Agen Taruhan Terbaik – United sukses membungkam Liverpool dengan angka 3-1. Bagaimana mereka bisa melakukan itu? Yuk kita bahas.
Liverpool sebenarnya mendatangi markas Manchester United dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Mengapa dikatakan demikian? Karena sang pelatih, Brendan Rodgers tidak bisa menurunkan skuat terbaik pilihannya. Diketahui kalau pemain andalannya seperti Adam Lallana, Jordan Henderson, Jon Flanagan dan Daniel Sturridge sekarang ini masih berada di ruang medis karena cedera mereka masih belum selesai diobati. Di samping itu, Philippe Coutinho sekarang ini sedang berada dalam masa hukuman disebabkan akrtu merah yang ia dapatkan ketika berhadapan dengan West Ham dalam pertandingan sebelumnya.
Louis Van Gaal sebagai pelatih Manchester United sebenarnya juga memiliki permasalahan yang kurang lebih sama walau pun sebenarnya kadarnya tidak separah milik The Reds. Mereka diketahui tidak bisa menurunkan Phil Jones dan Wayne Rooney yang sekarang ini juga sedang menjalankan perawatan. Akan tetapi yang membedakan adalah skuat yang dipunyai oleh Setan Merah lebih dalam hingga mereka masih bisa menunjukkan permainan yang mengedepankan sisi kualitas mereka.
Di babak pertama, terlihat bahwa tidak ada satu gol pun yang berhasil dibuahkan oleh kedua kubu ini. Meski demikian yang perlu digarisbawahi bahwa sebenarnya tuan rumah bermain dengan lebih kental. Dominasi bola UNited sebelum jeda turun minum bahkan sampai kepada enam puluh persen tetapi cuma da 3 shots yang berhasil mereka hasilkan. Sementara itu Liverpool bisa dibilang hampir tidak berdaya. Di samping terus-terusan diberikan tekanan ada beberapa hal yang membuat mereka cuma punya 1 kans di fase itu.
Dalam permaiann kali ini, Link Agen Taruhan Terbaik mengetahui kalau ada komposisi cara bermain berbeda yang digunakan oleh Louis Van Gaal. Dia memasangkan nama Marouane Fellaini sebagai penyerang untuk menggantikan lubang yang ditinggalkan oleh Wayne Rooney. Bisa dikatakan bahwa apa yang ia lakukan ini sebenarnya adalah hal yang terbilang baru karena sebelumnya ia juga sudah pernah melakukan hal yang serupa ketika sudah tidak memiliki opsi yang lain. Yang menjadi pembeda adalah ia menduetkan nama Bastian Schweinsteiger dan Michael Carrick menjadi sebuah permainan poros ganda. Kedua orang ini untuk pertama kali dimainkan sebagai striker secara bersamaan supaya bisa menjadi mesin yang mendongkrak permaiann Setan Merah.
Kalau dilihat dalam style bermain, sebenarnya kedua kubu ini bisa dibilang kurang lebih sama. Dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya terlihat kalau ada pembagian peran di soal apa yang dilakukan oleh masing-masing pemain di dalam poros ganda tersebut. Carrick atau pun Bastian diturunkan tidak terlalu ke depan lapangan supaya juga bisa turut membantu dalam membenahi barisan belakang juga. United sendiri berhasil membuat ruang gerak Benteke menjadi terbatasi dengan sangat baik. Pria yang berdarah Belgia tersebut bahkan tidak berhasil mendapatkan umpanan dari pemain tengah mereka. Padahal sebenarnya itu adalah salah satu trik Liverpool untuk melakukan usaha ke depan gawang yang ingin mereka serang. Akan tetapi tetap saja apa yang mereka inginkan tersebut kemudian lebih banyak harus berakhir dengan kegagalan. Dia sering kali gagal dalam membuat kans karena sebelum duel 1 on 1 dengan kiper, dia harus terlebih dahulu melakukan duet dengan Bastian dan Carrick di tengah lapangan.
Meski pun sebenarnya terlihat lebih positif dengan bermain di barisan tengah lapangan akan tetapi taktik Van Gaal tersebut memiliki pengaruh pada barisan depannya. Fokus kedua orang itu di barisan belakang membuat permainan menyerang United menjadi sangat membosankan. Agen Taruhan Terbaik di Medan mengetahui kalau serangan yang mereka lakukan dengan dominasi lebih kental lewat sisi kiri lapangan dilakoni oleh Memphis Depay. Untuk saja Liverpool memiliki bek yang mumpuni yaitu Nathaniel Clyne yang bisa dibilang telah melakukan aksi pertahanan ayng sangat baik selama laga tersebut berlangsung.
Memphis pada akhirnya harus ditarik keluar dari Van Gaal kemudian pada akhirnya digantikan dengan Ashley Young setelah jeda istirahat.
Rodgers sendiri bisa dikatakan adalah orang yang sangat suka mengganti bagaimana skema pertandingannya berjalan. Seharusnya faktor tersebut membuat dirinya memiliki banyak iopsi apa bila ada pemain Liverpool yang harus absen lantaran berhadapan dengan cedera.
Namun demikian dalam laga kali ini, seolah ia sedang berusha untuk memaksa para pemainnya untuk bermain dengan strukturt 4-3-3 yang seperti biasa ia gunakan dalam tiga pertandingan terakhir.
Oleh karena itu jadilah kemudian nama Danny Ings ia pasangkan di tengah lapangan dan dipaksa oleh sang manajer untuk bermain agak melebar. Hal yang sama juga terjadi kepada Roberto Firmino yang sebenarnya memegang peranan sebagai gelandang serang walaupun sebenarnya ini bukan lah yang pertama kali terjadi kepada dirinya. Kedua orang tersebut diberikan tugas untuk menjadi pengapit bagi Benteke yang bertugas untuk menyerang seperti yang telah kami sebutkan dalam bahasan sebelumnya di mana ia lebih banyak dibuat tidak bisa bergerak oleh para barisan bertahan Manchester United.
Taktik tersebut sempat memberikan prospek yang bagus pada awalnya ketika The Reds bermain melawan The Gunners dalam pertandingan tanggal 24 Agustus 2015 yang silam. Rodgers membuat gelandang ke bagian bek belakang untuk membuat pertahanan mereka tampak kokoh kemudian berusaha untuk melakukan counter attack ketika memiliki kesempatan untuk melakukan hal tersebut melalui sayap lapangan. Para full back menjadi momentum pembangkit untuk melakukan serangan.
Namun demikian cara tersebut kemudian mengalami kegagalan ketika Coutinho bermain melawan West Ham lalu. Bahkan mereka kemudian dibuat malu dengan kekalahan di depan para supporter sendiri dengan tiga gol tanpa sempat dibalas satu kali pun oleh Liverpool. Ketika itu, memang benar kalau tim dengan julukan The Hammers itu tampil dengan sangat apik dalam menjaga usaha penyerangan dari 3 striker Liverpool. Taktik yang serupa juga digunakan oleh Van Gaal.
Luke Shaw yang baisanya terbilang adalah orang yang rajin membantu penyerangan dari kiri lapangan malah terlihat lebih banyak berkonsentrasi di pos jaganya. Persoalan ini lah yang kemudian membuat Ings menjadi mati kutu secara performa dan tidak bisa berbicara banyak karena dirinya dikawal terus oleh bek kiri daripada tim nasional Inggris itu. Di samping itu Clyne juga tidak bisa berbuat banyak lantaran dia terus mendapatkan tekanan dari pada Memphis Depay pada awal pertandingan. Di babak kedua hal yang sama juga terjadi cuma saja dia dijaga oleh orang yang berbeda yaitu Young.
Ketika penyerangan balik dilakukan oleh tiga pemain Liverpool, mereka juga terlihat kurang bantuan dari sektor kedua. Hal ini lah yang kemudian disimpulkan oleh Website Agen Taruhan Terbaik membuat ritme bola menjadi berubah dengan sangat kilat dari kiri ke kanan. Hal ini lah yang membuat Setan Merah memanfaatkan peluang tersebut untuk menjadi keuntungan bagi mereka untuk merebut bola dan memblokir bola masuk ke area pertahanan mereka.
“Kemenangan ini tentu saja sangat berarti untuk kami karena selain untuk menjaga persaingan kami dengan papan atas, ini juga soal gengsi. Melawan Liverpool tidak pernah menjadi perkara yang mudah bagi kami karena mereka selalu menghadirkan kesulitan bagi kami ketika bermain melawan mereka.” ujar manajer United, Van Gaal memaparkan pendapatnya.
“Kali ini kami dengan sangat cepat berhasil menemukan kelemahan mereka. MEmang benar kalau mereka bermain dengan tidak maksimal karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena kadar pemain mereka kali ini kurang maksimal. Beberapa pemain andalan mereka tidak bisa hadir karena masalah cedera dan lain-lain. Namun demikian di dalam sepak bola profesional seperti ini, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan karena dalam keadaan bagaimana pun mereka harus benar-benar bisa memanfaatkan momen dengan sangat baik. Hal ini lah yang selalu terjadi dalam sepak bola dan itu lah yang harus menjadi tugas dan konsekuensi tersendiri untuk para manajer. Kekalahan mereka kali ini mungkin memang sudah merupakan sesuatu yang terhindarkan. Bagi kami di satu sisi, kemenangan ini adalah hal yang membangkitkan kembali motivasi kami untuk bermain seimbang dengan para pesaing kami yang telah lebih duluan dari kami berada di tingkat atas klasemen. Kami sendiri memiliki niat yang sangat besar untuk bsia menjadi juara pada musim ini.” simpul mantan manajer De Oranje ini, demikian diwartakan Agen Taruhanku. (RB)