Bandar Bola Indonesia – Berita baru yang mencuat dari FIFA usai kasus korupsi dan mundurnya Sepp Blatter mencuat soal penyuapan dibuat FIFA kepada Irlandia.
Ditengah-tengah panasnya sorotan media massa kepada FIFA yang timbul akhir-akhir ini, timbulnya masalah baru berhubungan dengan federasi sepakbola dunia itu. Adanya pengakuan sendiri bahwa FIFA telah menyuap FAI atau Federasi Sepakbola Republik Irlandia untuk membungkam berhubungan dengan handball yang dilakukan Thierry Henry.
Kejadian handball sendiri berlangsung pada babak kualifikasi ajang Piala Dunia 2010 lalu begitu berbau kontroversial sebab sangat menentkan kelolosan Prancis pada ajang tersebut dan menjadikan Irlandia tergusur.
Kala itu, pada pertandingan yang dilangsungkan di Stadion de France pada tanggal 18 november 2009 silam, Henry melakukan handball sebelum memberikan umpan kepada William Gallas. Gol Gallas tersebut merubah kedudukan skor menjadi imbang 1-1 dan menjadikan Prancis terbang ke Afrika Selatan dengan skor agregat sebesar 2-1.
Irlandia sendiri pastinya cukup marah. Mereka sempat protes kepada wasit, namun Martin Hasson yang selaku wasit dalam laga tersebut tetap kokoh pada pendiriannya bahwa gol itu sah. Kemudian FAI pun berniat untuk memberikan gugatan atas gol sah yang dilahirkan oleh Gallas. Akan tetapi, Irlandia pun tak jadi memohon gugatan tersebut usai FIFA menyuapnya dan meminta kepada mereka untuk menutup masalah ini.
Adapun diberitakan oleh Bandar Bola Indonesia Terpercaya bahwa FIFA mengeluarkan dana sebanyak 3,67 juta pounds untuk FAI agar tutup mulut. Akan tetapi, FAI melalui ketuanya bernama John Delaney tak ingin mengatakan nilainya disebabkan adanya perjanjian rahasia dimana sudah mereka sepakati sebelumnya.
Prancis lalu bergabung dalam Grup A dengan berisikan timnas Afrika Selatan, Meksiko dan Uruguay pada putaran final ajang. Akan tetapi, mereka tak pernah sekalipun meraih hasil positif dalam grup tersebut. Berlaga tiga kali, Prancis meraih hasil seri satu kali dan menelan kekalahan dua kali. Akhirnya, mereka pun terhempas ke posisi terakhir atau jurun unci Grup A.
“Semuanya telah tertulis kedalam laporan keuangan dimana lalu diaudit. FAI sudah menerima kesepakatan untuk dami bersama FIFA demi menghindari adanya proses hukuman dimana dapat menghabiskan biaya dan juga waktu,” ungkap FAI.
Selain itu, penyelidikan yang tengah dilakukan terkait kasus korupsi dilakukan FIFA pun menghubungkan hingga ajang Piala Dunia 2014. Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh FBI pada kasus ini pun semakin melebar. Mereka merasa bahwa adanya keterlibatan dari mantan Presiden Federasi Sepakbola Brasil atau CBF bernama Ricardo Teixeira dalam kejadian tersebut.
Sebagaimana yang sudah diberitakan bahwa FBI saat ini sudah menyelidiki ikatan diantara Sekjen FIFA bernama Jerome Valcke dengan Teixeira sendiri dimana juga dirasa terhubung dalam kasus penyuapan sebesar 10 juta USD. Valcke dirasa telah mengirim uang itu kepada Jack Warner yang merupakan mantan wakl Presiden FIFA untuk menjadikan Afrika Selatan sebagai tim tuan rumah pada ajang Piala Dunia 2010 lalu.
Dengan adanya perkiraan dari Situs Bandar Bola Indonesia bahwa penyuapan yang terjadi adalah untuk mengamankan sejumlah negara untuk menjadi tim tuan rumah, FBI pun lalu melebarkan adanya penyelidikan kepada pihak penyelenggaraan sejumlah ajang di Piala Dunia termsuk ajang Piala Dunia 2014 dimana telah berlangsung di Brasil dan juga ajang Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia serta ajang Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.
Hasil penyelidikan itu dipusatkan kepada prses negara calon tim tuan rumah ajang Piala Dunia. Teixeira dimana diangkat sebagai ketua komite pada ajang Piala Dunia sebelum pada akhirnya lari ke Miami ditahun 2012 dimana dikabarkan oleh koran Brasil.
Pada minggu lalu, FBI sudah mengamankan sejumlah petinggi FIFA di salah satu hotel di Zurich dengan dugaan adanya kasus penyuapan dan korupsi yang dilakukan oleh mereka. Hingga kini, sosok Teixeira masih belum menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
FBI juga telah melaksanakan penyelidikannya usai mantan anggota Komite Eksekutif FIFA bernama Chuck Blazer mengakui semuanya ditahun 2013 lalu. Akan tetapi, baru pada rau lalu, dokumen pengakuan Blazer tersebut diumumkan kepada publik.
Blazer telah dinyatakan telah melakukan kesalahaan atas dugaan korupsi yang dilakukannya. Dia juga memiliki pemasukan yang cukup mencurigakan senilai sebelas juta dollar AS dimana tidak dilaporkannya dan suda lari dari pajak selama bermusim-musim. Hal ini dikatakan oleh Dina Pajak AS langsung.
Dalam pengakuan tersebut, Blazer mengungkapkan kepada Bandar Bola Terpercaya bahwa dirinya pernah melakukan penyuapan yakni pada Piala Dunia 1998. Kala itu, ia disuap demi menolong Maroko menjadi tim tuan rumah pada ajang Piala Dunia 1998. Akan tetapi, upayanya tak berhasil dan yang menjadi tim tuan rumah adalah Prancis. (yn)