah ajang di Piala Eropa. Platini melaksanakannya pada ajang Euro 1984 dengan membukukan sembilan gol.
– Punggawa dimana baru saja dilewati oleh Griezmann ialah sosok Zinedine Zidane dimana membukukan lima gol pada kancah Piala Eropa.
Dalam umurnya dimana masih berusia belia yakni 25 tahun, Griezmann juga memiliki kans untuk menjadi pencetak gol terbanyak pada ajang Piala Eropa disepanjang history, dimana saat ini dipegang oleh Cristiano Ronaldo dan juga Platini yang sama-sama sudah membukukan sembilan gol. Ronaldo menorehkan rekor itu dalam empat kompetisinya, tapi sekarang ini ia telah berumur 31 tahun.
Griezmann didalam dua musim belakangan ini kerap melahirkan 22 gol dalam satu musim di ajang Liga Spanyol dengan klub Atletico. Pada musim lalu merupakan musim dimana paling produktif baginya sebab ia sukses melahirkan 25 gol dalam 54 laga yang dilakoninya di seluruh kancah.
Pada tingkat timnass, Griezmann pun menjalani laga perdananya pda bula maret 2014 dan ia pun terpilih oleh timnas Prancis dalam ajang Piala Dunia 2014, ia kerap diturunkan dalam lima laga yang dilakoni Prancis namun tak menorehkan gol.
Dan saat ini, pada ajang internasional keduanya, striker yang lahir pada tanggal 1 maret 1991 tersebut langsung meingkat namanya dan menjadi kandidat pencetak gol terbanyak. Ada sebnyak 13 gol yang ia lahirkan dalam 33 pertandingannya dengan Prancis.
Selain itu, Didier Deschamps merupakan sosok yang ada dalam history dunia sepak bola Prancis. Ia hanya tinggal satu langkah lagi akan memajangkan torehan history itu.
Tentu saja, Deschamps merupakan pria asal Prancis perana dimana pernah meraih gelar Piala Dunia. Kala Prancis meraih gelar Piala Dunia 1998, ia merupakan kapten disana.
Dua musim usai itu, ia balik memimpin rekan satu timnya di kancah Piala Eropa. Dalam menaklukkan Italia melalui babak ekstra time, timnas Prancis tersebut bermain sebagai kampiun dan Deschamps pun balik meraih gelar juara.
Saat ini pria berumur 47 tahun tersebut memiliki ksn utnuk menjadi sosok perdana dimana dapat menjadi kampiun Eropa hingga tiga kali sebagai manajer, kapten maupun pesepakbola. Ini disebabkan Prancis yang dibesutnya saat ini sukses menembus babak final Euro 2016 dimarkas sendiri.
History tersebut dapat digapai oleh Deschamps jika ia dan skuatnya mampu menaklukkan Portugal pada akhir pekan nanti. Dalam kategorinya sebagai punggawa istimewa, sekarang ini adalah dua sosok dimana pernah meraih gelar juara Piala Dunia sebagai punggawa maupun manajer. Mereka ialah Franz Benkenbauer dan Mario Zagallo.
Beckenbauer bahkan jauh lebih istimewa lagi sebab ia merupakan kapten perdana dimana pernah meraih gelar Piala Eropa pada tahun 1972 dan gelar Piala Dunia pada tahun 1974 pada tingkat timnas dan sejumlah gelar kejuaraan ajang Eropa dalam tingkat klub.
Dismaping Piala Eropa dan Piala Dunia, Deschamps juga menjadi kapten dari Prancis kala meraih gelar juara Liga Champions ditahun 1993. Cuma ia dan sosok Iker Casillas, punggawa dimana pernah meraih gelar Liga Champions, Piala Eropa dan Piala Dunia sebagai kapten skuat.
Kronologi laga oleh Bandar Bola Taruhan Tanpa Deposit
Laga yang dilangsungkan di Stadion Stade Velodrome, pada dinihari ini berjalan dengan seru dari awal laga hingga akhir laga. Baik Prancis maupun Jerman, mereka sama-sama bermain menyerang dengan tempo cepat. Prancis mengunggulkan kecepatan dan kelincahan dari para punggawa sebagaimana Dimitri Payet dan Antoine Griezmann, sempat berulang kali memberikan ancaman pada jala Jerman sedari awal.
Lebih kurang lima menit laga berlangsung, Prancis pun meaikkan serangan dengan bagus dari sebelah kiri lapangan, Griezmann lalu menjadi inisiator. Adapun serangan itu usai dengan tendangan Griezmann dari posisi dekat namun tendangan itu masih dapat dihadang oleh penjaga gawang Jerman bernama Manuel Neuer.
Namun usai itu, Jerman sungguh-sungguh mengurung serangan Prancis. Para punggawa Jerman naik ke atas sampai memenuhi area lapangan dari Prancis tergolong Jerome Boateng yang merupakan pemain lini bertahan. Tak jarang sekali, sosok Boateng langsung memberikan tekanan kala punggawa-punggawa Jerman pun kehilangan bola disisi lapangan timnas Prancis.
Adapun pergerakan dari pungagwa Jerman juga sempat membut Prancis kerumitan. Tak jarang dilakukannya perubahan posisi sejumlah punggawa Jerman menjadikan PRancis kerumitan dalam menghentikan arahnya bola. Pada masa-masa inilah, Jerman melahirkan sejumlah kans.
Dimenit ke 12, JErman memperolah kans melalui upaya Thomas Mueller namun upayanya masih menyamping. Satu menit usai itu, giliran Mesut Oezil yang memperoleh peluang, namun tendangannya masih dapat dihadang oleh Hugo Lloris, penjaga gawang Prancis.
Sedangkan disisi lainnya, dimenit ke 25, giliran Bastian Schweinsteiger memperoleh kans. Sang kapten tim nasional Jerman tersebut dalam melepaskan sepakannya dari luar kotak titik putih dari luar kotak titik putih. Namun sepakannya masih mampu dihadang oleh Lloris.
Prancis sempat berulang kali mampu membalas melalui sepakan bebas Payet. Namun, sepakan bebas pemain lini tengah yang memperkuat West Ham United tersebut juga masih mampu dihentikan oleh Neuer.
Menjelang usainya paruh perdana, Prancis jauh lebih kerap memberikan ancaman kepada jala Jerman, Olivier Giroud memperoleh peluang oke kala dia meraih bola dari hasil penguasaan Boateng. Sosok Giroud kemudian membawa bola sampai ke dalam kotak titik putih Jerman. Akan tetapi, ia masih belum sempat ia melepaskan tendangannya, Benedikt Howedes juga telah memblok melalui tekelannya.
Griezmann dimana juga sempat memperoleh peluang melalui sepakan kaki kirinya dari dalam kotak titik putih. Namun cukup sial untuknya, sebab sepakannya cuma mengenai jaring jala.
Pada akhirnya, Prancis pun unggul pada menit ke 45 kala Schweinsteiger terkena handball. Schweinsteiger memperoleh kartu kuning dan juga timnas Prancis memperoleh titik putih. Griezmann dimana menjadi eksekurot tak membuang kans tersebut dengan sia-sia. Tendangan keras mampu mengarah ke pojok atas dan membawa Prancis unggul 1-0.
Pada pertengahan upayanya demi mengejar ketinggalannya, manajer JErman bernama Joachim Loew dalam menurunkan Mario Gotze, seorang striker depan dan menggantikan Emre Can, pemain lini tengah bertahan. Akan tetapi, Jerman tetap kerumitan dalam menembus benteng pertahanan Prancis.
Sedangkan disisi lainnya, Prancis pun bertambah agresif pada paruh kedua. Keunggulan mereka pun bertambah kala laga masuk dimenit ke 72. Griezmann kembali menjadi pahlawannya. Gol tersebut sendiri memperlihatkan bahwa adanya kesalahan dari barisan pertahanan Jerman yang cukup panik kala memperoleh tekanan dair para punggawa Prancis.
Banyak bola yang hilang dari Joshua Kimmich karena direbut oleh Paul Pogba dari sebelah kanan. Pogba pun langsung menipu kkiper dan melepaskan sebuah umpan silang ke dalam kotak titik putih. Hasil umpan Pogba tersebut masih mampu dipangkas oleh Neuer namun bola langsung direbut oleh Griezmann dan menjadikan kedudukan skor 2-0.
Jerman sendiri memperole kans bagus usai itu. Ada beberapa pemain melahirkan kans, diantaranya melalui tandukan mapun tendangan Kimmich dan tandukan Skhodran Mustafi. Namun tak ada diantara satu pun yang berhasl menjadi gol. Pada akhirnya, Prancis tetap unggul 2-0.
Adapun susunan pemain diantara kedua kesebalasan, yakni:
A. Jerman
– Mueller
– Oezil
– Draxler
– Kroos
– Hector
– Howedes
– Kimmich
– Neuer
– Boateng digantikan Mustafi pada menit ke 61
– Can digantikan Goetze pada menit ke 66
– Schweinsteiger digantikan Sane pada menit ke 79
B. Prancis
– Sissoko
– Pogba
– Matuidi
– Evra
– Koscielny
– Umtiti
– Sagna
– Lloris
– Payet digantikan Kante pada menit ke 71
– Giroud digantikan Gignac pada menit ke 78
– Griezmann digantikan oleh Cabaye pada menit ke 92
Disamping itu, Jerman merupakan salah satu negara yang paling sukses diajang antar negara. Walaupun begitu, tak gampang untuk mereka dalam mengulang kembali prestasinya.
Jerman pernah meraih kemenagan dalam dua ajang secara beruntun yakni gelar Piala Eropa 1972 dan gelar Piala Dunia 1974. Cuma Spanyol saja yang berhasil mengikuti torehan mereka dan juga bahkan melewatinya kala meraih gelar juara di Piala Eropa tahun 2008, Piala Dunia tahun 2010 dan Piala Eropa tahun 2012.
Jerman hampir saja mengulang kembali hasil prestasi itu kala meraih gelar Piala Dunia 2014 kemudian masuk ke babak semifinal ajang Piala Eropa pada tahun 2016 ini. Akan tetapi, mereka tak berhasil lolos ke final usai kalah atas Prancis, tim tuan rumah Euro tahun ini.
Meskipun demikian, Jerman masih merpakan negara dengan penggapaian terbaik dalam dua ajang besarnya. Mereka telah menjadi kampiun dunia sebanyak empat kali dan menjadi runner up sebanyak empat kali ditambah menjadi kampiun Eropa sebanyak tiga kali dan menjadi runner up sebanyak tiga kali.
Joachim Loew sendiri mengaku bahwa timnas Prancis pantas lolos ke babak final. Ia pun mengunggulkan Prancis untuk meraih kemenangan melawan Portugal pada final nanti.
“Prancis berhasil melangkah ke final. Kala tim kalian eraih kemenangan 2-0 maka ini memberikan arti bahwa tim yang kalian tangani sungguh-sungguh pantas untuk lolos ke final,” ungkap Loew.
“Aku merasa bahwa mereka akan meraih kemenangan melawan Portugal. Hingga kini, Portugal belum tampil begitu meyakinkan. Sedangkan untuk timnas Prancis, aku merasa bahwa ini merupakan skuat yang begitu oke. Walaupun kami bermain jauh lebih bagus pada saat ini,” lanjutnya kepada Berita Taruhan Bola. (yn)