Agen Taruhan Bola Ibcbet – Muncul rumor yang mengungkapkan kalau Mario Goetze bersitegang dengan pelatihnya. Mengenai hal ini Tuchel membantah.
Ada laporan di pekan ini mengungkapkan kalau Thomas Tuchel, pelatih Borussia Dortmund memarahi pemain berdarah Jerman tersebut dalam sesi latihan klub. AKan tetapi mantan pelatih Mainz tersebut mengungkapkan kalau insiden tersebut diartikan dengan cara yang salah oleh para media.
“Sempat saya diberitakan di hari Rabu kalau saya memiliki masalah serius dengan Mario Goetze padahal hal tersebut sama sekali tidak lah benar dan tidak jelas juga asal usulnya. Saya rasa mereka terlalu membesarkan masalah ini sampai kepada titik yang tidak diperlukan karena mereka kekurangan bahan untuk pembahasan pada minggu ini.” kata Tuchel seperti yang berhasil dituliskan langsung oleh Agen Taruhan Bola Ibcbet Online.
“Memang benar bahwa sya berteria ketika sedang berada dalam latihan passing yang mana ketika itu kami melibatkan adanya sepuluh orang pemain di atas lapangan lantaran saya memang merasa tidak puas dengan kinerja mereka.” terangnya menambahkan.
“Ketika itu para jurnalis juga berada di sana dan mendengar hal tersebut dengan sangat jelas. Dan mereka menuliskan hal yang tidak benar etntang insiden tersebut. Namun demikian semua ini dan apa yang saya teriakkan bukan cuma saya arahkan kepada Mario saja akan tetapi kepada seluruh pemain. Sudah barang jelas bahwa ini adalah sebuah pebredaan yang sangat besar dan bisa disalahartikan dengan begitu mudah nya bagi orang yang tidak berada di sana.” ucapnya melugaskan kepada kami.
Bukan cuma Goetze saja yang terlibat dengan rumor ini akan tetapi katanya Andre Schuerrle juga diklaim memiliki masalah dengan sang pelatih. Karir dari pada goetze serta Shuerrle bersama dengan kubu Kapal Selam Kuning tersebut memang kurang ebgitu baik setelah dirinya pindah dari kubu Munchen ke Wolfsburg.
Sejauh ini diketahui bahwa Goetze baru memainkan 12 laga saja pada seluruh kompetisi dengan menyumbangkan 1 buah angka. Sementara itu Shucerrle juga baru bermain sebanyak 12 kali saja dan sebagian besar dirinya mulai dipinggirkan ke bench. Tuchel melihat bahwa ada kesuiltan antara kedua pemain tersebut mengenai proses adaptasi mereka dengan cara bermain klub karena mereka juga terlambat pada awal musim ini.
Mengenai hal ini, Tuchel memiliki penjelasannya tersendiri kepada kami.
“Sama sekali tidak ada alasan mengenai perkara ini. Kedua nya datang dengan terlambat. Mereka berada dari liburan lebih panjang setelah menjalani Piala Eropa tahun 2016 sebagaimana kita semua juga mengetahui tentang hal ini. Kemudian mereka berada bersama dengan tim baru. Andre Schuerrle memiliki permulaan yang cukup baik dan kemudian dia mendapatkan cedera dalam beberapa pekan yang akan datang. Kemudian Mario memiliki harapan bisa melakukan proses pengadaptasian dengan kilat di lingkungan yang kurang lebih sama.” keterangan Tuchel menyambungkan kepada kami.
“Sudah barang tentu bahwa kami berharap supaya tim bisa mendapatkan start yang kilat. Namun demikian kami juga memiliki rencana kalau hal itu akan memiliki jangka waktu yang lama. Ekspektasi sudah barang tentu sangat lah tinggi untuk mereka. Namun demikian mereka memiliki rasa percaya diri yang luar biasa dan mereka akan terus mengerahkan seluruh yang ada di dalam kemampuan mereka untuk bsia menuju kebangkitan dan saya yakin bahwa mereka sekarang ini sedang memperjuangkan hal tersebut dengan sebisa mungkin.” terangnya mengakhiri kalimat seperti yang berhasil kami tuliskan dalam reportase kami.
Di sisi lain, klub Tottenham Hotspur juga memiliki pemain yang kurang bersinar pada musim ini dan orang tersebut adalah Mousa Sissoko. Namun demikian ia tidak merasa sakit hati mengenai hal ini mengenai kritikan yang diberikan oleh Mauricio Pochettino kepada dirinya. Sissoko mengungkapkan bahwa proses adaptasinya bersama dengan klub memang berjalan kurang baik. Namun demikian sekarang ini dia telah siap untuk menunjukkan level kinerja terbaik nya kepada klub.
Sekedar informasi saja, sang pemain dibeli oleh The Lilywhites dari klub Newcastle United dengan banderol 30 juta poundsterling. Sissoko bisa dibilang berada pada awal yang kurang baik bersama dengan klub. Lantaran dia dihadapkan dengan beberapa masalah. Dan ini dimulai ketika waktu ia mulai bergabung di dalam waktu yang telah begitu mepet menjelang tertutupnya jendela transfer. Ada dua kali jeda internasional, skorsing tiga pertandingan dan juga gegar otak yang ia alami. Dan hal ini membuat Sissoko menjadi susah dalam menemukan bentuk performa terbaiknya bersama dengan klub.
Tak hanya sampai dengan situ saja akan tetapi Sissoko sendiri juga sama sekali belum terbiasa dengan bagaimana cara bermain pressing tim yang luar biaas ketat yang diaplikasiakn oleh Pochettino di dalam klubnya tersebut. Karena hal ini adaptasi dari pada pemain yang berdarah Perancis ini pun jauh dari kata mulus.
Sissoko bahkan sempat membuat manajernya merasa gedeg karena dirinya mengeluh ketika tidak diturunkan ke dalam lapangan ketika tim bertemu dengan Chelsea di bulan kemarin. Pochettino menyatakan bahwa Sissoko harus bekerja dengan jauh lebih keras lagi apa bila dia ingin mendapatkan kesempatan bermain.
Kerja keras dari pada sang pemain sepertinya telah mulai membuahkan hasil yang manis. Pemain yang berumur 27 tahun tersebut tampil cukup baik ketika dirinya diturunkan dari bangku cadangan ketika Spurs mendapatkan kekalahan dari Man United tanggal 11 Desember yang lalu dengan angka 0-1. Kemudian dia mnunjukkan kinerja yang luar biasa untuk membantu tim nya menundukkan kubu Hull City dengan angka tiga skor tanpa balas di pertengahan pekan.
“Untuk saya, manajer mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya, dan saya pun secara tidak langsung juga memiliki pemikiran yang sama. Saya berada di ssei latihan dan memberikan apa yang terbaik yang bisa saya berikan kepada tim ini. Saya tahu benar tentang apa yang bisa terjadi dan saya tahu berada di level apakah saya sekarang ini.” kata Sissoko seperti yang sukses dibincangkan oleh kami.
“Sekarang ini saya memerlukan waktu untuk mempersiapkan diri sekarang ini karena saya merasa bahwa kami sedang berada dalam perubahan yang besar. Saya tahu tentang segala hal yang berjalan di sini dan semuanya telah berjalan dengan lebih baik dan tentu saja ini adalah hal yang baik untuk tim ini.” tearngnya mewartakan kepada kami lebih lanjut lagi.
“Apa yang harus kami lakukan di dalam latihan adalah mengerahkan yang terbaik dan apa yang harus kami tunjukkan ketika berada dalam pertandingan adalah membuktikan diri kepada manajer dan saya paham betul dengan filosofi tersebut.” terangnya mengakhiri untuk Agen Taruhan Bola Ibcbet Terbesar.
Di dalam kesempatan ini, salah satu anak didikan Pep Guardiola, Kevin de Bruyne mengungkapkan bagaimana rasnya bermain di bawah asuhan Josep Guardiola. De Bruyne mengungkapkan kalau dirinya merasa menikmati dengan bagaimana cara Pep memainkan sepak bolanya.
De Bruyne sendiri merupakan salah satu pemain kunci dalam permaiann strategi milik manajernya tersebut. Pria yang berdarah Belgia tersebut pada musim ini telah bermain sebanyak 21 laga di seluruh laga di mana sejauh ini dia sukses memberikan sumbangan berupa 3 gol serta 11 assist.
Datangnya nama Guardiola sekarang ini membuat klub menjadi klub dengan basis penguasaan bola sebagai apa yang mereka andalkan. Dalam hal ini De Bruyne yang dikenal merupakan orang pintar dengan visi bermain serta umpanan kunci yang luar biasa pun menjadi salah satu orang penting di dalam formasi permainannya tersebut.
“Secara garis besar saya melihat bahwa cara main yang kami lakukan adalah yang terbaik.” papar De Bruyne seperti yang berhasil dilaporkan langsung oleh Agen Taruhan Bola Ibcbet Terpercaya.
“Menurut saya sepak bola dan bagaimana dan cara kami memainkannya di dalam tim ini adalah sesuatu yang luar biasa. Di bawah kepelatihan Pep kami melakukan sesuatu yang bebreda dan hal tersebut terbukti efektif dan saya menyukai hal tersebut.” ujar mantan pemain Chelsea tersebut menambahkan keterangannya kepada kami.
Guardiola sendiri pernah menggunakan De Bruyne sebagai pemain tengah winger. Mengenai hal ini De Bruyne menanggapi bahwa itu bukan lah masalah.
“Saya akan bermain di posisi mana pun yang manajer rasa cocok. Saya hanya lah pion dalam catur yang dimainkan oleh PEp dan asya akan menjalankannya dengan sebaik mungkin yang saya bisa.” akhir kata De Bruyne menuturkan untuk Agen Taruhan Bola Sbobet. (RB)