Agen Taruhan Medan – AC Milan ditandukkan oleh Real Betis dengan kekalahan 1-2 dalam pertandingan persabatannya yang digelar di Stadio Angelo Massimino.
Sebuah gol yang Milan tersebut dilahirkan oleh Andre Silva. Dalam pertandingan yang digelar dinihari ini, pemain bertahan baru Milan bernama Leonardo Bonucci untuk perdana kalinya memakai ban kapten ilan. Sosok Andre Silva sempat membobol jala Betis dimenit ke 12. Akan etapi, pengadil lapangan tak menyesahkan gol tersebut usai Var atau yang dikenal dengan video assistant referee menunjukkan bahwa penyerang berkebangsaan Portugal tersebut telah lebih dulu terjebak offside.
Usai itu, Milan memperoleh kans lain melalui Davide Calabria. Akan tetapi, percobaan yang dilakukan oleh Davide Calabria berhasil digagalkan kiper Betis bernama Dani Gimenez. Sampai usainya paruh perdana, skor masih tetap 0-0. Pada awal paruh kedua, Andre Silva memberikan ancaman ke dalam jala Betis melalui tendangan keras. Namun Gimenez memperlihatkan respon yang bagus dalam menghadang bola tersebut.
Kala Milan tak juga menorehkan gol, mereka malah dikejutkan oleh Betis dimenit ke 67. Fabian Ruiz mengantarkan Betis unggul dengan skor 1-0 melalui sepakan melambungnya dari posisi luar kotak titik putih dimana tak mampu dihadang penjaga gawang Antonio Donnarumma. Dimenit ke 75, Milan memperoelh hadiah titik putih usai pelanggaran yang dilakukan kepada Gustavo Gomez dan Andre Silva. Sosok Andre Silva melangkah maju menjadi eksekutor dan berhasil menipu Gimenez.
Kala pertandingan telah masuk pada menit ke 89, Betis memperoleh sepakan bebas. sepakan bebas yang dilakukan oleh Joaquin tersebut berhasil dihadang Donnarumma dengan sebelah tangan saja. Akan tetapi, Betis lalu memohon kepada pengadil lapangan untuk memakai VAR dan dari ditulah diketahui bahwa sosok Hakan Calhanoglu membuat handball di dalam kotak titik putih kala menghadang sepakan bebas. Betis pun memperoleh hadiah titik putih dimana dieksekusi dengan baik oleh sosok Antonio Sanabria. Usai itu, Milan bakal konsentrasi ke dalam pertandingan playoff ajang Liga Europa menghadapi Makedonia, Shkendija pada minggu mendatang. Sedangkan disisi lainnya, Betis bakal menghadapi Inter Milan pada akhir minggu ini.
Susunan pemain dari kedua tim yang dirangkum Agen Taruhan Medan Terbesar, yakni:
A. Milan
– Storari digantikan oleh A Donnarumma pada menit ke 46
– Calabria digantikan oleh Simic pada menit ke 92
– Zapata digantikan oleh Gomez pada menit ke 63
– Bonucci
– Antonelli digantikan oleh Abate pada menit ke 46
– Locatelli digantikan oleh Kessie pada menit ke 63
– Montolivo digantikan oleh Cutrone pada menit ke 81
– Calhanoglu
– Suso digantikan oleh Jose Mauri pada menit ke 63
– Andre Silva
– Borini
B. Real Betis
– Dani Gimenez
– Barragan digantikan oleh Pezzella pada menit ke 63
– Mandi digantikan oleh Sanabria pada menit ke 63
– Feddal
– Tosca digantikan oleh Francis pada menit ke 71
– Camarasa digantikan oleh Narvaez pada menit ke 46
– De la Hoz digantikan oleh Brasanac pada menit ke 58
– Guardado digantikan oleh Fabian pada menit ke 58
– Loren digantikan oleh Joaquin pada menit ke 58
– Sergio Leon digantikan oleh Rafa Navarro pada menit ke 63
– Nahuel digantikan oleh Redru pada menit ke 71
Disamaping itu, ajang Piala Super Italia tak hanya menjadi pertandingan pembuktian bahwa Juve masih lapar akan trofi. Juve juga berkeinginan untuk menebus hasil musim kemarin. Juve bakal melawan Lazio dalam laga Piala Super Italia yang digelar dinihari senin di Olimpico. Tak layaknya musim kemarin, pertandingan Piala Super Italia musim ini diturunkan pada awal musim. Tahun kemarin, Juve juga bermain di ajang Piala Super Italia. Namun skuat didikan Massimiliano Allegri tersebut juga mesti mengaku keunggulan dari Milan. Usai tampil seri 1-1 hingga paruh perpanjangan waktu, pada akhirnya Juve menelankekalahan dalam babak tos-tosan dengan skor 3-4. Pemain bertahan Juve bernama Daniele Rugani memperkirakan laga menghadapi Lazio tak bakal berlangsung gampang. Namun dia memberikan penegasan bahwa Juve telah siap dalam menjalani misi untuk menembus kekalahannya pada musim kemarin.
“Aku memperkirakan bahwa ini bakal menjadi laga yang begitu rumit. Tak sama dengan musim lalu. Kali ini laga dilangsungkan pada awal musim menjadi adanya sejumlah faktor dimana tak diketahui usai laga pramusim. Yang meraih kemenangan bakal bisa memperoleh seluruhnya dan aku merasa kekuatan mental dan determinasi bakal jauh lebih dipertimbangkan dibandingkan taktik atau teknik. Seluruhnya dapat terjadi dalam laga layaknya ini namun kami mengerahkan seluruhnya untuk bisa memastikan bahwa kami telah siap termasuk memperbaiki seluruh kesalahan dalam sejumlah laga terakhirnya. Pada awal musim ini kami mesti mempertimbangkan latihan intensif dimana telah kami laksanakan namun kami mau meraih kemenangan gelar ini untuk bisa menembus kesalahan dimusim kemarin,” ungkap Rugani kepada Markas Agen Taruhan Medan.
Selain itu, Juve dirasa butuh untuk merubah pendekatannya dengan cara tampil andai mau meraih gelar juara Liga Champions. Juve butuh tampil jauh lebih berani dan mendominasi laga. Juve telah melangkah ke ajang final Liga Champions sebanyak dua kali dalam tiga musim terakhirnya. Akan tetapi, mereka kerap tak berhasil dalam dua kans itu. Pada dua musim kemarin, Juve menelan kekalahan dari Barca dalam pertandingan puncak. Lalu pada musim lalu, skuat didikan Massimiliano Allegri tersebut ditangani oleh Real Madrid. Manajer legendari Italia bernama Arrigo Sacchi yakin bahwa Juve butuh rampil lebih berani dan berusaha memberikan tekanan kepada rival disepanjang pertandingan. Hingga kini dia menyaksikan anak didikan Allegri hanya tampil dominan dalam masa singkat kemudian mengincar serangan baliknya dan menarik dirinya.
“Sejumlah klub dimana bermain lebih dominan telah memenangkan ajang Liga Champions, dari Real Madrid yang ditangani Alfredo Di Stefano ke kubu Ajax pada tahun 1970 hingga ke Barca yang ditangani Pep Guardiola. Aku begitu senang dengan Juve kala mereka mengambil sebuah pilihan. Namun mereka hanya tampil demikian dalam kurun waktu 15 menit saja lalu mundur, hanya bertahan dan mengincar serangan baliknya. Mereka tidak memaksimalkan potensi pada barisan serangan atau menyuapi para striker dengan kans. Aku mau memberikan pertanyaan kepada Allegri mengapa mereka melakuka hal tersebut. Aku merasa takut mengenai fisik. Oleh karena itulah, skuat takkan sanggup menangani cara tampil dalam satu paruh sepenuhnya,” ungkap Sacci kepada Agen Taruhan Bali. (Yn)