Bandar Bola – Dua kali berhasil menjejak final Liga Eropa, dua kali pula timnya dikalahkan di ajang puncak tersebut.
Nama Klopp langsung menaik dengan begitu lejitnya ketika ia menjadi pelatih daripada Borussia Dortmund. Bersama dengan klub yang berbasis di Jerman tersebut dia 1 kali berhasil tampil di final European League dan itu terjadi pada musim 2012/13 yang silam. Di dalam final yang menggunakan tempat di London itu, Dortmund bertemu dengan tim yang notabene merupakan rival 1 liga mereka yakni Bayern Munchen.
Bayern bisa dibilang memiliki keunggulan tipis dalam hal mendominasi bola serta percobaan untuk membuahkan angka dalam pertarndingan tersebut akan tetapi secara statistik sebenarnya Dortmund tidak la jelek. Paling tidak ada delapan kali percobaan untuk mencetakkan angka dari Dortmund yang benar-benar on goal ketika itu.
Akan tetapi bayern terlebih dahulu berhasil mendapatkan keunggulan Mario Mandzukic berhasil membaut timnya memimpin dan itu terjadi pada menit 60 berjalannya pertandingan. Namun demikian Ilkay guendongan kemudian membuat kedudukan menjadi netral kembali melalui tendangan titik putih setelah delapan menit berselang usai terjadinya gol pertama dalam laga tersebut.
Kekalahan Dortmund dalam pertandingan tersebut pun kemudian ditentukan oleh gol yang dibuat oleh Arjen Robben ketika memasuki menit 89 pertandingan dan Klopp pun pada akhirnya mengalami kekalahan.
Fast forward ke 3 tahun setelahnya, pertandingan di tanggal 19 Mei 2016 yang bertempat di Swiss, tepatnya di Saint Jakob Park Basel, dini hari kemarin Klopp lagi-lagi tertunduk. Ia sempat bersorak dengan begitu kerasnya ketika Daniel Sturridge berhasil membuahkan gol penyama. Liverpool berhasil membuat keunggulan 0-1 dari kubu Sevilla. Akan tetapi sayangnya setelah jeda turun minum malah keadaan menjadi berbalik untuk mereka.
Satu gol dibuahkan oleh Kevin Gameiro dan ditambah dengan 2 gol hasil ciptaan Coke membuat Sevilla berhasil mempertahankan trofi Liga Eropa mereka. Dan Klopp pun menemui kegagalannya lagi. Sementara Sevilla berhasil mendapatkan trofi Liga Eropa mereka yang kelima dalam sejarah sepak bola.
Klopp memberikan penilaian kalau dirinya sama sekali tidak lah beruntung di dalam 2 final itu. Dalam pertandingan final dini hari kemarin, ia mengugnkapkan kalau seharusnya The Reds juga mendapatkan 2 tendangan penalti pada babak I namun demikian hakiml apangan bernama Jonas Erikson tidak menanggapi hal tersebut dengan baik.
“Ya, memang benar, seperti yang anda semua ketahui saya mengalami kekalahan di dalam beberapa final dalam beberapa pertandingan terakhir. Dan sama sekali tidak ada satu pun final yang berpihak kepada diriku dan saya mengakui sangat kesal dengan hal tersebut. Namun demiekian hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dibilang takdir karena saya tidak percaya adanya kegagalan. Yang ada adalah kami berusaha kurang keras dan kami akan mencoba sebisa mungkin untuk bisa menjadi lebih oke lagi pada kesempatan-kesempatan final yang akan datang nanti.” terang klopp sebagaimana tertulis langsung dalam artikel yang dibuat oleh Bandar Bola 2016.
“Dan pada hari ini adaa 2 keputusan yang sama sekali tidak memberikan kami keuntungan. Sudah barang tentu ini adalah sesuatu yang merugikan untuk kami dan saya harus mengungkapkan hal ini secara terbuka karena rasanya memang demikian.” terang eks peleatih Dortmund tersebut mengungkapkan lebih lanjut.
“Dan akhirnya kami pun terpaksa harus berbenah dan mengoreksi permainan kami sendiri. Sayas endiri sama sekali belum merasa selesai dengan apa yang terjadi hari ini. Saya yakin pasti akan ada yang bisa kami perbaiki. Kalau kami kalah pada hari ini, maka itu berarti masih ada hal yang harus kami kerjakan dan sekarang ini kami sedang berada dalam jalur menuju hal tersebut.” akhir kata dari pria yang menggunakan kaca mata tersebut.
“Sebagai seorang manajer saya telah melalui cukup banyak laga. Dan permasalahan mental merupakan makanan sehari-hari saya. Sebab itu lah saya sudah terbiasa dengan kekalahan-kekalahan besar seperti ini akan tetapi saya yakin benar bahwa suatu hari nanti kami akan bisa achieve sesuatu ayng lebih besar lagi.” ungkapnya mengakhiri kalimat kepada kami.
Untuk Liverpool dan Klopp, ini sekaligus juga merupakan kekalahan kedua mereka pada partai final pada musim ini. Sebelumnya mereka ditundukkan oleh kubu Manchester city pada kompetisi final di Piala Liga Inggris sesuai dengan hasil telusuran yang dilakukan oleh Taruhan Bandar Bola.
Belakangan ini sering kali muncul tudingan yang diarahkan kepada Antonio Conte. Sering kali dia dituding tidak lagi serius untuk menangani tim nasional Italia sehubungan dengan pekerjaan barunya bersama dengan Chelsea pada musim yang akan datang. Akan tetapi hal ini kemudian mendapatkan sangkalan yang begitu keras dari Conte secara lngsung.
Conte sebagaimana kita ketahui sudah tidak lagi bakalan melatih kubu Italia serta Piala Eropa nanti. Usai kontraknya selesai, Conte bakalan menjadi manajer di level klub bersama dengan Chelsea di musim yang akan datang di mana dia sudah bersedia untuk melatih di sana selama 3 tahun ke depan sesuai dengan yang tertulis di dalam kontraknya tersebut.
Di sana, Conte telah dinanti oleh tugas yang cukup berat karena dia diberikan kepercayaan untuk mengangkat kembali kinerja Chelsea yang begitu buruk pada musim ini dan hal ini lah yang kemudian merenggut posisi dari pada Jose mourinho di bangku kepelatihan pada pertengahan musim kemarin sehingga mereka pun sampai harus menunjuka nama Guus Hiddink sebagai manajer interim.
Seluruh hal yang dipaparkan di atas tadi lah yang kemudian mulai membuat beberapa orang beranggapan bahwa Conte sudah mulai disibukkan secara mental tentang rencana-rencana yang dia susun bersama dengan The Blues pada musim yang akan datang nanti. Yang mana nanti ini pada akhirnya membuat pekerjaannya yang sekarang (bersama dengan Azzurri) menjadi terlantar.
Situasi ini sudah barang tentu merupakan sesuatu yang tidak baik sehubungan dengan Italia memiliki target yang cukup tinggi pada turnamen yang memegang perhelatan di Perancis ini. Terlebih lagi sebelum ini mereka tergabung di dalam grup yang bisa dibilang cukup berat bersama dengan Swedia, Belgia serta Republik Irlandia.
Tudingan tersebut kemudian membuat Conte merasa cukup kesal dan hal ini kemudian mendapatkan bantahan langsung darinya.
Pria yang berumur 47 tahun tersebut mengungkapkan kalau dirinya bakalan tetap fokus untuk menangani Italia sekarang ini.” terangnya menyambungkan lebih lanjut kepada kami.
“Tentu saja turnamen ini sangat lah penting untuk kami dan perspektifnya akan terus seperti demikian. Kami tentu tahu benar bahwa ada kesulitan besar yang kami hadapi karena kami bertemu dengan musuh-musuh yang cukup berat. Saya memegang tinggi rasa profesionalisme di dalam pekerjaan saya dan saya tidak akan mengecewakan tim nasional Italia yang telah mempercayakan pekerjaan ini kepadaku.” ujar COnte mengakhiri kepada Bandar Bola Terlengkap.
Berita terakhir yang akan menjadi topik kita kali ini adalah tentang Borussia Dortmund yang dalam 2 musim belakangan ini selalu berhasil masuk ke final ajang DFB Pokal dan pada akhirnya harus berujung kepada kekalahan. Mereka tentu saja tidak ingin terjun kepada kekalahan lagi untuk ketiga kalinya pada musim ini.
Pada musim kemarin, Dortmund berada pada partai final namun pada akhirnya mereka ditaklukkan pada periode 2013/14 yang lalu Dortmund juga mengalami kekalahan dari kubu Bayern Munchen di mana hal ini tepatnya terjadi pada periode 2013/14 yang silam. Di samping itu DOrtmund juga mengalmai kekalahan dari Munchen dengan angka akhir 2-1.
Dua kekalahan yang secara beruntun ini seakan memberikan penghapusan terhadap kesuksesan Dortmund ketika menjalani kompetisi tersebut pada periode 2011/12 yang silam dan ini berarti di dalam lima tahun yang terakhir Dortmund telah empat kali berada pada final DFB Pokal dan cuma 1 kali mengalami kegagalan untuk bermain di final pada periode 2012/13 yang silam.
Sehubungan dengan DFB Pokal menjadi kans semata wayang mereka untuk meraih trofi maka ini pun dikatakan bisa menyelamatkan musim mereka.
“Mungkin saya bukan lah orang yang paling optimis di jagat raya ini. Namun demikian entah mengapa saya merasa kalau ini merupakan saat yang paling tepat bagi akmi untuk menjadi juara. Itu adalah alasan terbesar kenapa saya sekarang ini memiliki feeling yang benar-benar super dan saya sedang berusaha untuk membuahkan hasil yang berbeda. Namun kupikir di satu sisi yang lain kami memiliki kans untuk menjadi juara dan kita akan melihat apa yang akan terjadi.” tandasnya menutupi perkataan bersama dengan kami kepada Bandar Bola Terbaru. (RB)