Bandar Bola Medan – Bila Manchester United terus mempertahankan Van Gaal, maka ada kemungkinan kiper mereka De Gea putuskan untuk hengkang.
Rumor ini sendiri diungkapkan oleh beberapa media ternama di Inggris yang mana salah satunya adlah media besar. Diungkapkan bahwa hubungan antara sang kiper dengan si manajer sekarang ini sedang bertambah buruk. Entah apa penyebabnya akan tetapi setelah dianalisa lebih lanjut lagi, maka diketahui lah bahwa memang ada satu perkara yang masih membekas di hati De Gea sampai dengan sekarang ini meskipun tidak kelihatan.
Kiper yang berumur 25 tahun tersebut sebenarnya sudah hampir pindah ke Real Madrid di jendela transfer musim panas tahun ekmarin akan tetapi hal ini kemudian mengalami pembatalan lantaran ada kesalahan di bagian administrasi. De Gea malah kebalikannya menandatangani kontrak baru bersama dengan The Red Devils selama lima tahun ke depan bersama dengan kubu Setan Merah.
Seperti 2 musim yang lalu, De Gea sendiri sempat tampil sebagai salah satu pemain yang benar-benar vital perannya di dalam klub. Kinerja cemerlang yang ditunjukkan oleh epmain ayng dibeli dari kubu ATeltico Madrid tersebut membuat dia mendaptkan penghargaan sebagai pemain terbaik di dalam klubnya dan hal tersebut terjadi selama 3 tahun secara berentetan.
Walau pun memiliki penampilkan individu yang tergolong mengesankan, De gea sendiri mengugnkapkan kalau dirinya kurang puas karena United lagi-lagi tidak berhasil mendapatkan tiket untuk bermain di Liga Champions dan sekarang ini De Gea sedang menunggu terjadinya perubahan manajer di dalam klubnya sehubungan dengan jendela transfer musim panas ini di mana United sering kali dihubungkan dengan nama Jose Mourinho, yang sekarang ini juga notabene berada di bawah Jorge Mendes yang sekaligus juga merupakan agen yang sama dari si pemain yang bertuga sebagai penjaga gawang tersebut.
Dan apa bila Van Gaal nantinya tetap bertahan bersama dengan klub untuk menuntaskan 1 tahun tearkhir yang ia miliki di dalam kesekapakatan kontrak yang ditandatangani, maka De Gea pun diyakini bakalan meminta agar dirinya dijualkan saja kepada klub yang berminat akan dirinya. Dan hal ini sangat bergantung kepada Mourinho juga yang ditunjuk sebagai pelatih atau tidak nantinya di dalam klub tersebut.
Sementara itu di Liverpool, kami ingin membahas tentang seorang Roberto Firmino. Dia memberikan bujuk rayuan kepada Mario Goetze yang sering kali ramai diberitakan kalau dirinya tidak memiliki masa depan bersama dengan klub Jerman bernama Bayern Munchen.
Goetze sendiri merupakan pembuah gol kemenangan bersama dengna tim nya Jerman di final ajang Piala Dunia tahun 2014 yang silam. Sering kali dirumorkan kalau dirinya akan keluar dari klub tersebut di jendela transfer musim panas nanti. Dilihat dari sisi mana pun hal ini sangat lah memungkinkan kepada si pemain karena kontraknya bersama dengan pihak klub hanya tinggal tersisa 1 tahun lagi.
Semenjak dibeli dari Bayern dari kubu Borussia Dortmund di bursa transfer tahun 2013 yang silam, Goetze terlihat kurang begitu tajam ketika bermain di bawah kependidikan Josep Guardiola. Setelah memainkan 2 musim perdana yang cukup berhasil di mana secara total ia memberikan kontribusi berupa 30 gol, Goetze memiliki periode 2015/16 yang kurang apik.
Sering kali Goetze beberapa kali harus berurusan dengan cedera sehingga hal ini membatasi jumlah penampilannya, Goetze sendiri tidak berahsil mengamankan tempatnya di tim reguler bersama dengan Die Bavaria dan hal ini membuat 21 laga dengan sumbangan enam angka pada seluruh turnamen yang dimainkan.
“Saya rasa saya masih mengenal Goetze dengan cukup oke ketika saya masih berada di Jerman. Pada saat itu saya sedang mencoba untuk memperkuat nama Hoffenhein kontra Borussia Dortmund serta Bayern Munchen.” penjelasan Firmino seperti yang berhasil dituliskan langsung oleh Bandar Bola Medan Terbesar.
“Saya rasa bagaimana cara ia bermain akan sangat oke apa bila diterapkan dengan style kami memainkan sepak bola. Terlebih lagi dia adalah orang yang berkelas dan ia butuh strategi yang khusus juga untuk mengaplikasikan bagaimana ia bermain.” tegasnya menutup pembicaraan.
Setelah tidak berhasil mendapatkan juara, pada musim ini Tottenham Hotspur juga harus merasakan sakitnya kembali finis dengan posisi di bawah Arsenal. Harry kane mengungkapkan kalau rasa sakit seperti itu akan terus bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Spurs sendiri bisa dibilang menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk berusaha menjadi kandidat juara di dalam klubnya. Akan tetapi menjelang berakhirnya garis finis mereka pada akhirnya harus menemui kebuntuan. Gelar juara pun kemudian menjadi milik Leicester.
Dan musim mereka menjadi lebih jelek lagi ketika pada pekan terakhir mereka disalip oleh klub London Utara yang lain, yaitu Arsenal. Ketika Spurs menelan kekalahan dari Newcastle United dengan skor mengecewakan 1-5, di sisi yang lain The Gunners sukses menyelip mereka dengan kemenangan telak dari Aston Villa dengan angka akhir 0-4.
Dan dengan begitu maka bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah 21 tahun The Lilywhites tidak pernah bisa finis di atas kubu sekotanya tersebut yang sebenarnya merupakan target mereka juga. Padahal sebenarnya mereka memiliki peluang besar untuk mengakhiri kutukan tersebut. Akan tetapi semenjak kubu The Foxes mengkukuhkan diri menjadi juara, mereka terlihat seperti kurang bergairah di dalam permainannya dan hal ini lah yang memicu terjadinya kegagalan mereka. Kans mereka untuk mengakhiri rekor tersebut terlihat cukup besar. Namun demikian di akhirnya, Spurs tetap harus mengakhiri posisi di bawah The Gunners ungkapnya menerangkan lebih l;anjut untuk kami.
“Tentu saja rasanya sangat lah menyakitkan untuk kami dan kami saya rasa kekecewaan ini akan terus kami pikul sampai dengan musim panas nanti yang akan datang.” ujar Kane mengungkapkan ketika sedang terlibat dalam sebuah sesi empat mata bersama dengan Bandar Bola Medan Terbaik.
Memang benar faktanya bahwa Spurs terlihat melemah menjelang akhir dari komeptisi. Kekalahan 1-5 yang mereka dapatkan dari Newcastle merupakan puncak dari pada semua itu. Sebelum itu mereka melewati 3 laga tanpa ada kemenangan yang berhasil mereka bukukan.
Secara berturut-turut sebelum ditundukkan oleh The Magpies, Spurs memiliki hasil seri 1-1 ketika bermain kontra West Bromwich Albion bermain seri 2-2 bersama dengan Chelsea kemudian kalah 2-1 ketika bermain melawan Soton. Sederet rekor yang kurang menyenangkan tersebut akhirnya membuat Spurs tidak cuma gagal dalam pengejaran terhadap Leicester namun demikian juga secara perlahan mereka semakin didekati oleh The Gunners.
“Saya bisa bilang kalau kami memang kurang bagus dalam beberapa pertandingan terakhir. Bukan cuma ketika kami berhadapan dengan Newcastle saja, namun kami juga tidak seharusnya kalah ketika berhadapan dengan Soton.
“Dan semuaya ini berawal dari hasil seri ketika berhadapan dengan WBA. Sulit untuk menerimanya. Namun ini semua sudah terjadi.” tandas Kane.
Membahas yang lain, Bandar Bola Medan Terlengkap menginformasikan di sini bahwa trofi satu-satuya yang kurang di dalam karir Gianluigi Buffon adalah pada level klub saja. Akan tetapi Buffon namun tidak lantas menjadikan gelar tersebut sebagai sebuah obsesi di dalam jalan karirnya tersebut.
Selama merambah dunia persepakbolaan profesional, prua yang berumur 38 tahun tersebut telah berhasil merasakan seluruh titel yang ada di dalam dunia profesional. Dia juga dituliskan memiliki 7 buah Scudetto, 1 kali juara di Piala UEFA serta 1 kali memenangkan Coppa Italia.
Walaupun demikian peruntunganny di dalam turnamen Champions kurang oke. Bersama dengan kubu hitam putih ini Buffon pernah berada pada partai final 2 kali namun demikian 2 kali pula dirinya menelan kekalahan.
Walau pun demikian Juventus kemudian menyerah dari AC Milan melalui sebuah pertarungan penalti 3-2 setelah sebelumnya bermain dengan skor seri 0-0. Final ke-2 untuk Buffon pada periode 2014/15 berakhir dengan kurang oke lantaran Bianconerri dikalahkan oleh Barcelona dengan angka 1-3 sebagaimana menurut yang kami tuliskan.
Usai menjadi Serie A untuk lima kali secara berturut-turut mereka kemudian membidik trofi Liga Champions untuk musim yang akan datang nanti.
Akan tetapi seandainya hal tersebut tidak pernah ia dapatkan sampai ia berada pada masa pensiun pun ia merasa tidak masalah dengna hal tersebut.
“Liga Champions akan menjadi trofi yang bergengsi, tapi bukan yang utama dalam karir saya.” sergah Buffon menerangkan ketika memberikan komentar untuk Bandar Bola Jakarta. (RB)