Agen Judi Terbaik – Usai perjuangannya bersama Prancis berakhir gagal menjadi juara, Antoine Griezmann tetap menjadi pemain yang menorehkan gol terbanyak.
Antoine Griezmann memperoleh kado atas penampilan ciamiknya di ajang Piala Eropa 2016. Walaupun tak berhasil membawa negaranya menjadi kampiun, striker Prancis pun diangkat sebagai punggawa terbaik.
Griezmann kerap tampil dalam tujuh laga yang dilakoni di Prancis ajang Piala Eropa 2016. Pemain sepakbola berumur 25 tahun tersebut telah menunjukkan ketajamnnya dengan membukukan enam gol ditambah dua buah assist. Dengan membukukan enam gol, dia sudah menjadi pencetak gol terbanyak dan pantas meraih gelar sepatu emasnya.
Atas permainan gemilangnya tersebut, Griezmann dimana juga terangkat sebagai punggawa terbaik ajang Piala Eropa 2016. Adapun pemilihan punggawa terbaik ajang Piala Eropa 2016 dilaksanakan oleh sejumlah pengamat teknis UEFA dimana dipimpin langsung oleh Ioan Lupescu serta ada 12 pengamat lainnya yakni Jean Paul Brigger, Gines Melendez, Jean Francois Domergue, Thomas Schaaf, Gareth Southgate, Peter Rudbaek, Savo Milosevic, Mixu Paatelainen, Packie Bonner, David Moyes, Alain Giresse dan Alex Ferguson.
Dalam pemilihan siapa yang akan menjadi punggawa terbaik, sejumlah pengamat tekni dalam mencari punggawa yang paling bersinar terang, baik dari segi perorangan dan sebagai skuat. Disamping itu, mereka juga bakal menyaksikan kontribusi punggawa dimana bersangkutan serta pengaruhnya kepada skuat dimana diperkuatnya.
“Antoine Griezmann merupakan ancaman dalam semua laga yang dilakoninya. Dia sudah bekerja cukup keras bagi skuatnya dan memiliki akhir yang oke, visi maupun tekniknya. Adapun sejumlah pengamat teknis mufakat bahwa ia merupakan punggawa yang fantastis di ajang Piala Eropa 2016,” ungkap Lupescu.
Griezmann tidak sanggup membawa Prancis menjadi kampiun. Dalam laga final, Prancis menelan kekalahan 0-1 atas Portugal melalui babak ekstra time.
Mungkin tidak ada yang jauh lebih campur aduk dibandingakn perasaan dari Antoine Griezmann. Dia sudah menjadi pencetak gol terbanyak di ajang Piala Eropa 2016 namun tak berhasil meriah gelar juara dengan Prancis.
Griezmann pun menjadi orang yang vital dalam perjalanan Prancis dalam melangkah ke final ajang Piala Eropa 2016. Adapun torehan enam buah gol menjadi sebuah kunci dari langkah yang dilakukan oleh Prancis.
Namun dalam laga puncak melawan Portugal yang ddilakukan dinihari senin di Stade de France, dia tidak sanggup untuk menambah jumlah golnya. Sendatnya gol yang dilakukan Griezmann diikuti oleh ketidakberhasilan Prancis dalam memaksimalkan kans sampai akhirnya menelan kakalahan atas Portugal melalui paruh tambahan.
Tidak berhasil meraih gelar juara didepan publik sendiri menjadi sebuah kekecewaan menjadi bertambah. Akan tetapi, Griezmann menyaksikan abhwa hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga demi langkah perjalanan Prancis ke arah depannya.
“Ini begitu kejam dan fantastis pada wkatu yang sama. Kami telah melakoni laga lewat momen yang fantastis dan juga saat yang sedih. Kami mesti banyak belajar. Namun laga malam ini kami mengerahkan semuanya dan kami tak memiliki penyesalan. Aku merasa bangga atas tim ini dan senang dengan seluruh orang. Saat ini kami mesti berdiri kembali dengan jauh lebih hebat,” ungkapnya di Situs Agen Judi Terbaik.
“Kali ini dimana kami tak sukses, tak sebagaimana kala menghadapi Jerman pada babak semifinal. Ini begitu disayangkan. Kami memiliki kans untuk menghantam mistar, aku memiliki peluang juga dan hampir melahorkan gol. Penjaga gawangnya juga tampil oke. Ini yang menjadikan stres namun kami mesti berdiri jauh lebih hebat,” lanjutnya.
Adapun enam gol dimana dilahirkan Griezmann menjadikannya meraih gelar Sepatu Emas. Dia lebih unggul dibandingkan lawannya yaitu Dimitri Payet dan Olivier Grioud dan juga dua penyerang Portugal yakni Nani dan Cristiano Ronaldo dimana hanya menorehkan tiga gol saja.
Trofi perorangan ini dapat digadang menjadi layaknya konsolasi untuk punggawa berumur 25 tahun tersebut. Namun untuk sekarang ini kekecewaan yang digadangnya jadi jauh lebih terasa.
“Bisa jadi aku dapat merasa senang namun untuk saat ini. Ini mengenai skuat. Aku ikut merasa kecewa bagi rekan satu timnya. Aku benar-benar mau memberikan mereka gelar ini namun aku tidak sanggup melahirkan gol dan aku merasa cukup kecewa,” tambahnya.
Griezmann menjadi pemain yang tidak tergocang pada pucuk daftar penoreh gol paling banyak di ajang Piala Eropa 2016. Sedangkan disisi lainnya, striker Atletico Madrid terseut menjadi pencetak gol terbanyak sebab tidak sanggup melampaui koleksi enam buah gol yang sudah ditorehkannya. Dia juga layak memperoleh Sepatu Emas.
Cristiano Ronaldo selaku pemain bintang Portugal memperoleh Sepatu Perak usai melahirkan tiga gol dan juga tiga assist. Ada juga Sepatu Perunggu ditujukan untuk penyerang Prancis bernama Olivier Giroud dimana membukuakn tiga buah gol dan juga dua buah assist. Dimitri Payet dimana menorehkan tiga gol dan juga dua buah assist namun waktu tampil sosok Giroud jauh lebih sedikit.
Daftar pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 2016, antara lain:
– Peraih Golden Boot adalah Antoine Griezmann dari Prancis dengan menorehkan enam gol dan dua assist dalam kurun waktu 555 menit
– Peraih Silver Boot adalah Cristiano Ronaldo dari Portugal dengan menorehkan tiga gol dan tiga assist dalam kurun waktu 625 menit
– Peraih Bronze Boot adalah Olivier Giroud dari Prancis dengan menorehkan tiga gol dan dua assist dalam kurun wkatu 625 menit.
Adapun pencetak gol terbanyak dengan meraih gelar sepatu emas pada ajang Piala Eropa dari musim ke musim sebagaimana dicatat oleh Agen Judi Terbaik Jakarta, yakni:
– Tahun 2016 diraih oleh Antoine Griezmann
– Tahun 2012 diraih oleh Fernando Torres
– Tahun 2008 diraih oleh David Villa
– Tahun 2004 diraih oleh Milan Baros
– Tahun 2000 diraih oleh Patrick Kluivert dan Savo Milosevic
– Tahun 1996 diraih oleh Alan Shearer
– Tahun 1992 diraih oleh Karl Heinze Riedle, Henrik Larsen, Thomas Brolin dan Dennis Bergkamp
– Tahun 1988 diraih oleh Marcon van Basten
– Tahun 1984 diraih oleh Michel Platini
– Tahun 1980 diraih oleh Klaus Allofs
– Tahun 1976 diraih oleh Dieter Mueller
– Tahun 1972 diraih oleh Gerd Mueller
– Tahun 1968 diraih oleh Dragan Dzajic
– Tahun 1964 diraih oleh Jesus Maria Pereda, Dezso Novak dan Ferenc Bene
– Tahun 1960 diraih oleh Valentin Ivanov, Francois Heutte dan Milan Galic, Viktor Pnedlenik dan Drazan Jerkovic.
Tidak lama usai berlahirnya pertandingan final, pihak UEFA pun memberikan pengumuman peraih penghargaan punggawa belia terbaik ajang Piala Eropa 2016. dimana yang enang ialah Renato Sanches, pemain lini tengah muda dari Portugal. Sanches unggul atas punggawa winger Prancis bernama Kingsley Coman dan juga Raphael yang merupakan rekan satu timnya di Portugal.
Tidak sampai 60 hari, Griezmann telah menelan kekalahan atas Ronaldo dalam laga final. Griezmann pun mampu menerima kenyataan tersebut. Pada tanggal 28 mei sila, Griezmann menghadapi Ronaldo kala Atletico berduel dengan Madrid pada ajang Liga Champions. Klub yang diperkuat Griezmann menelan kekalahan dalam babak tos-tosan melawan Madrid usai tampil 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.
Griezmann balik menjadi rival Ronaldo kala Prancis melawan Portugal pada ajang final Piala Eropa tahun ini. Griezmann pu balik kalah atas Ronaldo.
Ini memberikan arti bahwa dalam jangka wkatu tidak lebih dari 60 hari, tepatnya lebih kurang 42 hari saja, skuat yang diperkuat Griezmann telah dua kali terlibat ke dalam laga final melawan skuat yang diperkuat oleh Ronaldo dan sama-sama menelan hasil negatif dalam kedua laga final itu.
“Lebih kurang dalam waktu satu bulan ini aku menean kekalahan dalam final dan ini cukup mengecewakan. Kami hampir berhasil melaksanakannya. Portugal tak melahirkan kans namun Portugal tampil cerdik. Ini menjadikanku merasa stres namun aku senag dengan perjuangan tim ini dan juga atas semua yang telah kami raih,” ungkap Griezmann.
Hingga laga final, ajang ini berjalan bagus bagi pemain tersebut.Ia berhasil meraih gelar sepatu emasnya. Demikian hasil kutipan Agen Bola Terbaik. (Yn)