Selamat Datang Di ArenaTaruhanku.com - Agen Bola Terpercaya, SBOBET, IBCBET, Casino Online, Bola Tangkas, Singapore 4D-Toto ---- Apabila Anda membutuhkan bantuan, Silahkan menghubungi Customer Service kami, Terima Kasih

Adu Nasib Judi Bola – Messi Tak Berencana Jadi yang Terbaik

Adu Nasib Judi Bola – Pengakuan mengejutkan dari Lionel Messi. Faktanya dia menuturkan kalau dia tidak pernah mengejar status pemain terbaik dunia.

Semenjak kemunculannya di dunia sepak bola yang luar biasa fenomenal, Messi kemudian menjadi momok yang luar biasa mematikan di lini depan sepak bola modern ini. Sejauh ini dia sudah berhasil mendapatkan 32 buah trofi bersama dengan Barcelona dan sembilan di antara nya merupakan gelar La Liga Primera sementara itu empat kali juga dia berhasil membawa tim nya tersebut jadi juara di ajang Liga Champions.

Pada level individual Messi sendiri telah berhasil meraih penghargaan FIFA Ballon d’OR sampai dengan lima kali, empat kali golden boots dna juga merupakan pemian terbaik di La Liga sampai dengan 6 kali banyak nya dan ada juga beberapa gelar individu minor lain berhasil ia dapatkan. Di samping beberapa kali sukses mencatatkan namanya sebagai pemilik top skorer di La Liga, Liga Champions dan juga Copa del Rey, pria yang berumur 30 tahun tersebut juga memiliki sejumlah rekor mentereng.

Dia tercatat oleh media merupakan pembuah gol paling banyak di dunia dalam total 1 tahun kalender di mana ia mencapai angka 91 gol di tahun 2012 yang lalu. Bukan cuma itu akan tetapi juga tertulis oleh Adu Nasib Judi Bola Terbaik bahwa ia memegang rekor gol paling banyak dengan 1 klub dalam ukunra 1 musim. Dengan total 73 gol yang berhasil ia gelontorkan. Dan itu cuma2 dari sekian banyak penghargaan rekor yang telah ia raih semenjak ia menjalani karir di dunia sepak bola ini.

Dan apa bila ada 1 nama yang bisa disebut sebagai seorang pesaingnya yang paling berat dalam hal ini maka orang tersebut adalah Cristiano Ronaldo. Kedua orang ini dinilai telah memberikan dorongan satu terhadap yang lain untuk bisa mencapai level yang baru untuk tiap tahun yang mereka mainkan.

Walau pun dilabelkan sebagai pemain terbaik di dunia oleh beberapa kalangan akan tetapi secara pribadi Messi menutrkan kepada kami kalau dia tidak memiliki ambisi pada awalnya untuk bisa mengemban status tersebut. Pemain yang merupakan jebolan langsung dari akademi La Messiah tersebut mengungkpakan bahwa tiap tahun yang ia jalankan ia hanya fokus semaksimal mungkin dalam setiap pertandingan yang ia mainkan dalam balutan seragam Blaugrana-nya.

“Tidak pernah ada ketertarikan dalam diri saya untuk menjad yang paling baik di dalam sejarah sepak bola dunia. Dan juga saya tidak pernah mengungkapkan kalau saya merupakan yang terbaik. Bukan sebagai orang nomor 1 dan juga nomor 2 atau tiga bahkan empat.” terangnya mengujarkan ketika diwawancara langsung oleh Adu Nasib Judi Bola Terbesar di dalam situs resmi miliknya.

“Di samping itu setiap kali saya menjalani musim yang baru saya selalu mencoba untuk mencari apa yang bisa dikembangkan dari diri saya. Untuk bisa memenangkan segalanya menurut saya itu adalah apa yang paling penting di sini. Saya sendiri melihat bahwa tim ini telah melakukan banyak sekali hal yang bisa dilakukan untuk bisa mengembangkan diri saya.” sambung pria yang memiliki julukan The Messiah tersebut.

Musim ini Messi telah berhasil membuat 45 gol plus 18 assist. Dia memiliki peluang untuk menjadi pembuah gol paling banyak di level Eropa.

Sementara itu mantan pelatihnya yang berperan besar dalam pengembangan dirinya, Josep Guardiola mendapatkan satu penghargaan bersama dengan Manchester City. Seperti diberitakan langsung oleh pihak kami, 3 hari lalu dia baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pelatih terbaik di Inggris musim 2017/18.

Guardiola berada dalam musim keduanya bersama dengan MC. Ia sukses mengeluarkan kinerja terbaik dari pada tim tersebut di musim ini. Diketahui bahwa tim yang memiliki baju dengan warna biru laut tersebut berhasil ia antarkan menjadi pemilik gelar juara Liga Primer dengan ada sederet rekor dan sekaligus juga itu mengantarkan klub menjadi juara di ajang Piala Liga Inggris.

Dan atas pencapaian yang luar biasa tersebut kemudian Guardiola diberikan penghargaan berupa Manajer Terbaik di Inggris pada periode musim ini. Awards tersebut digulirkan kepada nya langsung dari Asosiasi Manajer Liga Inggris atau yang mereka sebut dengan singkatan LMA yang merupakan akronim dari League Manajgers Association.

Pep berhasil menjadip meenang setelah berhasil menundukkan beberpa kandidat yang lainnya seperti Sean Dyche, Neil WArnock, Stanley’s John dan juga Juergen Klopp.

Ini merupakan awards pelatih terbaik kedua yang berhasil didapatkan oleh pria yang berasal dari Spanyol tersebut. Sebelumnya dia juga berhasil mendapatkan penghargaan yang serupa Liga Primer setelah dijadikan manajer terbaik Liga Premier langsung oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris.

Dalam sisi yang lain kami ingin memberitakan tentang Chelsea yang kembali mengalami penurunan dalam masa prestasi di Liga Primer usai pada musim sebelumnya sukses menjadi juara. Menurut seseorang, karena di dalam tim tersebut seperti kurang sosok pemimpin maka hal tersebut pun menjadi faktor dari pada apa yang menjadi alasan penurunan mereka sekarang ini.

The Blues diketahui mengakhiri musim ini dengan berada pada peringkat lima di Liga Primer, mereka berada tiga puluh poin di belakang Man City yang sukses jadi juara. The Blues juga 11 poin masih ketinggalan dari Man United yang berhasil menjadi pemilik gelar runner up dan kemudian tujuh poin dari SPurs yang berada pada peringkat 3 dan ada lima poin jarak mereka dari Liverpool yang sedang berada di peringkat empat.

Padahal sebenarnya pada musim lalu Chelsea sukses membuat diri mereka sebagai juara. Mereka finis pada peringkat paling atas dengan 63 poin di genggaman dan itu merupakan hasil dari pada tiga puluh kemenangan dan 3 kali hasil seri. Sementara itu pada musim ini tim yang berasal dari London Barat tersebut hanya berhasil menelurkan 21 kali kemenangan dan tujuh kali hasil seri dari total 38 pekan yang mereka mainkan. Sisanya berujung dengan hasil seri.

Penurunan ini kurang lebih cukup mirip dengan apa yang sempat terjadi juga kepad mereka di periode 2015/16 yang silam. Chelsea yang masih berada di bawah kepelatihan Jose Mourinho pada saat tersebut finis di peringkat sepuluh dan ini tepat 1 musim usai mereka sukses jadi juara. Mourinho pun kemudian ditendang dan kemudian Chelsea menunjuk nama Antonio Conte untuk jadi penggantinya.

Mantan pemain The Blues memberikan penilaian di sini bahwa salah satu hal yang menjadi dampak besar terhadap ketidakstabilan dari pada Chelsea karena mereka kurang dalam masalah sosok pemimpin. Tim tersebut dinilai terlalu ‘diam’ ketika berada di atas lapangan dan apa lagi usai mereka kehliangan beberapa pemain mereka yang memiliki karakter kuat untuk tim tersebut seperti Frank Lampard, Nemanja Matic, John Terry dan Diego Costa, maka makin hancur lah kondisi di dalam tim tersebut dan hal ini dinilai merupakan sebuah masalah untuk mereka.

Sekarang ini Cesar Azpilicueta dan juga Gary Cahill bertindak dengan menjadi kapten dair pada tim tersebutb ersama dengan The Blues.

“Pada saat saya mengingat kembali masa tersebut maka saya seperti flash back kepada sebuah tim yang penuh dengan sosok pemimpin di dalamnya. Ketika itu ada pemain dengan format seperti Claude Makelele, Frank Lampard, Terry, Didier Drogba dan Michael Ballack, itu cukup menyenangkan dan membuat suasana di dalam tim jadi ramai dan memberikan serangan mentalitas kepada lawan.” keterangan Bridge seperti tertulis oleh Adu Nasib Judi Bola Indonesia.

“Di sini saya bisa merasakan dengan jelas bahwa ada masalah dalam hal yang berbau kepemimpinan dan ini tentu saja seratus persen tidak bisa terhindarkan. Saya melihat kepada Chelsea dan kemudian membandingkannya dengan apa yang terjadi sekarang ini maka itu ada masalah serius di dalam tubuh klub ini. Mereka perlu sosok pemimpin dengan karakter para pemai nseperti yang tadi saya sebutkan.” sambung Bridge lagi.

“Bukan hanya masalah kualitas yang baik akan tetapi para pemain juga harus memiliki karakter. Para pemain yang bisa memberikan kualitas dalam hal memimpin melalui momen-momen seperti ini. Anda tentu saja tidak mau hanya ada modal 1 pemimpin saja dalam tim karena lapangan itu luar. Mereka harus ada di pos-pos tertentu yang membutuhkannya.” akhir bahasannya seperti diterangkan oleh Adu Nasib Judi Ibcbet. (RB)

US Business Email List